Dengan terus bermunculannya berbagai film tentunya membuat industri perfilman Indonesia semakin bergairah. Apalagi seperti yang diketahui bahwa akhir-akhir ini banyak sekali film Indonesia berkualitas yang bermunculan. Bukan hanya semata berkualitas namun film-film tersebut mampu menyedot perhatian banyak penonton. Dan bisa dibilang, film Indonesia yang tengah menjadi perbincangan hangat oleh banyak orang adalah film Critical Eleven. Hal tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Dimana alasan utamanya adalah karena film tersebut berhasil merebut perhatian banyak penonton. Yakni sudah lebih dari delapan ratus ribu penonton yang datang untuk melihat adaptasi dari novel laris karangan dari Ika Natassa tersebut. Hal tersebut tentunya semakin menegaskan kualitas dari film tersebut yang tidak bisa dipandang sebelah mata begitu saja. Sesuatu yang juga semakin meyakinkan bahwa industri perfilman Indonesia tengah terus bergerak ke arah yang lebih positif. Tidak bisa dipungkiri, beberapa tahun yang lalu, industri perfilman Indonesia sempat memasuki masa kelamnya. Mulai dari banyaknya film dengan kualitas yang sangat jauh dari harapan hingga minat penonton Indonesia yang begitu rendah. Hal yang kemudian membuat banyak pihak beranggapan bahwa film Indonesia tengah berada di titik nadirnya. Namun perlahan namun pasti, film Indonesia berhasil menemukan titik terangnya. Hal tersebut dapat terlihat dari mulai bermunculan banyaknya film Indonesia yang bukan hanya bagus namun juga diminati oleh banyak penonton. Dan salah satunya adalah film Critical Eleven. Untuk itulah, berikut ini akan dijelaskan faktor dari sukses film Critical Eleven.
sponsor: halo jasa.
- Disutradarai Oleh Dua Orang Sekaligus
Tidak bisa dipungkiri bahwa keberhasilan sebuah film tentunya tidak lepas dari orang-orang yang berada di belakang layarnya. Terutama keahlian seorang sutradara. Karena seperti yang diketahui bahwa mereka yang bertugas sebagai sutrada akan memegang peranan penting untuk membawa arah cerita dari film itu sendiri. Dan yang perlu menjadi catatan adalah bahwa menjadikan seseorang menjadi sutradara perlu banyak pertimbangan di dalamnya. Karena seorang sutradara tentunya memiliki visi sendiri ketika menciptakan sebuah film. Sesuatu yang kemudian diaplikasikan pada film yang diinginkannya. Untuk satu sutradara saja pastinya membutuhkan banyak penyesuaian dalam segi cerita maupun segi tim. Akan menjadi cerita lain apabila kemudian film tersebut digarap oleh dua sutradara sekaligus. Tentu akan menjadi beban sulit terutama dalam segi menyatukan visi maupun taste ketika membuat sebuah film. Apalagi dengan benturan ego yang bisa terus menabrak hingga seringkali menimbulkan banyak perbedaan daripada persamaan. Namun nyatanya menggunakan dua sutradara sukses dilakukan oleh film Critical Eleven. Yakni dengan menggandeng dua nama besar sekaligus yaitu Monty Tiwa dan Robert Ronny. Dimana kedua nama tersebut bukanlah nama sembarangan di dunia perfilman Indonesia. Baik sebagai sutradara maupun produser handal telah berhasil mereka berdua lakukan. Namun alih-alih kacau dan bertumpuknya ego nyatanya duet dua orang tersebut mampu membawakan inti dari cerita film Critical Eleven dengan sempurna. Sehingga kemudian menjadikan film tersebut bukan hanya berkualitas dari segi cerita namun juga pengambilan gambar tentunya. Hal tersebut tentunya tidak lepas karena mereka berdua sudah terlebih dahulu menyatukan visi sebelum dimulainya syuting film.
- Skenario Ditulis Oleh Pemenang Skenario Terbaik FFI
Hal berikutnya yang bisa menjadi faktor nyata kesuksesan yang dimiliki oleh film Critical Eleven adalah orang yang menulis scenario dari film itu. Seperti yang diketahui bahwa scenario adalah hal penting bahkan bisa dibilang mutlak untuk membuat sebuah film yang bagus. Sehingga tidak heran apabila sebagian pihak menganggap bahwa scenario tak ubahnya tulang punggung dari sebuah film yang baik. Apabila tulang punggung tersebut kuat maka film tersebut dapat berdiri dengan kokohnya. Dan film Critical Eleven memiliki pilihan yang tak sembarangan untuk mengisi post untuk penulis scenario filmnya. Yakni nama Jenny Jusuf. Nama dari Jenny Jusuf sendiri bukanlah nama yang tidak bisa dipandang sebelah mata bagi mereka yang tahu industri film Indonesia terutama bidang penulisan scenario. Hal tersebut bukannya tanpa alasan. Karena seperti yang diketahui bahwa Jenny Jusuf adalah pemenang penulis scenario terbaik FFI pada tahun yang lalu. Yakni dengan film Filosofi Kopinya yang mampu mengangkat namanya sebagai salah seorang penulis scenario film terbaik Indonesia saat ini. Sehingga tidak heran apabila kemudian scenario yang ia tulis untuk film Critical Eleven mampu menghadirkan kualitas terbaik dan membuat banyak orang yang terkagum karenanya.
- Relate Dengan Kehidupan Banyak Pasangan
Diawali dengan novelnya yang berstatus sebagai best seller membuat banyak pihak yang penasaran dengan cerita dari film Critical Eleven. Namun yang menjadi perhatian adalah ceritanya yang membuat banyak orang rela untuk datang ke bioskop. Hal tersebut nyatanya tidak lepas karena baik novel maupun filmnya memiliki cerita yang sebenarnya sederhana bahkan jauh dari rumit. Namun hal tersebutlah yang kemudian menjadi daya tarik utama dari film tersebut. Cerita yang kemudian membuat banyak orang yang merasa relate dengan cerita dari filmnya. Terutama mereka yang berstatus pasangan dan sudah menikah. Maka cerita Ale dan Anya di film Critical Eleven bisa menjadi pemandu utama mereka dalam kehidupan yang sebenarnya. Sehingga tidak heran apabila banyak yang suka dan berbondong untuk menontonnya.
Film yang sukses dan hebat di pasaran tentunya membutuhkan banyak orang kreatif dan hebat di dalamnya. Selama ini masih banyak orang yang kesulitan untuk mencari mereka yang berbakat dalam bidang film atau sinematografi. Maka Halo Jasa bisa menjadi jawab terbaiknya. Karena Halo Jasa adalah tempat untuk menemukan seorang pekerja di bidang sinematografi yang handal.