Siapa yang tidak mengenal nama Bob Sadino? Setiap orang di Indonesia pasti sangat mengenal sosok yang satu ini. Sosok yang sangat nyentrik dengan gaya yang khas yakni celana pendek yang dipadu dengan kaos oblong putihnya. Bob sadino merupakan salah satu pengusaha yang sukses dari Indonesia. meskipun dikatakan sebagai seorang pengusaha yang sukses, namun gaya penampilannya yang menjadi ciri khasnya tidak pernah berubah. Bahkan bisa dikatakan bahwa hanya Bob Sadino lah satu-satunya orang yang bertemu dengan presiden Indonesia hanya dengan menggunakan celana pendek dan kaos oblong. Namun dibalik kesuksesan dan kesederhanaan sosok Bob Sadino ini banyak orang yang belum mengetahui kisah perjalanan hidup bob sadino.
Sponsor – dr rochelle skin expert
Pria kelahiran 9 maret 1939 ini adala pemilik utama Kems Group dimana salah satu anak perusahhaannya adalah Kemchicks supermarket yang sangat terkenal di kalangan ekspatriat dan orang asing yang menetap di Indonesia. meski demikian, salah besar bila anda menyangkan bahwa perjalanan hidup seorang Bob Sadino selalu menjumpai keberhasilan dan kelancaran tana hambatan yang berarti.
Bob Sadino memang tidak terlahir di kondisi keluarga yang miskin. Keluarganya cukup berada. Sehingga ia pun sempat merasakan hidup di Amerika ketika masih muda. Bersekolah di Amerika hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menetap di Indonesia. di sinilah ia bertemu dengan seorang wanita yang ia dambakan. Ia pun meperistri wanita tersebut. Ia secara resmi membangun keluarganya di Indonesia.
Awalnya Bob Sadino, menyambung hidup dengan menyewakan mobil mercedes yang dimilikinya kepada pelanggan-pelanggannya di Indonesia. ia sendiri yang menjadi sopir atas mobil tersebut. Kala itu tidak banyak ekspatriat yang memiliki kendaraan semewah mobil mercedes milik Bob Sadino. Dengan jasa menyewakan dan menjadi sopir para ekspatriat ini, hidup Bob Sadino dan keluarganya cukup terjamin dan terpenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Namun, suatu ketika mobil mercedes yang ia gunakan untuk mencari nafkah terlibat kecelakaan bersama dengan dirinya. Untunglah Bob Sadino tidak menderita luka yang cukup serius akibat kecelakaan tersebut. Namun nasib baik tidak terjadi pada mobil kesayangannya tersebut. Mobil mercedes tersebut mengalami kerusakan yang parah hingga membuat Bob Sadino tidak mampu untuk membiayai biaya perbaikannya. Tanpa mobil mercedesnya, berarti Bob Sadino juga kehilangan mata pencahariannya. Hari berganti hari hingga tabungannya mulai menipis, mau tidak mau Bob sadino harus mencari kerja lagi. Namun saat itu lapangan pekerjaan terasa sulit sekali di dapat. Bahkan dalam titik paling rendah kehidupannya, ia pernah menjadi tukang bangunan dengan gaji Rp 100,- perak per harinya.
Bayangkan, dari keluarga berada, merasakan kenikmatan dengan terpenuhinya segala kebutuhan hidup, tiba-tiba harus menjadi kuli bangunan dengan gaji yang sangat rendah. Namun hal tersebut tetap dijalani oleh Bob Sadino. Hari-hari menjadi kuli bangunan ini, ia tidak pernah berputus asa. Ia memutar otak bagaimana bisa keluar dari kondisi tersebut. Hingga pada akhirnya ia menyadari sesuatu bahwa telur ayam yang biasa dijual di Indonesia sangat berbeda dengan telur ayam yang dijual di Amerika. Ia yang pernah tinggal bertahun-tahun di Amerika mengetahui betul perbedaannya.
Dari situlah, Bob Sadino berhasil membaca peluang adanya bisnis untuk beternak telur ayam negeri untuk di pasarkan di Indonesia. mulailah ia bersama istrinya beralih profesi dengan menjadi seorang peternak ayam negeri untuk diambil telur serta dagingnya. Namun jangan dibayangkan bahwa membangun bisnis peternakan telur ayam negeri semudah membalikkan telapak tangan. Bob Sadino beserta istri tetap saja menemui kesulitan untuk memasarkan hasil telur peternakannya. Ia beserta istri memasarkan telur ayan negeri dari rumah ke rumah. Sudah tak terhitung berapa kali mereka mengalami penolakan dari tuan rumah.
Meski demikian mereka berdua tidak pernah menyerah hingga pada akhirnya mereka mendapatkan sambutan positif dari kalangan ekspatriat yang mengatakan bahwa Bob sadino tidak perlu lagi menawarkan telur ayam negeri dari rumah ke rumah melainkan si ekspatriat tersebutlah yang akan datang untuk membeli telur di rumahnya. Dan sejak saat itulah bisnis agrobisnis Bob Sadino mulai merangkak naik hingga dapat mendirikan Kems Group yang sangat terkenal di kalangan ekspatriat di Indonesia. meski telah meraih kesuksesan, gaya sederhana seorang Bob sadino tidak pernah berubah. Penampilannya pun tidak pernah berubah. Kurang bijak rasnaya bila kita hanya melihat kesuksesan seorang Bob Sadino tanpa melihat segala ika liku perjalanan hidup pengusaha nomor 1 di Indonesia ini.
Kisah perjalanan hidup seorang Bob Sadino, harusnya mampu membuka mata kita. banyak orang yang menginginkan kesuksesan, termasuk diri kita juga pasti menginginkan kesuksesan. Terkadang ketika melihat orang lain berada diatas kesuksesan karirnya kita akan merasa iri denganya. Namun kesalahan fatal bagi kebanyakan orang yang menginginkan kesuksesan adalah mereka tidak ingin menjalani lika-liku serta berbagai pengalaman kegagalan dalam meraih kesuksesan tersebut. Mereka menginginkan sedari awal hingga akhir selalu menjumpai keberhasilan dan kelancaran semata. Padahal tidak ada satupun kesuksesan di dunia tanpa melewati kegagalan sebelumnya. Karena orang yang sukses adalah orang yang mampu mengatasi suatu permasalahan yang tidak banyak orang mampu melakukannya. Dan orang yang mampu mengatasi permasalahan, berarti ia pernah mengalami kegagalan dan senantiasa mengevaluasi dan memperbaiki diri hingga akhirnya meraih kesuksesan.