Salah satu olahraga yang diyakini efektif membakar lemak dan membentuk otot adalah angkat beban. Istilah angkat beban atau weight lifting sendiri adalah istilah yang umum untuk melatih daya tahan tubuh dengan cara menggunakan metode angkat beban dengan berat tertentu. Olahraga ini banyak dilakukan orang terutama wanita. Namun kadang bagi wanita masih meragukan akan manfaatnya untuk tubuh. Mengapa wanita juga perlu angkat beban? Ada mitos yang menyebut bahwa wanita yang mengikuti latihan angkat berat bisa memiliki otot-otot besar layaknya pria. Apakah benar seperti itu?
Sponsor: produk pemutih wajah
Latihan beban bisa menawarkan para wanita dengan memberi sejumlah manfaat termasuk menurunkan berat badan. Tak hanya itu, angkat beban juga bisa menjadi cara efekti untuk membakar lemak, meningkatkan massa otot, sekaligus mencegah osteoporosis. Semakin meningkatnya otot wanita, masih akan membuatnya terlihat feminin dan tidak akan merubah otot nya seperti kebanyakan pria. Hal itu akibat dari wanita tidak memiliki hormon pembentuk otot pada pria, kecuali jika wanita diberi hormon steroid anabolik.
Menurut karya ilmiah milik Alexandra Rohloff, wanita dan pria sama-sama memiliki keinginan untuk mengencangkan otot namun dengan anggapan berbeda. Kebanyakan wanita menganggap jika otot tidak ada kaitannya antara berat badan dan bentuk tubuh. Sementara pria menganggap bahwa dua hal itu saling berkaitan. Kebanyakan wanita mencoba banyak cara untuk jadi ramping sedangkan pria ingin meningkatkan masa otot dan berat badannya. Karena bagi pria, meningkatkan massa otot adalah hal paling diinginkan, dan berbeda pada wanita yang akan tertekan jika berat badan dan ototnya naik.
Wanita lebih beranggapan bahwa tak mungkin dapat langsing jika melakukan peningkatan massa otot. Padaha jika Anda tahu, inti dari peningkatan massa otot adalah mengurangi jumlah lemak bukan menurunkan berat badan. Manfaat yang bisa diambil jika wanita mencoba melakukan latihan angkat beban yakni:
1. Lemak berkurang hingga 40%
Menurut survei yang dilakukan oleh Penn State terhadap 3 kelompok percobaannya, dimana ada kelompok orang yang tidak melakukan latihan, orang yang hanya mengikuti latihan aerobik, dan orang yang melakukan aerobik sekaligus angkat beban. Dari hasil survei ditemukan bahwa kelompok yang melakukan aerobik dan angkat beban mengalami kehilangan lemak sebanyak 9,5 kg, dan pengangkat beban mengalami penurunan lemak 3 kg lebih banyak ketimbang yang tidak mengangkat beban. Pengangkat beban hanya kehilangan lemak, sementara lainnya kehilangan lemak dan otot. Kemudian survei dari penelitian lain mengungkap orang yang melakukan angkat beban terlihat 75% berat badan kehilangan lemak dan 25% kehilangan otot. Hilangnya masa otot bisa menurunkan berat badan, dan tidak berpengaruh pada fisik tubuh. Tetapi ada risiko yang terjadi yakni tubuh jadi mudah untuk menghasilkan lemak jauh lebih besar.
2. Membakar lebih banyak kalori
Angkat beban bermanfaat untuk membakar kalori lebih banyak ketimbang yang tak melakukannya sama sekali. Setelah melakukan latihan, maka otot membutuhkan banyak energi untuk memperbaiki kembali kondisi serat otot. Menurut penelitian, angkat beban justru bisa meningkatkan metabolisme tubuh hingga 39 jam sesudah latihan.
3. Mengatasi stres
Latihan angkat beban akan menghasilkan keringat lebih cepat. Sementara meleoaskan keringat saat latihan angkat beban bisa membuat tubuh lebih segar dan pikuran segar. Orang yang rajin olahraga memuliki tingkat hormon stres jauh lebih rendah dibandingkan m orang yang tidak berolahraga. Kemudian dari studi mengungkap bahwa, orang yang memiliki masa otot banyak cenderung lebih mudah mengembalikan tekanan darah dalam tubuh.
4. Membangun kekuatan tulang dan pembentukan tubuh
Meningkatnya usia membuat masa tulang jadi berkurang dan mudah terkikis. Jika sudah terjadi maka tubuh bisa mengalami kemungkinan patah tulang hingga tulang keropos. Angkat beban selama 16 minggu akan membantu meningkatkan kepadatan tulang pinggul dan pertumbuhannya lebih baik 19%. Pada istilah kardio sebenarnya bukan hanya untuk latihan aerobik saja namun sebuah rangkaian latihan angkat beban dimana mampu meningkatkan denyut jantung hingga 15 denyut lebih per menit dibanding lari.
5. Menyehatkan jantung
Menurut peneliti dari University of Michigan, orang yang melakukan tiga latihan angkat beban seminggu dan selama dua bulan mengalami penurunan tekanan darah diastolik hampir 8 poin. Angkat beban juga bisa mengurangi risiko stroke 40% dan serangan jantung sebanyak 15%. Penelitian lain dari University of South Carolina menyatakan bila kekuatan tubuh yang terjadu akibat rutin angkat beban dapat menurunkan risiko kematian akibat gangguan jantung, denyut berdebar cepat dan masalah kesehatan serius seperti kanker.
6. Mencerdaskan otak dan daya ingat
Manfaat lain melakukan angkat beban bagi wanita adalah supaya tetap mempertahankan kekuatan memori otak dan melindungi daya ingat. Otot yang dilakih akan dapat memperkuat tubuh serta pikiran. Survei pasti yang dilakukan oleh peneliti Brasil menemukan ada serangkaian latihan bermula dadi melakukan olahraga angkat beban selama 6 bulan. Hasilnya, kekuatan fungsi kognitif dapat meningkat. Terlebih jika dilakukan sesi untuk menghasilkan peningkatan di memori jangka pendek dan jangka panjangnya. Tak hanya itu kecerdasan soal penalaran verbal juga turut mengalami peningkatan sekaligus menambah jumlah konsentrasi pada seseoarang. Karena manfaatnya sangat luar biasa pada otak kita, maka jangan sia-siakan latihan ini.