Mengobrol dengan anak kecil bukan hal yang mudah. Beberapa kali orang tua bahkan orang dewasa lainnya kesulitan untuk berkomunikasi dengan anak kecil. Hal tersebut sebenarnya adalah hal yang lumrah. Pasalnya, anak memang masih memiliki tingkat dan daya tangkap yang belum sempurna. Artinya, tidak semua hal yang kita bicarakan bisa dimengerti oleh buah hati. Tak jarang karena kesulitan komunikasi ini obrolan antara sang buah hati dengan orang dewasa berbeda dari alur yang diharapkan. Lantas bagaimana cara kita agar bisa ngobrol dengan buah hati tanpa harus merasa khawatir obrolan yang di luar alur yang diharapkan? Berikut adalah beberapa tips ngobrol dengan anak kecil yang sebaiknya diterapkan.
Sponsor : perawatan wajah
- Gali informasi tentang anak dahulu
Cara pertama ialah dengan menggali segala informasi tentang anak yang akan diajak mengobrol. Bila anak yang hendak diajak bercakap-cakap adalah buah hati kita sendiri tentu kita mengetahui segala hal maupun informasi yang dibutuhkan. Akan tetapi, bila anak yang akan kita ajak untuk bercakap-cakap adalah keponakan ataupun anak dari pasangan kita, tentu menggali informasi secara utuh adalah kewajiban yang harus kita lakukan. Lantas informasi apa yang harus kita gali. Berkaitan dengan informasi, ada banyak sekali informasi yang sebaiknya kita gali. Misalnya saja informasi apa yang disukai oleh anak tersebut. Namun, secara umum anak perempuan akan menyukai hal-hal yang berbuhungan dengan boneka sementara anak laki-laki menyukai permainan atau game yang sedang banyak diperbincangkan. Tidak menutup kemungkinan pula sang anak menyukai benda-benda yang terlihat lucu.
- Pahami kondisi anak saat diajak ngobrol
Mengobrol dengan anak juga harus memperhatikan situasi dan kondisi sang anak. Memahami kondisi sang anak yang hendak diajak bercakap-cakap adalah hal yang penting. Beberapa orang dewasa terkadang tak bisa memahami kondisi dan situasi di sekitar anak saat diajak mengobrol. Akibatnya, anak yang ingin diajak ngobrol justru menghindar dari diri kita bahkan anak kecil akan cenderung menangis. Dengan demikian memahami kondisi anak adalah hal yang harus diperhatikan agar hal tersebut tidak terjadi pada diri kita. Pahami lebih dulu apakah sang anak sedang dalam kondisi ingin bercakap-cakap dengan kita. Bila sang anak sedang sibuk dengan hal lain misalnya saja bermain dengan teman-temannya maka Anda tidak perlu memaksa anak untuk bercakap-cakap dengan kita. Memaksa anak untuk mengobrol dengan orang dewasa di saat ia sedang asyik bersama teman justru bukan hal yang baik. Sebaliknya, ajaklah anak untuk mengobrol pada waktu yang tepat misalnya pada saat sang anak sedang sendirian atau dalam suasana sedang gembira.
- Tahan keinginan untuk berbicara fakta
Cara ketiga ialah agar kita bisa dengan mudah bercakap-cakap dengan anak kecil ialah menahan keinginan diri kita untuk mengatakan fakta tentang segala hal. Faktanya, tak sedikit orang dewasa yang langsung ingin mengatakan beberapa fakta atau beberapa hal yang berhubungan dengan informasi seputar dunia. Meski belum ada kebenarannya seringkali orang dewasa langsung mengatakan apa saja yang ingin dikatakan dengan sang anak. Agar hal tersebut tidak membuat sang buah hati kehilangan fokus sebaiknya saat berbincang-bincang dengan anak kecil utamakan untuk mengedepankan ekspresi dan pemikiran sang buah hati. Hal ini penting agar sang buah hati bisa mengeluarkan apa yang sedang dipikirkan. Dengan begitu, sang buah hati juga akan leluasa untuk mengekspresikan diri sendiri di hadapan orang tua dan orang dewasa lainnya. Bukan hanya itu, bila sang anak bisa mengekspresikan diri sendiri maka hal ini juga akan ikut menambah rasa percaya diri sang anak.
- Menonton sambil mengombrol
Hal lain agar kita bisa dengan mudah mengobrol dengan anak kecil ataupun buah hati ialah dengan menonton sambil mengombrol. Menonton sambil mengombrol dengan buah hati ternyata cukup efektif lho. Benarkah? Menonton dapat membuat sang buah hati lebih aktif dalam mengomentari apa yang dilihat. Ya, bila sang anak aktif berkomentar tentang apa yang dilihatnya maka kita sebagai orang tua bisa menanggapi apa yang anak pikirkan tentang acara atau film yang dilihatnya kala itu. Dengan begitu, kita bisa sekaligus memberikan pelajaran atau edukasi tentang segala hal. Tak hanya itu, kita bisa menghubungkan apa yang sedang kita lihat bersama anak dengan banyak hal. Misalnya saja saat kita menonton film kartun edukasi maka tak ada salahnya untuk mengaitkan film tersebut dengan kebiasaan sehari-hari.
- Menjadi apa yang anak inginkan
Cara selanjutnya yang bisa diaplikasikan agar percakapan kita dengan buah hati lebih efektif ialah dengan membuat diri kita menjadi apa yang mereka inginkan. Bagaimana maksudnya? Terkadang saat mengobrol dengan anak kecil aatu bahkan buah hati, kita larut dengan apa yang dikatakan sang anak. Sayangnya, beberapa dari orang tua bisa jadi tidak sependapat dengan apa yang anak inginkan. Perbedaan ini bila tidak disikapi dengan bijak akan membuat anak menjadi badmood. Oleh karena itu, salah satu hal dalam menyikapi hal ini ialah dengan berusaha menjadi apa yang anak inginkan. Dengan begitu, para orang tua akan lebih mudah untuk bercakap-cakap dan mengerti apa yang sebenarnya anak inginkan.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa diaplikasikan agar percakapan kita dengan anak tidak berakhir sia-sia. Pada akhirnya bila sang buah hati dan orang tua dapat berkomunikasi dengan lancar bukan tidak mungkin keharmonisan cepat didapat.