Parenting Info

6 Kalimat Ibu yang Tidak Boleh Dikatakan Untuk Anak-Anak

Menjadi orang tua yang sempurna, tanpa melakukan kesalahan apapun tentu menjadi satu tantangan tersendiri yang harus dilakukan oleh para orang tua. Meskipun hal ini juga menjadi satu hal yang sangat sulit karena orang tua juga harus disibukan dengan berbagai hal lainnya tapi tentunya hal ini wajib menjadi prioritas utama yang harus dihadapi. Meskipun harus sekaligus memikirkan pekerjaan, keuangan, ataupun hal lainnya namun memperhatikan cara asuh yang benar untuk anak tentunya berpengaruh untuk anak.

sponsored by : cream perawatan wajah

kalimat-orang-tua

Tanpa adanya cara asuh yang baik, hal ini bisa mempengaruhi tentang kebutuhan emosional anak-anak. Bukan hanya rugi dari segi perkembangan fisik, namun juga rugi dengan perkembangan emosional dan juga mental dari anak. Terlebih lagi, jika orangtua secara tidak sengaja bisa mengatakan hal-hal yang kurang baik dan menjadi dampak negative dalam pikiran bayi. Berbagai hal yang mungkin timbul karena Kalimat ibu yang tidak boleh namun diucapkan adalah rasa rendah diri, tidak percaya diri hingga tidak bisa bersosialiasi  yang baik dengan orang lain. Untuk menghindari hal ini, berikut ini 8 kalimat yang tidak seharunya orang tua katakana kepada anak-anak selama masa perkembangan mereka.

  1. “Jangan Membuat Ayah/Ibu Malu”

Kalimat yang mungkin tidak dibayangkan jika bisa memberikan efek yang luar biasa berbahaya jika dilakukan terus menerus oleh orang tua. Kalimat ini, mengandung sebuah kalimat yang sangat ekstrim dan yang emotif ketika kalimat “Jangan membuat ayah (atau) Ibu Malu karenamu” akan sangat mengguncang mental dari anak. Ketika orang tua mengatakan kalimat ini, akan memiliki risiko yang cukup tinggi pada emosional anak dengan melukai hati anak dan nantinya memiliki efek menghalangi kemampuan dan proses untuk mereka mengembangkan dir dengan menerima pujian ataupun kritikan.

  1. “Ayah/Ibu Berjanji Kita Akan Pergi Liburan Tahun Ini”

Mungkin haal ini juga menjadi satu kalimat yang teramat sangat sering untuk diutarakan. Baik itu  hanya sebagai iming-iming semata atau hanya untuk merayu anak ketika mereka sedang marah atau hanya sebagai alasan saja. Jika hal ini tidak anda tepati meskipun sekali saja, hal ini bisa berdampak pada rasa percaya dari anak anda kepada anda. Kepercayaan mereka akan diri anda akan terganggu karena mereka merasa jika anda tidak bisa menepati apa yang anda ucapkan. Yang lebih parah lagi efek dari kalimat ini adalah anak justru akan menjadi seorang yang tidak merasa baik dan tidak akan pernah percaya dengan orang dewasa lainnya. Orang tua harus selalu mengingat pentingnya sebuah janji dalam pikiran anak-anak, jika memang orang tua ingin berjanji terlebih dahulu lakukan kompromi secara detail dan secara rinci sebelum janji tersebut dibuat.

  1. “Saat Ayah/Ibu Seusiamu, Ayah/Ibu Sudah Melakukan Hal yang Besar”

Dimata seorang bayi yang baru berusia dibawah usia enam tahun, orang tua dianggap sebagai dewa dan bukan hanya manusia. Mereka selalu melihat anda sebagai orang yang melakukan segala hal dengan sangat baik, sedangkan untuk dinamika antara anak dengan orang lain malah justru berantung dengan bagaimana anda berhubungan dengan mereka. Jika anda terus menerus mengacu pada prestasi diri anda sendiri sebagai orang anak justru hal ini malah akan menyebabkan daya saing yang tidak sehat dan justru juga akan menjadi perasaan putus asa dan bukan termotifasi. Apalagi, jika anda terus mendorong anak untuk melakukan hal yang besar dengan tujuan tertentu tanpa memperhatikan kebahagiaan anak, efek buruknya, anak-anak akan kehilangan fase kebahagiaan  yang seharunya mereka miliki saat masih kecil.

  1. “Anak Lain Bisa Melakukan Hal yang Lebih Baik Darimu”

Tak hanya dengan membandingkan anak dengan orang tua, membandingkan mereka dengan anak-anak lain juga menjadi hal yang sangat merugikan untuk anak. Hal utama yang paling berdampak dari hal ini adalah sisi hubungan antara mereka dengan orang lain yang memiliki usia yang sama. Alih-alih bisa melihat persahabatan ataupun ikatan sebuah hubungan, justru anak akan menjadi cenderung melihat jika teman-teman seusia mereka menjadi pesaing yang harus mereka kalahkan untuk setiap kesempatan.

Bukan daya saing yang sehat tentunya yang ada, melainkan daya saing yang harus membuat mereka mendapatkan segala hal dengan cara apapun. Selain itu, kehidupan social mereka juga berdampak sangat drastic. Bukan hanya bagaimana anak melihat orang lain tetapi juga bagaimana orang lain akan melihat dirinya. Hal yang paling parah dengan terus membandingkan anak dengan orang lain seusia mereka adalah masalah harga diri yang cenderung akan menjadikan mereka menjadi kurang percaya diri dan menjadi tidak suka dengan orang lain.

  1. “Kamu Tidak Akan Menjadi Orang yang Kuat Kalau Tidak Kamu Habiskan Makan Malamnya”

Kalimat yang sangat umum untuk dikatakan dan sering dianggap sebagai kalimat yang main-main. Kalimat yang dilontarkan denga maksut baik namun justru akan memiliki dampak yang sangat negative untuk anak-anak. Jika dibiarkan saja, hal ini justru akan menjadikan gangguan makan dan juga fobia yang mungkin secara tidak sadar akan terus tumbuh hingga ia dewasa nantinya.

Dalam hal ini, orang tua melakukan hal manipulasi untuk mencapai hal yang diinginkannya, efeknya? Bagi anak justru hal ini akan menjadi penekanan yang terlalu berat hanya tentang mentingnya makan dan konsukuensi yang ia dapatkan jika ia tidak menghabiskan makanan yang ia rasa mungkin tidak enak atau kurang ia sukai. Ada baiknya untuk membuat anak bisa makan dengan baik adalah dengan memberikan pengetahuan tentang manfaat makanan bagi kesehatan atau menceritakan hal yang jauh lebih menyenangkan dan menarik.

  1. “Kamu Seperti Ayah/Ibumu”

Kalimat ini memang tidak bisa dianggap salah begitu saja dan tergantung dari konteks pembicaraan, meskipun tetap saja secara umum kalimat ini harus sangat dihindari untuk diutarakan. Bahkan meskipun kalimat ini dinyatakan dengan kondisi dan situasi yang sedang bercanda namun tetap akan memberikan kesan negative yang ada pada pemikiran anak. Hal ini akan membuat hubungan anda dan anak malah justru menjadi merenggang, apalagi jika dikatakan dengan nada yang kasar dan saat situasi yang sedang emosional. Mereka akan memiliki rasa kurang percaya diri dan justru membuat mereka menjadi cemas dan memiliki tingkat frustasi yang lumayan tinggi.

Kalimat diatas memang terlihat menjadi kalimat-kalimat yang sederhana dan mungkin terkadang lupa dan luput untuk diucapkan. Oleh karena itu, dengan mengetahui berbagai efek buruk yang mungkin ditimbulkan oleh kalimat yang tidak boleh diucapkan ini akan membuat mengurangi setiap perkataaan dan membuat anak bisa berkembang dengan lebih baik.

Baca juga: Hal Penting dalam Mendidik anak laki-laki Untuk Mama

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });