Parenting Info

Dampak Buruk Anak Sering Dimarahi

Saat anak melakukan hal yang kurang baik, tidak bisa dinasihati dengan baik dan juga terlalu rewel terkadang memang sangat mempengaruhi kesabaran bagi orang tua. Bahkan tak jarang juga, orang tua menjadi sering untuk memarahi anak karena memang emosi yang tidak terkendali. Orang tua memang juga tidak bisa sempurna untuk bisa secara terus menerus menahan rasa emosi ataupun amarah yang meluap karena tingkah yang dilakukan oleh anak. Sehingga, jalan terakhir yang sering untuk dilakukan oleh orang tua adalah marah kepada anak dan meluapkan segala bentuk emosi kepada anak dengan begitu saja. Orang tua akan menjadi begitu sangat marah dan bahkan terkadang tidak bisa mengontrol emosi pada diri sendiri.

Sponsored by: dr rochelle skin expert

dampak-buruk-anak-sering-dimarahi

Emosi ataupun amarah yang meluap memang bisa dikarenakan oleh berbagai factor, mulai dari karena anak yang tidak bisa melakukan segala hal dengan benar hingga anak yang tidak bisa memenuhi keinginan dari anak paling banyak menjadi pemicu bagi orang tua untuk langsung marah kepda anak. Hal ini bisa menjadi pemicu utama bagi orang tua untuk langsung marah kepada anak sehingga orang tua juga perlu cara khusus yang tepat supaya bisa lebih mengontrol emosi pada diri sendiri. Sebab jika orang tua juga tidak pandai-pandai untuk mengontrol emosi, justru yang ada malah Dampak Buruk Anak Sering Dimarahi yang akan timbul untuk anak. Lebih hati-hati dan jangan mudah untuk meledakkan emosi begitu saja. Berikut ini beberapa dampak buruk yang mungkin bisa timbul jika terus membentak ataupun memarahi anak.

1. Memusnahkan Sel Otak Anak

Mungkin mama sudah pernah atau sering mendengar jika anak yang sering untuk dibentak ataupun dimarahi akan membuat sel otak pada anak menghilang atau terbunuh. Ternyata hal ini betul adanya. Ketika mama atau orang tua membentak atau memarahi anak dengan berbagai cara bisa membuat lebih dari 1 milyar sel otak pada anak terbunuh saat itu juga. Hal ini juga sudah dibuktikan oleh sebuah penelitian dimana ketika anak mendapatkan perlakuan kasar seperti dimarahi, dibentak atau bahkan dipukuli akan membuat lebih dari bermilyar sel pada otak anak akan menghilang dan mati. Sedangkan sebaliknya, jika anak mendapatkan pujian dan pelakuan yang hangat akan membuat anak tumbuh menjadi bibit yang lebih pintar dan juga cerdas. Hal ini juga bisa dengan mudah terjadi bagi anak-anak yang memiliki masa ‘golden age’ atau diumur 2-3 tahunan.

2. Meniru Kebiasan Buruk

Orang tua yang terus memperlihatkan kebiasaan ini dihadapan anak akan membuat anak bisa dengan mudah meniru segala tindakan dari orangtunya tersebut. Hal yang sudah ia lihat secara terus menerus bahkan hampir tiap hari akan menjadi sebuah kebiasaan yang ia anggap menjadi hal yang sangat lumrah. Sehingga, Dampak Buruk Anak Sering Dimarahi ini akan membawa anak anda menjadi seseorang yang sangat mudah untuk marah dan juga berkata dengan kasar. Semakin sering anak dimarahi akan membuat ia semakin sulit dalam mengendalkikan emosi pada dirinya.

3. Anak Menjadi Lebih Agresif dan Bandel

Semakin sering anda memarahi anak, akan semakin terbiasa juga ia dengan nada tinggi ataupun kondisi marah dari orang tuanya. Sehingga, apa yang seharusnya anda harapkan menjadi hal yang anak takuti akan menjadi hal yang biasa dan lumrah bagi mereka.   Semakin anda sering untuk memarahi anak maka akan semakin terbiasa juga anak dengan perkataan-perkataan kasar dank eras. Sehingga anak tidak akan takut lagi ketika mereka melakukan kesalahan dan kemudian anda marahi. Justru mereka akan semakin membalas dan semakin berani dengan orang tua. Jika sudah begini, tentu saja mama tidak memiliki kendali yang tepat supaya bisa membuat anak jera dalam melakukan berbagai hal yang menurut mama salah.

4. Kurang Bisa Beradaptasi

Jika ia tidak menjadi sosok yang lebih berani dan melawan segala bentuk marah-marah dari orang tuanya dengan cara kembali marah atau dengan sikapnya yang agresif, maka kemudian ia akan menjadi pribadi yang lebih tertutup dan membentengi diri untuk beradaptasi dengan orang lain. Dia tidak menjadi pribadi yang lebih baik malah justru setiap amarah yang dikeluarkan akan membuat anak menjadi semakin takut dan tidak mau untuk meengembangkan diri lagi. Anak kemudian akan memilih untuk mengurung diri dan tidak mau lagi beradaptasi dengan orang lain bahkan teman mereka sendiri.

5. Rasa Simpati Pada Anak Menghilang

Dia tidak mau berbagi dan mengganggap jika tidak ada orang yang mau beradaptasi dengannya. Rasa simpati  yang mereka miliki akan hilang dan justru membuat ia menjadi pribadi yang lebih tertutup lagi. Anak tidak mau untuk bersimpati atau memberikan perhatian khusus kepada orang lain. Yang ia berikan hanyalah rasa benci, takut dan acuh tak acuh atas segala hal yang ia lihat. Dia tidak lagi melihat jika orang disekitarnya merupakan pribadi yang bisa membagi kebahagiaan, melainkan hanya membagi kepedihan pada diri mereka. Hal ini jika dibiarkan secara terus menerus maka akan membuat mereka menjadi pribadi yang jauh dari rasa simpati.

Memarahi anak atas apa yang dilakukannya memang bisa enjadi slah satu cara untuk membuat anak tidak melakukan hal tersebut. Namun, yang perlu mama tahu adalah tidak semua kesalahan bisa diselesaikan dengan memarahi anak apalagi hingga membentaknya. Semakin sering mama membentak ataupun memarahi anak pastinya akan semakin membuat anak merasa terpojok dan juga membuat anak tak bisa berperilaku dengan baik.

1
50%
like
0
0%
love
1
50%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });