Kenali manfaat puasa bagi kesehatan jantung – Puasa adalah salah satu kegiatan yang mana kita harus menahan diri untuk tidak makan dan minum. Puasa bagi orang yang baru pertama kali melakukannya akan terasa berat karena kondisi tubuh harus menyesuaikan untuk pertama kalinya. Haus dan lapar ditambah lemas dan lelah adalah kondisi wajar saat menjalankan puasa.
Sponsor: pemutih wajah
Puasa juga bisa membawa perubahan terhadap pola makan dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Contohnya saat puasa, kita hanya dianjurkan makan dua kali yaitu waktu sahur dan berbuka. Porsi makan juga kadang berubah dari yang biasanya makan dalam porsi sedang, kini bertambah jadi porsi yang lumayan besar dalam dua waktu. Akibat perubahan inilah yang bisa menyebabkan metabolisme tubuh juga ikut berubah bahkan bisa memberi efek pada kesehatan.
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Jantung
Kurangnya kesadaran seseorang untuk menjaga asupan makan di waktu puasa justru bisa menimbulkan penyakit seperti kegemukan, gula darah naik, lemas, hingga penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Perubahan drastis yang dialami seseorang saat melakukan puasa bisa mempengaruhi risiko penyakit jantung koroner dan stroke jika tidak menjaga asupan makan dan pola hidup. Naiknya kadar lemak dalam darah, hipertensi atau kebiasaan tak sehat juga jadi pemicu munculnya dua penyakit berbahaya seperti yang sudah disebutkan. Perubahan pola makan, jenis makanan, konsumsi gula dan kurangnya aktivitas fisik di waktu puasa adalah hal yang harus kita hindari demi kesehatan jantung. Namun disisi lain ada manfaat yang bisa didapat dengan menjalankan puasa. Berikut ini manfaat menakjubkan puasa untuk kesehatan tubuh lebih baik.
- Kadar lemak darah
Lemak jahat dalam tubuh adalah salah satu fakor pemicu penyakit jantung dan pembulu darah. Lemak jahat bisa masuk dan menyusup dalam lapisan pembulu darah, merusak dan menimbulkan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit yang menyebabkan menyempitnya atau tersumbatnya dinding pembulu darah. Dari hasil penelitian yang diungkap oleh Mohsen Nematy pada 2012, selama puasa ada perubahan pada lemak. Perubahan tersebut meliputi perubahan profil lemak dan perbandingan lemak jahat dan lemak baik. Di waktu puasa, kadar kolesterol bisa menurun dari 193,4±51 mg/dl menjadi 184,3±42 mg/dl. Begitupua dengan kadar trigliserida dari yang 4.5±1 mg/dl menjadi 3,9±1 mg/dl. Ada pula peningkatan kadar lemak baik (HDL) setelah menjalankan puasa.
- Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering dikaitan dengan penyakit jantung. Saat pembulu darah tersumbat dengan lemak jahat maka pembulu darah menuju jantung akan bekerja lebih keras untuk bisa memompa darah. Dibandingkan orang normal, pembulu darah yang bermasalah tersebut bisa menyebabkan jantung mudah lelah, pembesaran dan penebalan otot di bagian jantung, serangan jantung mendadak juga gagal jantung. Terlalu tingginya tekanan darah juga bisa menyebabkan pembuluh darah di sekitar otak mengalami pecah. Akibatnya, menyebabkan penyakit stroke hemoragik. Menjalankan terapi puasa justru bisa membantu seseorang menurunkan tekanan darah. Penurunan tersebut bisa membuat tekanan darah sistolik dari yang sebelumnya naik 132.9±16 mmHg menjadi 129.9±17 mmHg. Sementara pada tekanan darah diastolik, justru tidak tidak akan mengalami penurunan sehingga tekanan darah tetap normal dan jantungpun sehat.
- Insulin dan homosistein
Puasa bisa membuat insulin dan homosistein menjadi normal. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Shariatpanah. Dalam peneliannya menyebut bahwa perubahan yang terjadi selama puasa membuat pola makan hanya dilakukan dua kali. Kondisi ini justru bisa memperbaiki resistensi insulin pada penderita diabetes. Karena insulin adalah hormon yang dibuat di pankreas dan membantu penyerapan glukosa untuk energi, maka tubuh akan mencerna makanan yang mengandung karbohidrat lalu menggunakannya sebagai glukosa. Jika ada gangguan pada organ pankreas maka resistensi insulin bisa merusak pembuluh darah tanpa disadari. Dan selama hari biasa, tubuh juga bisa menghasilkan homosistein atau asam amino yang apabila meningkat bisa menyebabkan risiko jantung dan pembulu darah. Meski tidak secara signifikan terlihat, puasa justru bisa menurunkan kadar homosistein.
- Parameter antropometri
Puasa bisa mencegah seseorang mengalami obesitas. Karena obestas atau kegemukan adalah salah satu faktor pemicu banyak penyakit metabolik. Bagi mereka yang menjalankan puasa justru bisa membantu penurunan berat badan dan indeks massa tubuh. Menyusupnya asupan kalori bisa menurunkan tekanan darah, trigeslida, atau gula darah secara signifikan.
- Puasa bagi penderita penyakit jantung
Setelah membaca begitu banyaknya manfaat puasa bagi kesehatan jantung, lalu bagaimana dengan orang yang sudah memiliki penyakit jantung? Ternyata puasa juga masih bisa dijalankan bagi mereka yang memiliki penyakit pada jantung asal penyakitnya masih bisa terkontrol dan tidak sedang dalam kondisi akut. Untuk itu makan secukupnya selama sahur dan berbuka adalah dua hal sangat penting dilakukan. Cara ini bisa membantu meringankan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah tak hanya untuk mereka yang tidak memiliki riwayat sakit hingga mereka yang memiliki masalah pada kesehatan. Bahkan mereka yang rutin menjalankan puasa selama 1 bulan bisa meningkatkan kesehatan jantung hingga 10 tahun dan seterusnya. Jadi bisa kita simpulkan bahwa puasa sangat efektif menyehatkan jantung yang merupakan organ kehidupan kita.