Parenting Info

Sikap Orangtua yang Jangan Diperlihatkan pada Anak

Anak adalah penjiplak dari orang tua yang terbaik, sehingga ketika orangtuanya menunjukan satu hal dihadapannya bisa jadi anak  akan langsung menjiplaknya. Oleh karena itulah ada berbagai Sikap Orangtua yang Jangan Diperlihatkan pada Anak dan harus disimpan rapat-rapat untuk tidak diperlihatkan kepada anak. Selain itu, ada juga hal lainnya yaitu berupa permasalahan yang juga tidak baik untuk diumbar didepan anak karena bisa menjadi hal yang memberatkan bagi anak karena pasti akan berpengaruh terhadap psikologisnya.

Sikap Orangtua yang Jangan Diperlihatkan pada Anak

Sponsored by: perawatan wajah

Sikap ataupun permasalahan ini bisa saja Anda perlihatkan kepada anak namun hanya saat ia sedang dalam kondisi yang sudah dewasa atau yang sudah mengerti. Jika memang anak belum siap, jangan coba sekali-kali mempertontonkan hal yang sebenarnya bisa untuk Anda simpan rapat-rapat. Selain berisiko untuk kondisi psikologisnya, hal yang tidak baik dan dipertontonkan kepada anak juga akan membuat anak justru akan meniru hingga ia besar dengan sikap-sikap yang negatif tersebut.

  1. Asyik dan Terlalu Sibuk Dengan Gadget

Satu benda yang saat ini secara tidak sadar menggerogoti waktu seseorang adalah penggunaan gadget yang bukan hanya memakan waktu tapi juga mencuri perhatian. Anda pasti juga tidak mau jika anak harus kehilangan masa kecilna untuk bermain diluar dan justru menghabiskan waktu sepanjang waktu hanya bermain dan terus bermain dengan gadget miliknya. Oleh karena itulah, jika anak ada disekitar Anda pastikan untuk menjauhkan dan berhenti untu menggunakan gadget terlebih dahulu.

  1. Suka Berbohong

Awalnya mungkin anak tidak akan mengerti jika orang tuanya sedang berbohong, tetapi jika hal ini menjadi kebiasaan terus menerus dilakukan maka bohong pun juga akan menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan anak. Sebagai contoh, orang tua berbohong kepada anak dari hari hal yang kecil saja nanti lama-kelamaan kebiasaan tersebut akan terus diingat oleh anak. Ia pun akan merasa biasa dengan berbohong karena orantuanya pun juga melakukannya. Bisa-bisa nanti ia juga akan meniru untuk berbohong baik itu dengan orang tuanya dan parahnya bisa juga kepada teman atau orang lain yang ada dilingkungannya.

  1. Menjelekkan Seseorang

Ketika ayah dan ibu sedang ‘ngerumpi’ tentang seseorang sebaiknya juga tidak dihadapan anak. Apalagi jika isi dari pembicaraan tersebut berisi penilaian yang kurang baik dan cenderung menjelekkan orang yang dibicarakan. Anak pasti akan langsung meniru akan hal ini dengan menjelekkan teman atau orang lain dengan pihak ketiga. Atau nanti parahnya ketika anak sudah pintar untuk mengadu, apa yang dibicarakan oleh orang tuanya ini akan disebarkan kepada orang-orang yang ia temui. Kalau seperti ini pasti juga Anda kan yang malu?

  1. Menceritakan Masa Lalu

Apa gunanya mengingat lagi masa lalu apalagi jika saat itu tengah ada anak diantara Anda dan pasangan. Meskipun mungkin anak belum terlalu mengerti tentang topik yang dibicarakan namun bisa saja secara diam-diam ia akan mencari tahu siapa yang menjadi topik dari pembicaraannya tersebut. Ketika orang tuanya membicarakan mantan masing-masing nantinya ia juga akan mencari tahu tentang nama-nama tersebut. Hasilnya adalah setelah ia tahu jika itu adalah bagian dari masa lalu Anda maka ia akan merasa jika Anda tidak puas dengan hidup Anda yang sekarang dan bisa saja akan mengganggu kondisi piskologis anak.

  1. Membas Masalah Ekonomi

Membicarakan tentang masalah ekonomi yang sedang dialami oleh keluarga juga tidak bagus jika dibicarakan dihadapan anak. Anak yang masih sangat kecil tentunya belum boleh tahu dan masih belum paham benar akan keadaan ekonomi dari keluarganya. Jika anak terus menerus mendapatkan pembicaraan tentang masalah ekonomi bisa-bisa ia akan merasa sedih dan bisa menjadi satu beban pikiran untuknya. Namun, jika Anda ingin mengenalkan tentang uang seperti bagaimana menabung, menyimpan uang, membelanjakan ataupun hal yang positif lainnya tentu tidak apa-apa untuk anak.

  1. Saling Menyalahkan

Masalah yang terlalu besar dan terlalu rumit memang akan membuat kondisi emosional seseorang menjadi kurang bisa untuk dikontrol. Ketika hal ini terjadi maka yang akan terjadi adalah tudingan atau saling menyalahkan akan penyebab masalah itupun terjadi. Jika hal ini terjadi di hadapan anak tentu akan membawa dampak yang sangat buruk untuk anak. Anak akan merasa terjebak dalam satu situasi yang sulit dan bisa jadi ketika ia mendapatkan masalah juga akan melakukan hal yang sama yaitu menyalahkan orang lain.

  1. Bersikap Kasar

Sudah pasti jika sikap kasar juga menjadi hal yang sangat dilarang untuk ditunjukan dihadapan anak. Meskipun hanya berbicara bernada tinggi atau sedikit membentak namun hal tersebut jangan sampai dilakukan dihadapan anak. Anak bisa saja terganggu psikologisnya dan bisa juga meniru. Ia nantinya akan menjadi anak dengan pribadi yang tidak takut meskipun dimarahi oleh ayah dan ibunya. Hasilnya ia akan menajdi anak yang bandel karena terlalu sering mendapatkan perilaku yang kasar dari orang tuanya sendiri.

Orang tua yang menajdi panutan bagi anak memang sangat penitng untuk menjaga perilaku dan juga sikap. Sikap yang baik akan membuat anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik sedangkan sikap yang kurang baik tentunya akan membuat anak kurang bisa tumbuh dengan nilai yang positif. Selalu berikan perilaku yang baik dan tunjukan hubungan keluarga yang harmonis untuk anak bisa lebih bahagia.

 

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top
$(window).load(function() { // The slider being synced must be initialized first $('.post-gallery-bot').flexslider({ animation: "slide", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, itemWidth: 80, itemMargin: 10, asNavFor: '.post-gallery-top' }); $('.post-gallery-top').flexslider({ animation: "fade", controlNav: false, animationLoop: true, slideshow: false, prevText: "<", nextText: ">", sync: ".post-gallery-bot" }); }); });