Dalam pencapaian suatu kesuksesan, seseorang tidak akan pernah menjumpai jalan yang mulus dan tanpa rintangan. Karena orang yang sukses adalah orang-orang pilihan, orang-orang yang mampu menghadapi segala rintangan yang menghadang, mengubah kesulitan menjadi peluang, mengubah kemustahilan menjadi kemungkinan. Apabila jalan menuju kesuksesan tidak dihiasi oleh berbagai rintangan, barang tentu semua orang akan mampu mencapai kesuksesan. Nyatanya, orang sukses dan orang yang biasa-biasa saja digambarkan ibarat sebuah kurva. Orang-orang sukses menempati puncak dengan porsi yang jauh lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan orang kebanyakan. Oleh karena itu, orang sukses adalah orang yang istimewa. Tahukah anda apa kunci di balik istimewanya kesuksesan? Ialah nilai kerja keras dalam pencapaian kesuksesan.
Rasanya cukup tepat bila kita menjadikan kerja keras sebagai salah satu faktor yang akan membuat seseorang meraih kesuksesan. Disamping faktor-faktor lain seperti minat, bakat, kecerdasan, peluang, dan keberanian. Mengapa demikian? Karena kerja keras memiliki peranan sebagai dasar dari setiap faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan itu sendiri. Minat, bakat, kecerdasan, peluang, dan keberanian tanpa adanya kerja keras akan sia-sia. Tidak akan mampu meraih kesuksesan. Namun sayangnya nilai kerja keras dalam pencapaian kesuksesan ini tidak banyak disadari oleh orang.
Lantas bagaimanakah nilai penting kerja keras dalam pencapaian kesuksesan seseorang?
Kerja keras dapat mengalahkan mereka yang memiliki bakat
Pernah mendengar kata-kata “Work Hard can bite the talent”? rupanya kata-kata tersebut bukan hanya sekedar untaian kata-kata pembangkin motivasi untuk seseorang yang kurang memiliki bakat di suatu bidang tertentu. Melainkan kata-kata tersebut memang benar adanya dalam keidupan secara nyata. Kerja keras dapat mengalahkan orang-orang yang memiliki bakat pada bidang tersebut. Bagaimana bisa? Bila kita membicarakan tentang bakat maka kita akan membicarakan mengenai kemampuan belajar seseorang pada suatu bidang tertentu. Mengapa bakat membicarakan kemampuan belajar? Karena setiap orang baik mereka yang memiliki bakat atau tidak harus melewati proses belajar untuk memuncukan potensi bakatnya di bidang tersebut. Tidak pernah ada manusia yang mampu menjadi ahli di suatu bidang sejak baru saja di lahirkan tanpa melalui proses belajar. Bakat sendiri merupakan potensi kemampuan belajar seseorang.
Orang yang dikatakan berbakat di bidang basket berarti ia memiliki potensi kemampuan belajar di bidang basket lebih cepat dari kebanyakan orang, orang yang berbakat di bidang lukis berarti dia memiliki potensi kemampuan belajar di bidang lukis lebih cepat dari kebanyakan orang begitu seterusnya. Yang membedakan antara mereka yang punya bakat atau tidak adalah kecepatan belajarnya. Bila orang yang kebanyakan, untuk menguasai teknik shooting ia membutuhkan waktu berbulan-bulan. Namun bagi mereka yang memiliki bakat untuk belajar shooting maka ia bisa menguasainya hanya dalam waktu beberapa minggu. Kecepatan belajar ini lah yang membedakan. Jadi bukan berarti mereka yang tidak memiliki bakat, selamanya tidak akan pernah menguasai shooting, hanya saja membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.
Disini pula letak kerja keras di butuhkan. Bila orang berbakat mampu menguasai shooting dalam waktu beberapa minggu, maka orang yang tidak memiliki bakat sekalipun dapat melakukannya juga asalkan ia bekerja keras untuk menguasainya. Berlatih lebih keras dari pada mereka yang memiliki bakat. Bila orang berbakat berlati setiap hari 1 jam, maka anda harus berlatih setiap hari selama 2 jam. Bekerjalah lebih keras daripada kebanyakan orang, maka kesuksesan akan ada di tangan anda. mereka yang berbakat namun bermalas-malasan akan dengan cepat terlampui oleh mereka yang sejatinya tidak berbakat namun bekerja keras untuk dapat menguasai bidang tersebut.
Bekerja keras mampu mengalahkan ijazah pendidikan
Siapa bilang orang yang sukses hanya dapat diraih oleh mereka yang berpendidikan tinggi? Faktanya Albert Einstein di keluarga dari universitasnya, Mark Zuckerberg di keluarkan dari Harvard, dan masih banyak lagi yang pada akhirnya mereka mampu menjadi orang-orang yang sukses. Kuncinya ada pada kerja keras. Sesungguhnya ijazah hanyalah sebuah kertas hitam di atas putih. Sedangkan di dunia nyata kita bersaing dengan kemampuan dan kerja keras kita bukan dengan lembaran ijazah yang kita punya.
Tanpa adanya kerja keras dan kemampuan mustahil kita akan mampu meraih kesuksesan. Bagaimanapun juga dunia pendidikan formal hanya membicarakan mengenai wawasan dan pengetahuan. Namun dalam praktek di lapangan karir, semua akan berbeda. Jauh lebih rumit, jaul lebih menantang, dan jauh lebih sulit. Perkembangan dunia kadangkala tidak mampu diimbangi dengan perkembangan pendidikan di suatu daerah. Oleh karena itu biarpun mereka telah lulus dari suatu instansi pendidikan tertentu, mereka masih di tuntut untuk belajar mengikuti perkembangan zaman. Siapa yang berdiam diri hanya mengingat pembelajaran di bangku sekolah, pasti akan tertinggal oleh mereka yang berusaha keras belajar dan meningkatkan kualitas diri seiring perkembangan zaman.
Jelas sudah bahwa bukan mereka yang memiliki pendidikan tinggi yang akan sukses, namun mereka yang mampu bekerja keras dan senantiasa belajar serta mengembangkan kemampuan diri tanpa kenal lelah lah yang mampu memegang kesuksesan di puncak karir.