Sering merasa haus saat puasa sudah mencapai setengah hari? Kurang minum saat sahur bisa jadi penyebabnya. Tetapi rasa haus juga bisa datang akibat makanan yang dikonsumasi saat sahur. Ternyata tanpa kita sadari, sahur dengan makanan yang asin adalah salah satu faktor pemicu rasa haus saat puasa. Banyak makanan asin bisa menimbulkan efek haus. Lalu pertanyaanya, bagaimana hal ini bisa terjadi? Dan apa saja efek terlalu banyak makan makanan asin saat sahur? Berikut penjelasannya.
sponsor: Pemutih Wajah
Sejauh ini kita sering dibiasakan makan dengan makanan yang mengandung garam tinggi. Padahal justru bisa berisiko mengalami dehidrasi dengan cepat. Komponen garam sebagian besar terdiri dari zat gizi yaitu natrium. Sementara di dalam tubuh, natrium sudah memiliki peran utama sebagai pengatur cairan tubuh. Jika kadar natrium dalam tubuh tidak seimbang maka bisa mengganggu jumlah cairan.
Makanan asin bisa menimbulkan rasa haus saat puasa
Ketika kita memakan makanan yang mengandung banyak garam, maka tubuh akan mudah menyerap natrium yang akhirnya masuk ke dalam aliran darah. Ketika jumlah natrium dalam darah terlalu banyak, maka zat tersebut akan menyerab banyak cairan yang terdapat di dalam sel-sel tubuh. Akibatnya, jumlah cairan dalam sel tubuh akan berkurang sehingga fungsi pun akan berubah. Perubahan tersebut akan langsung membetikan sinyal ke otak. Selanjutnya otak akan memberi respon dengan cara menciptakan rasa haus. Jika sudah begitu, mengurangi makanan asin atau gurih adalah solusinya saat sahur.
Makanan asin juga bisa membuat perut keroncongan
Tak hanya meningkatkan sensasi haus ketika puasa, makan makanan tinggi garam juga buat menyebabkan perut lebih cepat lapar dan rasa keronconcongan. Menurut penelitian yang telah membuktikan oleh peneliti dari Vanderbilt University, seseorang yang mengonsumsi makanan asin dan gurih secara berlebihan, cenderung merasakan lapar lebih cepat ketimbang makanan tanpa garam. Kemudian menurut studi lain, menemukan bahwa pola makan asin bisa membuat konsumsi air putih berkurang namun justru meningkatkan rasa lapar. Menurut studi yang dipublikasikan Journal of Clinical Investigation tersebut, mengungkap bahwa Kosmonut yang tengah melakukan simulasi ke Planet Mars tidak merasa haus saat mengkonsumsi tinggi garam akan tetapi membutuhkan energi lebih banyak.
Jadi, berapa banyak jumlah garam yang boleh dikonsumsi dalam satu hari?
Garam adalah unsur penting dalam tubuh. Kekurangan garam juga bisa menimbulkan masalah kesehatan juga jika asupan garam terlalu tinggi. Jika Anda tidak memiliki riwayat hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit kronis lebih baik mengonsumsi garam setidaknya 6 gram atau satu sendok teh/hari. Menurut anjuran World Health Organization, membatasi asupan natrium harus dilakukan maksimal 2300 mg/hari atau sekitar satu sendok teh garam. Bagi mereka yang mengalami hipertensi atau penyakit kronis lain (ginjal, jantung, dan diabetes mellitus) maka pembatasan asupan natrium harus lebih dari orang yang sehat, sebab tergantung pada kondisi fisik. Sementara jika Anda tengah berpuasa, maka membatasi asupan garam juga tak berbeda dengan hari biasanya. Bahkah, lebih baik Anda membatasi garam lebih sedikit supaya tidak menimbulkan haus di waktu cepat saat puasa.
Comments
