Mungkin sebagian besar dari kita pernah berfikir apakah minum obat sebaiknya dilakukan setelah atau sebelum makan? Jika ia, sebaiknya memang harus diperhatikan supaya kerja obat yang masuk dalam tubuh dapat maksimal dan tidak menimbulkan efek samping. Dengan memperhatikan cara konsumsi obat yang benar maka bisa mencegah jika obat berinteraksi dengan zat lain seperti zat pada makanan. Karena jika interaksi terjadi antara obat dan makanan bisa saja menimbulkan perubahan.
Sponsor: cream perawatan wajah
Oleh sebab itu penting untuk Anda mengetahui apa saja daftar makanan harus dihindari dulu saat sedang minum obat. Hal tersebut akan membantu mengetahui sejauh mana fungsi obat dapat bereaksi pada tubuh. Beberapa hal penting yang bisa mengakibatkan interaksi obat terhadap makanan diantaranya mampu mencegah kerja obat, mengubah tubuh menggunakan makanan, menimbulkan efek samping obat yang lebih buruk hingga menimbulkan efek samping yang paling baru.
Karena antara obat dan makanan tak dapat terpisahkan, maka saat meminum obat ada kalanya kita dianjurkan untuk meminumnya sebelum atau sesudah makan. Tidak semua obat dapat diminum setelah makan sebab cara kerjanya berbeda dalam mengatasi gangguan dalam tubuh. Oleh sebab itu makanan yang mengandung zat gizi dapat mempengaruhi kerja obat lebih efektif atau bahkan tidak sama sekali sehingga tergantung pada jenis obatnya.
Sementara obat yang dianjurkan sesudah makan akan bekerja lebih baik saat perut telah terisi. Alasan lainnya supaya mencegah terjadinya masalah di pencernaan akibat efek samping seperti iritasi lambung, radang dan luka. Kemudian, obat seperti antasian baik digunakan setelah makan agar lebih efektif. Obat untuk HIV memerlukan bantuan makanan agar meningkatkan penyerapan nutrisi obat. Contoh lainnya adalah pada penderita diabetes biasanya mengkonsumsi makanan dahulu kemudia pemberian obat agar membantu mengontrol gula dalam darah.
Kenapa ada obat yang justru harus diminum sebelum makan?
Meski ada jenis obat yang harus dikonsumsi setelah makan, akan tetapi ada juga obat yang lebih bisa bekerja sebelum makan agar mudah terserap oleh lambung. Beberapa jenis obatnya seperti flucloxacillin, phenoxymethyl penicillin, dan oxytetracycline. Selain ada obat yang harus diminum sebelum makan, penting juga untuk Anda mengetahui daftar makanan yang harus dihindari saat minum obat. Karena seperti kita ketahui, beberapa daftar makanan tersebut dapat menganggu cara kerja obat. Makanan seperti apakah itu?
1. Susu atau produk susu dengan antibiotik
Susu sudah lama dikenal sebagai minuman yang mampu menetralkan racun atau efek buruk obat. Meminum susu atau produk olahan yang terbuat dari susu seperti yogurt dan keju mampu mencegah penyerapan antibiotik tertentu seperti misalnya ciprofloxacin dan juga tetrasiklin. Zat yang mampu mengikat antibiotik tersebut adalah kalsium yang bekerja dalam lambung dan usus kecil sehingga mampu membentuk senyawa yang mudah larut dan penyerapan antibiotik dalam tubuh juga akan terganggu. Jadi, agar menjegah hal tersebut maka sebaiknya konsumsi antibiotik satu jam sebelum atau dua jam sesudahnya.
2. Grapefruit dengan beberapa obat
Grapefruit atau disebut dengan jeruk bali merah ternyata bisa berinteraksi terhadapat beberapa obat tertentu seperti contohnya obat penurun kolesterol/statin. Jika dikonsumsi sesudah atau sebelum minum obat maka bisa meningkatkan kadar obat dalam darah sehingga bisa berefek samping lebih besar. Tak hanya itu, jeruk ini juga mampu berinteraksi dengan obat calcium channel blockers atau obat untuk hipertensi sehingga menganggu penyerapan obat dan bisa menimbulkan tekanan darah lebih tinggi. Alasan jeruk bali merah tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat tertentu adalah mengandung senyawa furanocoumarin yang mampu merubah karakter obat sehingga kadarnya jauh lebih tinggi saat dikonsumsi.
3. Sayuran hijau yang mengandung vitamin K
Salah satu obat yang tidak boleh dicampur dengan sayuran hijau sumber vitamin K adalah warfarin atau obat pengencer darah. Sifat obat jenis ini akan mengganggu kerja vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan darah dependen. Jika mengkonsumsi sayuran dengan vitamin K tinggi justru bisa menurunka kerja obat ini. Beberapa sayuran sumber vitamin K adalah sayur kale, bayam, sawi, brokolo, lobak hijau, asparagus, atau kol brussel. Meski begitu, bukan berarti kita menghindari sayuran ini namun konsumsi secara konsisten agar membantu melindungi darah dari pembekuan.
4. Cokelat dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI)
Monoamine oxidase inhibitor atau MAOI adalah salah satu jenis obat yang berguna untuk mengobati penyakit parkinson juga obat depresi. Cara kerja obat ini yaitu untuk menghambat asam amino tyramine di dalam darah. Sehingga jika asam amino tyramine dalam darah sangat tinggi bisa saja meningkatkan tekanan darah. Salah satu jenis makanan yang mengandung senyawa asam amino tyramine adalah coklat. Coklat bisa menghambat penyerapan obat dan mengganggu cara kerjanya. Tak hanya coklat saja, makanan lain seperti daging fermentasi, pepperoni, sosis, dan daging ham juga mengandung senyawa tyramine yang sangat tinggi dan sebaiknya dihindari.
Demikian beberapa sumber makanan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi saat sedang menggunakan obat-obatan tertentu. Seperti yang sudah disebutkan diatas, tujuan kita menghindari jenis makanan diatas adalah supaya penyerapan obat dapat sempurna.