Hikmah melaksanakan ibadah puasa ramadan – Bulan Ramadan merupakan bulan yang dinanti-nanti oleh umat Islam di berbagai penjuru. Pasalnya bulan Ramadan adalah bulan istimewa. Setiap melakukan amal, maka pahala berlipat gandalah balasannya. Namun sayangnya masih banyak tak paham akan hikmah melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Selama berpuasa mereka hanya menahan rasa lapar dan haus.
Padahal ada banyak pelajaran juga hikmah dari berpuasa. Oleh sebab itu, supaya lebih baik dalam menyempurnakan puasa, mari kita ulas hikmah apa saja yang didapat dari berpuasa ramadan.
Melatih Keseimbangan dalam Hidup — Pada hakikatnya kita hanyalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah menjalankan semua perintah-Nya. Namun kita pula seorang manusia yang tidak terlepas dari urusan duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain. Akibat godaan tersebut kita sering melupakan kewajiban pada Allah. Di bulan ramadan ini merupakan waktu yang baikm untuk kembali pada jalur-Nya. Kita harus mempergunakannya untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban sebagai umat manusia. Kabar baiknya bagi hambanya yang beramal akan diberi pahala berlipat ganda. Kita mencoba kembali seimbang antara urusan dunia dan akhirat.
Melatih Untuk Bersyukur — Nikmatnya menjalankan ibadah puasa mengajarkan manusia untuk bersyukur. Bersyukur bahwa masih diberi kesempatan waktu, kesehatan, kemampuan menjalankan puasa dengan khusyuk. Coba renungkan, banyak orang sakit yang tidak bisa menikmati Ibadah Ramadan. Atau orang yang telah tiada, mereka jangankan merasakan puasa, bertemu bulan Ramadan pun tidak.
Melatih Mengendalikan Hawa Nafsu — Tujuan puasa adalah melatih diri kita agar dapat menghindari hawa nafsu seperti rasa lapar, rasa haus, amarah, dan perbuatan dosa. Jika tujuan tercapai maka puasa berhasil. Namun apabila tujuan gagal maka puasa pun tidak ada arti apa-apa. Jadi pastikan setiap berpuasa kita paham tujuannya, lalu kita tentukan target. Berusaha mencapai target tidak akan sia-sia. Selain mendapat pahala, kita pun menjadi diri yang baru (lebih baik)
Berlatih Menghindari Perbuatan Dosa — Puasa Ramadan mengajarkan kita untuk tidak menahan lapar dan haus saja, tetapi kita juga dituntut menghindari keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan. Latihan demikian bisa berdampak pada kemajuan positif di diri kita. Apabila Ramadan telah berlalu kita sudah terbiasa menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti berkata kotor, bergunjing, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.
Memiliki Rasa Perduli Pada Sesama — Puasa melatih kita menahan rasa lapar dan haus. Bukan tanpa sebab, agar kita merasakan apa yang dirasakan orang-orang tidak mampu di luar sana. Mereka yang untuk makan sehari-hari saja susah. Dengan berpuasa artinya kita disuruh ikut berempati pada penderitaan mereka selama ini. Setelah berempati harapannya setiap insan mempunyai rasa peduli terhadapa sesama, terutama pada kaum kurang mampu. Membantu mengatasi kesulitan mereka, tidak hanya di Ramadan saja, tetapi juga di luar Ramadan. Dengan begitu terciptalan manusia yang punya rasa peduli pada saudara dan sekitar.
Berlatih Menahan Emosi — Pun selama berpuasa kita dibiasakan untuk menahan emosi dan hal-hal buruk. Misalnya saja seperti berburuk sangka pada orang, marah-marah, berkata kotor, dan selainnya. Sebaliknya malah dianjurkan untuk mempunyai sifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Semisal ada orang yang mengejek kita, atau mungkin meruncing pada kemarahan, kita harus tetap sabar menahan emosi sebab sedang dalam keadaan Puasa.
Mempererat Silaturahmi — Islam mengajarkan bahwa persaudaraan sesama muslim sangatlah penting. Barangkali sebelumnya kita mempunyai kerenggangan silaturahmi dengan seseorang, nah di moment Ramadan adalah waktu tepat untuk mempereratnya kembali. Silatuhrahmi akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan.
Banyak kebaikan yang dilakukan saat berpuasa seperti orang memberikan takjil gratis, shalat bersama di masjid, menggali ilmu Islam lebih dalam, dan sebagainya yang ini mampu membuka tali silaturahmi antar sesama. Contoh, biasanya di bulan Ramadan kita mengadakan buka puasa bersama dengan teman-teman. Dengan menghadiri buka puasa tersebut kita bertemu dengan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu. Jadi silaturahmi kembali terjalin.
Melatih Hidup Sederhana — Saat waktu berbuka puasa datang, kita dianjurkan untuk makan dan minum seperlunya—tidak berlebihan sampai kekenyangan. Sedikit saja pun kita telah merasakan nikmatnya makanan tersebut. Kita dilatih untuk merasakan hidup yang tidak berlebihan.
Tiap Kebaikan yang Dilakukan Adalah Ibadah — Setiap kebaikan yang dilakukan merupakan ibadah. Melangkah menuju masjid adalah ibadah. Menolong orang sama saja beribadah. Berbuat adil pada manusia ialah ibadah. Tersenyum pada orang lain termasuk ibadah. Membuang duri di jalan dihitung ibadah. Sampai-sampai tidurnya orang puasa pun dikatakan ibadah. Jadi segala suatu yang berupa kebaikan dapat dijadikan ibadah. Di bulan puasa kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah, yang mana manusia diberi pahala berlipat ganda.
Melatih Disiplin Waktu — Supaya menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat meski di siang hari, maka tubuh butuh istirahat yang cukup. Sehingga membuat kita tidur lebih teratur agar puasa lancar. Pun bangun di waktu dini hari untuk makan sahur dapat melatih supaya terbiasa bangun lebih pagi. Selama ini mungkin kita kerap tidur larut malam. Di bulan puasa kebiasaan tidur larut malam tak bisa diteruskan sebab akan merusak puasa keesokan harinya. Jadi di bulan Ramadan kita bisa berlatih untuk disiplin waktu tidur.
Demikianlah hikmah yang dapat diambil dari melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat bagi umat muslim.