Parenting Info

Dampak Buruk Perceraian untuk Anak

Perceraian memang bukanlah hal yang mudah untuk dilalui oleh seorang anak. Terutama disaat ia masih dalam usia yang masih sangat muda tentu akan membuat anak mengalami berbagai hal yang kurang baik untuk dirinya. Dampak buruk baik secara psikologis ataupun emosional tentu akan sangat mengganggu anak terutama dalam masa perkembangannya. Dengan berbagai Dampak Buruk Perceraian untuk Anak yang mungkin diterima oleh anak inilah maka sebenarnya sebisa mungkin untuk menghindari perceraian yang bisa sangat buruk untuk anak.

Dampak Buruk Perceraian untuk Anak

Sponsored by: cream perawatan wajah

Orang tua mungkin akan melihat hal tersebut sebagai salah satu hal yang paling baik untuk bisa membuat anak hidup menjadi lebih tenang. Tetapi sebenarnya perceraian adalah langkah awal untuk memberikan mimpi buruk pada anak. Meskipun ada juga anak yang bisa lebih mengerti dan bisa lebih mudah untuk mengatasi masalah orang tuanya ini, namun bagi anak yang masih dibawah usia 20 tahun tentu akan mendapatkan efek yang kurang baik. Berbagai dampak buruk seperti berikut ini bisa menjadi dampak yang dirasakan oleh anak ketika kedua orang tuanya memilih untuk berpisah.

1. Kurang Kasih Sayang

Dimasa pertumbuhan dan masa kembangnya anak membutuhkan rasa kasih sayang dari kedua orang tuanya untuk bisa mendukung jenjang hidupnya menjadi lebih baik. Namun, jika dalam masa pertumbuhannya ia malah justru melihat perpisahan atau perceraian dari kedua orang tuanya maka ia akan kehilangan waktu emas untuk dirinya bisa berkembang dengan baik. Ia akan merasakan rasa sayang yang tidak ia dapatkan dari kedua orang tuanya. Dan jika hal ini terus berlanjut bisa jadi anak akan melampiaskan pada sesuatu  hal yang salah. Apalagi ditambah pada saat orang tua baru saja bercerai bisa jadi kedua orang tuanya tidak akan fokus pada anak tetapi lebih fokus untuk menyembuhkan diri mereka dari perpisahan yang tejadi.

2. Terjerumus dalam Seks Bebas

Dampak yang paling parah jika anak sudah mulai beranjak dewasa dan mulai mengenal lawan jenis ia akan mencari rasa kasih sayang dari lawan jenisnya. Tak jarang banyak anak yang jusru malah jadi kebablasan dan melampiaskannya pada sebuah hubungan seks bebas. Dirasa anak, jika hal ini menjadi satu cara terbaik untuk bisa melampiaskan segala kesendirian dan kesepiannya. Seks bebas bisa menjadi satu hal yang terus dilakukan untuk meninggalkan rasa sepi dan mendapatkan perhatian penuh yang ia rasa benar namun sebenarnya salah.

3. Anak Dalam Posisi yang Serba Salah

Permasalahan setelah perceraian juga muncul pada saat anak harus diminta untuk memilih apakah harus memilih ikut dengan ibu atau ayahnya. Pada saat hal ini terjadi, justru hanya akan memberikan beban tambahan pada anak dan membuat anak berada di posisi yang serba salah. Anak pasti menginginkan keluarga yang utuh dan tidak mau untuk memilih diantara kedua orang tua yang ia sayangi. Hal ini juga akan membuatnya merasa tidak enak jika ia harus memilih dengan siapa ia tinggal dan justru nantinya jika dipaksakan terus menerus akan membuat anak menjadi lebih stress dengan permasalahan yang diciptakan oleh orang tuanya ini.

4. Penurunan Akademik

Satu hal yang juga pasti akan dirasakan ketika masalah perceraian mulai muncul pada anak adalah masalah akademik yang kemudian berkurang ataupun mengalami penurunan yang begitu drastis. Bisa jadi hal ini karena anak terlalu banyak memikirkan permasalahan yang timbul dalam keluarganya sehingga ia tidak bisa fokus untuk memikirkan pada hal yang berhubungan dengan akademiknya. Tadinya ia bisa fokus untuk mengerjakan tugas ataupun belajar, saat ini ia tengah berpikir tentang apa yang sedang terjadi dalam keluarganya dan memikirkan berbagai hal buruk yang kemungkinan terjadi.

5. Kualitas Hidup Yang Menurun

Saat orang tua bercerai dan anak harus tinggal pada salah satu orang tuanya saja berarti ia tidak akan mendapatkan nafkah secara penuh seperti sebelumnya. Uang yang seharusnya digunakan untuk menjaga kualitas hidup anak saat ini tidak bisa diberikan oleh orang tua sepenuhnya karena satu sisi orang tua yang hidup bersama anak harus menjadi tulang punggung keluarga dan harus membagi pendapatannya dan orang tua yang berjauhan pada anak tidak bisa untuk memberikan apapun yang dibutuhkan anak. Pembagian pendapatan ini juga akan berpengaruh besar pada perubahan hidup anak yang nantinya anak tidak akan lagi bisa mendapatkan hidup sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

6. Menarik diri Dari Lingkungan

Anak yang tadinya ceria dan mudah bergaul bisa saja berubah menjadi anak yang murung dan lebih senang untuk menarik diri dari lingkungan ataupun teman-temannya. Ia menjadi merasa jika dirinya memang tidak pantas untuk berada dalam satu lingkungan karena ia merasa rendah dan terhina dengan permasalahan keluarga yang terjadi dikeluarganya. Masalah perceraian tersebut juga akan menjadi satu hal yang membuat dirinya malu dengan teman-temannya sehingga ia lebih memilih untuk menarik diri dibandingkan harus bergaul dengan teman-temannya lagi.

Memang, permasalahan diatas bisa diatasi asalkan ayah dan ibu tidak hanya mementingkan diri sendiri tetapi juga harus memikirkan anak. Tidak ada permasalahan pembagian anak tinggal dengan siapa, tidak menunjukan permusuhan dan membuat anak mengerti akan apa yang terjadi bisa sangat membantu anak untuk lebih menerima kondisi perceraian tersebut. Namun, tentu meskipun masih ada cara untuk menjauhkan anak dari dampak negative tetapi tetap saja sebaiknya perceraian tak harus dilakukan.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });