Kemungkinan banyak dari kamu yang berharap bisa menemukan sebuah headset yang paling aman untuk telinga. Sayangnya, meski kualitas headset tersebut dianggap paling bagus namun hingga kini belum ada satupun headset yang bisa dijamin aman untuk telinga. Meski sebaik pun kamu merawatnya agar tetap bersih dari kotoran, tapi tetap saja harus menjaga kuantitas penggunaannya.
Sponsor: cream perawatan wajah
Penggunaan headset yang aman dan tak merusak pendengaran memang menjadi tujuan utama kita. Mengatur volume saat menggunakan headset atau earphone sangatlah penting. Menurut World Health Organization (WHO) saja melaporkan bahwa penggunaan headset saat mendengarkan musik dengan volume yang terlalu besar bisa mengakibatkan risiko kehilangan pendengaran.
Masalah pendengar mungkin jarang sekali diketahui orang. Namun dari data real yang terjadi diungkap bahwa gangguan serius ini harus bisa diatasi secepat mungkin. Bagi remaja atau anak muda yang senang mendengarkan musik terlalu kencang baik itu melalui smartphone, iPod, atau laptop sangatlah berisiko kehilangan pendengaran. Dari data WHO yang dilaporkan, ada sebanyak 43 juta orang dengan usia 12-35 tahun mengalami risiko kehilangan pendengaran diakibatkan pemutaran musik yang melibatkan headset atau earphone.
Sementara menurut beberapa studi, terungkap bahwa jumlah anak muda yang mengalami gangguan pendengaran semakin meningkat. Menurut data, tahun 2015 WHO saja telah memperkirakan bahwa ada miliaran remaja seluruh dunia tengah mengalami gangguan pendengaran. Kemudian jauh sebelum itu, pada 1994-2006 terdapat remaja usia 12-19 tahun mengalami gangguan pendengaran dari dari 3,5% menjadi 5,3% melalui penggunaan perangkat earphone.
Untuk mengatasi hal tersebut, WHO menyarankan bahwa ada dua cara mengurangi risiko kehilangan pendengaran saat menggunakan headset, mengurangi intensitas waktu saat mendengarkan musik dengan headset dan mengurangi volume saat mendengarkan musik dengan headset. WHO memberi saran agar pengguna headset saat mendengarkan musik harus dibatasi paling lama 1 jam per hari dengan volume tak lebih dari 60%.
Kemudian sangat penting untuk memilih kualitas headset yang tinggi. Menurut penelitian yang siungkap oleh Owen Brimijoin, Ilmuwan Investigasi MRC Institute of Hearing Research di Glasgow, bahwa lebih baik beli headset atau headphone yang benar-benar berkualitas tinggi dan baik. Sementara yang murah tidak akan mentransmisikan bass dengan baik. Sebab saat volume musiknya ditingkatkan maka frekuensi suara yang dihasilkan juga tinggi hingga berbahaya bagi pendengaran. Demikian juga menurut Kathleen Campbell, profesor dari Southern Illinois University School of Medicine menyebut bahwa headset atau headphone yang over ear atau noise canceling cukup ideal untuk digunakan. Namun tetap saja bahwa memilih headset yang murah sangat tidak disarankan.
Demikian yang bisa disampaikan seputar masalah yang dialami oleh anak muda tentang penggunaan headset atau sejenisnya. Menjada kesehatan telingan harus kita lakukan sebab kesehatan pendengaran sangat penting.