Memasuki usia kehamilan yang ke trimester kedua, janin membutuhkan makanan bergizi untuk perkembangannya. Meski di bulan puasa ibu hamil masih boleh diperkenankan puasa, bukan halangan untuk terus memberikan nutrisi terbaik bagi calon bayi. Lalu, seperti apa panduan menjalankan puasa saat hamil trimester kedua yang sebaiknya dilakukan ibu hamil?
Sponsor: dr rochelle skin expert
Saat menjalankan puasa di waktu hamil, kemampuan untuk melakukannya berbeda dari ibu hamil lainnya. Semua tergantung pada tingkat kekuatan ibu, kondisi fisik, dan usia kehamilan. Ibu hamil yang sedang mengalami komplikasi anemia dan diabetes gestasional tidak disarankan untuk berpuasa.
Ada penelitian yang menyebut bahwa puasa di waktu hamil mungkin bisa berdampak buruk bagi perkembangan janin, misalnya bayi lahir lahir dengan berat badan rendah (BBLR) atau bayi lahir prematur. Akan tetapi tak sedikit pula penelitian yang mengungkap jika puasa di saat hamil tidak mengganggu pertumbuhan janin di dalam kandungan asal ibu hamil tetap memenuhi nutrisi demi kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan janin.
Tips menjalankan puasa saat hamil trimester kedua
Ketika memasuki masa hamil di trimester kedua, mungkin saja ibu hamil tidak mengalami masalah kesehatan, tapi ada hal wajib yang harus diperhatikan. Berikut beberapa hal yang harus diketahui jika ingin puasa selama hamil trimester kedua.
1. Penuhi kebutuhan nutrisi
Ada banyak nutrisi penting yang masih harus dipenuhi ibu hamil guna mendukung perkembangan janin. Nutrisi tersebut berupa asam folat yang membantu mengurangi risiko bayi cacat saat lahir, asam lemak omega-3 untuk perkembangan otak dan saraf bayi, kalsium untuk pembentukan dan kepadatan tulang bayi, Zat besi untuk mencegah anemia dimana kebutuhan zat besi semakin bertambahnya usia janin maka semakin tinggi, dan Seng agar mencegah kelahiran prematur.
Untuk bisa mencukupi kebutuhan nutrisi maka ibu hamil harus mengonsumsi berbagai macam sayur dan buah, sumber protein hewani baik dar aneka ikan, daging, ayam, telur, dan susu. Ada pula sumber protein nabati seperti tahu, tempe, serta kacang- kacangan), karbohidrat, serta lemak. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi tersebut sebanyak 5 porsi/hari. Dan selama puasa, disarankan memilih karbohidrat kompleks dengan banyak serat supaya bisa mempertahankan energi dan membuat tubuh kenyang lebih lama. Lebih utama menghindari karbohidrat sederhana seperti makanan manis supaya tidak mencegah munculnya kadar gula darah yang tinggi.
2. Penuhi kebutuhan cairan
Cairan adalah kompenen bergara yang mampu meningkatkan sistem metabolisme tubuh dan mampu membuatnya berjalan sempurna. Bagi ibu hamil diharuskan untuk memenuhi kebutuhan cairan selama puasa minimal 2 liter per hari atau sekitar 8 gelas. Memenuhi kebutuhan cairan busa mencegah tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi sehingga berbahaya bagi kesehatan janin. Jika ibu hamil merasakan lemas, haus atau ingin pingsan, maka lebih baik membatalkan puasa dan segera beristirahat. Hindari minuman berkafein, misalnya teh, kopi,dan minuman bersoda agar tubuh tak kehilangan cairannya.
Mengkonsumsi minuman yang tinggi gula juga sebaiknya dihindari. Cara ini bermanfaat supaya janin dalam kandungan tidak terpapar dampak berbagaya dari gula berlebih. Mengkonsumsi minuman bersoda dan mengandung gula buatan juga bisa memicu terjadinya diabetes tipe 2 yang dampaknya jauh lebih berbahaya bagi keshatan janin dan ibunya. Sebagai alternatif, bisa mencoba minum madu murni dengan jumlah dan kadar sewajarnya.
3. Istirahat cukup
Jika nutrisi dan kebutuhan cairan sudah terpenuhi, saatnya untuk beristirahat cukup supaya tubuh tidak merasa lelah selama puasa. Tidurlah beberapa jam di siang hari untuk mendukung kelancaran puasa. Lebih baik hindari aktivitas berat dan olahraga selama puasa. Malam harinya, cukupi kebutuhan tidur dengan baik dan lakukan lebih awal misalnya jam 9 malam. Usahakan untuk tidak tidur larut malam atau menghindari begadang. Begadang bisa membuat rasa lelah di pagi hari sehingga mampu membuat metabolisme tubuh tidak teratur. Akibatnya, badan akan lebih lelah, capek, atau pusing.
4. Kiat supaya puasa selama hamil tetap sehat
Sama seperti wanita yang sedang tidak mengandung, ketika ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, maka hak itu bukan perkara mudah untuk dijalani. Ibu hamil harus benar-benar memerhatikan apa saja nutrisi yang ia konsumsi dan jangan sampai ketika puasa justru malah menurunkan kesehatan ibu dan janin. Makan yang banyak dengan nutrisi yang bervariasi. Sebelum memutuskan puasa, lebih utama untuk berkonsultasj dulu dengan dokter.
Tanyakan apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk berpuasa. Hal ini berguna supaya ibu hamil tak mengalami komplikasi kesehatan misalnya diabetes gestasional atau anemia. Patikan nutrisi dan gizi yang masuk kedalam tubuh harus seimbang yakni sekitar 2500 kalori dalam sehari. Total kalori bisa dibagi di waktu 3 yaitu berbuka puasa, selepas tarawih dan waktu sahur dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein, 10-20% lemak dan sisanya vitamin serta mineral.
Jadi kapan ibu hamil harus membatalkan puasa? Sebab kemampuan ibu hamil satu dan lainnya berbeda jika menjalankan puasa, maka sebaiknya jangan memaksa diri untuk puasa terlebih jika tubuh sudah tak mampu. Hal ini justru bisa memperburuk kondisi tubuh dan janin. Pastikan ibu hamil memahami betul keadaan tubuhnya terlebih jika muncul rasa lemas, pusing, atau ingin pingsan.