Kamu masih mudah dan ingin menjadi pengusaha sukses? Lakukan dan jangan ragu. Supaya menjadi pengusaha tidak perlu menunggu pensiun dulu. Sejak remaja bahkan usia belia pun tidak masalah. Nama-nama pengusaha di bawah ini telah membuktikan jikalau sukses tak usah menunggu tua. Mereka mau jatuh bangun mulai belum mendapat kemampuan apapun, sampai akhirnya skill bisnisnya tak diragukan lagi sebab tak pernah malas belajar. Siapa saja pengusaha yang sukses di usia muda tersebut?
- Reza Nurhilman
Anda pernah mendengar jajanan ringan kripik maichi? Bagi anda yang mungkin belum mengenal nama ini, Maichi adalah merk jajanan lokal yang berupa kripik singkong. Salah satu keunikannya kripsik singkong tersebut dibuat dengan rasa sangat pedas. Reza Nurhilman adalah pendriri sekaligus yang memasarkan produk keripik singkong ekstra pedas yang populer itu. Ia memulai bisnis keripik singkong ini seorang diri pada pertengahan 2010 ketika berusia 23 tahun. Dengan modal awal 15 juta rupiah Reza memulai usahanya terseut. Ia mengajak kerja sama salah satu produsen keripik lokal di Bandung.
Strategi pemasaran yang diterapkan pun cukup sederhana, yakni memanfaatkan platform media sosial, Twitter. Perkenalannya lumayan sukses. Produk menjadi terkenal di dunia maya. Baru setelah itu ia mulai melebarkan sayap dengan menerapkan sistem keagenan yang menggunakan istilah Jenderal agar produknya bisa lebih lagi menggapai konsumen yang lebih luas. Para Jenderal di sini berfungsi untuk memasarkan produknya dengan cara berkeliling atau nomaden—berpindah tempat. Melalui media sosila kemudian para jenderal update informasi lokasi penjualan setiap harinya. Meski tergolong unik atau jarang digunakan, rupanya hasilnya begitu sukses. Baru setengah tahun saja, omzet Maicih bisa mencapai Rp7 miliar per bulan. Angka yang cukup fantastis.
Pemuda kelahiran Bandung ini meyebutkan bahwa salah satu kunci kesuksesannya terletak pada cara berpikirnya yang out of the box. Reza sengaja tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual agar memberi kesan eksklusif pada produknya. Yang dapat ditiru yaitu jangan takut jika mempunyai cara berbeda dari biasanya. Metode unik akan membuat bisnismu beda dari yang lain.
- Gibran Rakabuming
Ya nama Gibran Rakabuming menjadi dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, setelah ayahnya, Joko Widodo menjabat sebagai orang nomor satu di negara republik Indonesia. Tetapi jangan dikira walaupun anak dari seorang presiden, ia tetap tidak mau menopang kekayaan ayahnya. Gibran membangun bisnis semenjak Jokowi belum menjabat presiden, Dia ialah pemilik sebuah bisnis di bidang katering dan wedding organizer yang bernama Chili Pari.
Sama seperti sang ayah, pun sebelum menjabat menjadi Walikota Solo, lalu Gubernur DKI jakarta, dan pada akhirnya Presiden RI, bapak Joko Widodo berprofesi sebagai pengusaha mebel. Kendati begitu, Gibran tetap memilih untuk merintis usaha sendiri tanpa campur tangan ayahnya. Gibran mengawali usahanya dengan mengajukan pinjaman ke bank untuk modal. Sempat ditolak beberapa kali, namun tidak membuatnya menyenrah hingga akhirnya mendapatkan persetujuan dari salah satu bank. Kemudian modal pinjaman tersebut difungsikan untuk memulai Chili Pari. Mulanya hanya bisa melayani pesanan partai kecil. Saat ini berkat kerja keras dan keuletannya Chili Pari sudah banyak menangani order besar dengan jumlah tamu sebanyak ribuan orang. Sampai sekarang usaha Gibran pun terus berkembang.
- Nicholas Kurniawan
Barangkali nama Nicholas Kurniawan belum terlalu familiar di telinga Anda. Ia merupakan pengusaha eksportir ikan hias yang telas sukses di usia 20tahun. Nicholas menjadi pengusaha termuda waktu itu. Pilihannya untuk menggeluti dunis bisnis, bermula dari kondisi keluarganya yang terpuruk dan terlilit utang. Merasakan kondisi tidak yang tidak enak dia berniat untuk mengubah nasibnya. Sebagai langkah pertama ia mencoba berbagai bisnis seperti asuransi, makanan, MLM, dan mainan.
Proses memang tak mudah. Jatuh bangun, kegagalan bahkan sempat tidak naik kelas saat kelas 2 SMA, pernah dialami. Namun ia tidak pernah putus asa. Setiap jatuh pasti bangkit kembali. Lalu ia mencoba usaha baru yakni menjual ikan hias secara online melalui situs Kaskus. Walaupun sudah beberapa kali ditipu oleh calon pembeli, kabarnya bisnis ikan hias Nicholas kini sudah menjangkau luar negeri. Bahkan dalam sebulan omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp100 juta.
Kisah Nicholas ini bisa mengajarkan kita untuk tidak pasrah pada kondisi tertentu. Kita harus bergerak dan terus bergerak untuk keluar dari zona nyaman.
- Hamzah Izzulhaq
Hamzah Izzulhaq ialah pengusaha muda sukses kelahiran 1993. Sejak kecil, ia telah memperlihatkan bakat berbisnis. Hamzah pernah berjualan kelereng, petasan, penjual koran, tukang parkir, sampai menjadi ojek payung. Ia memang sangat menyukai bisnis. Dia kerap mengikuti seminar-seminar bisnis saat peajar. Suatu saat di sebuah seminar, Hamzah ditawari usaha waralaba bimbingan belajar oleh seorang pemuda yang waktu itu sudah mempunyai 44 cabang bimbingan belajar.
Dengan bermodal uang Rp5 juta dan pinjaman Rp70 juta dari ayahnya, ia bertekad membeli salah satu cabang seharga Rp175 juta. Sementara 100 juta sisanya dibayar dengan dicicil dari keuntungan di setiap semester. Tak disangka usaha bimelnya. semakin berkembang, Kini lisensi waaralaba pemuda tersebut mencapai 3 unit dengan jumlah di atas 200 siswa tiap semester. Di akhir tahun 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia.
- Yasa Singgih
Yasa Singgih terlahir dari keluarga biasa-biasa saja, Anak muda kelahiran 1995 ini memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis sejak berusia 15 tahun. Ketika itu ayahnya terkena serangan jantung sehingga harus dioperasi. Kemudian ia mulai mencari uang sendiri dengan menjadi pembawa acara di berbagai acara ulang tahun dan musik. Di samping itu ia pula berbisnis online dengan menjual lampu hias. Tetapi bisnis tersebut tidak bertahan lama karena persoalan pemasok.
Satu tahun setelah, tepat usia 16 tahun, Yasa beralih ke bisnis mode. Perjalanan memang tidak melulu lancar, ia harus rela diremehkan banyak orang. Ia pernah mengalami kerugian cukup banyak—mencapai ratusan juta rupiah—dari berbagai bisnis, sebelum akhirnya Yasa berhasil membangun brand pakaian sendiri. Dengan mengusung nama Mens Republic, produknya sukses di pasaran. Selain itu, dia pun mengelola usaha konsultasi manajemen bernama MS Consulting serta kompleks perumahan dalam bentuk kavling tanah di Bogor.
Kisah Yasa memberi bukti bahwa untuk memulai bisnis tidak harus saat dewasa. Justeru belajar perlu diterapkan sedini mungkin.