Puasa bagi umat muslim adalah waktu paling berharga. Banyak yang ingin menjalankan puasa termasuk pasien dengan penyakit ginjal kronis. Bahkan banyak dari mereka yang melakukan puasa selama satu bulan penuh. Pertanyaannya, bolehkan pasien dengan penyakit ginjal kronis berpuasa? Apa saja hal yang mesti diperhatikan jika ingin berpuasa?
Sponsor: perawatan wajah terbaik
Dampak puasa bagi pasien penyakit ginjal kronis
Ketika berpuasa, sudah pasti tubuh akan menahan lapar dan haus selama lebih 12 jam. Jika bagi kebanyakan orang dengan fungsi organ yang normal merasa masih sulit, lalu apa jadinya jika penderita ginjal itu berpuasa. Padahal pasien dengan ginjal kronis masih membutuhkan asupan nutrisi. Meski sempat mendapat perdebatan, kenyataannya ada berbagai penelitian yang melakukan studi pada para pasien dengan bermacam jenis penyakit ginjal kronis.
Sejauh ini, puasa tidak berbahaya dan justru bisa meningkatkan kualitas hidup pasien dan mendukung pengobatan. Penelitian ini juga telah dibuktikan pada pasien penderita batu kandung kemih (urolithiasis), transplantasi ginjal dan beberapa penyakit ginjal lainnya, dimana puasa justru berdampak baik bagi fungsi ginjal. Jadi, apakah pasien penyakit ginjal kronis boleh berpuasa?
Meski pada penelitian menyebut boleh, namun tidak semua pasien gangguan fungsi ginjal bisa berpuasa. Hal ini tergantung dengan keadaan fisik dan jika muncul seperti poliuria, tingginya kadar gula darah, tekanan darah yang selalu tinggi, infeksi dan komplikasi fungsi jantung. Jika diteruskan hal ini bisa memperburuk kondisinya. Namun jika kondisi pasien sangat stabil dan serta memiliki komplikasi, maka masih bisa mempertimbangkan diri untuk menjalani puasa.
Hal yang harus diperhatikan jika pasien ginjal kronis ingin berpuasa?
Pada dasarnya, pasien ginjal kronis masih bisa berpuasa jika kondisi fisiknya kuat dan stabil. Dan terpenting adalah harus atas pertimbangan dan izin dari dokter yang menangani. Beberapa hal harus diperhatikan bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis ketika hendak berpuasa yaitu pasien harus tetap mengonsumsi obat-obatan atau resep yang diberikan oleh dokter dan harus dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Saat berbuka puasa, sebaiknya hindari makan makan yang mengandung kalium dan fosfor tinggi misalnya aprikot, kurma, teh, soda, kopi, keju dan segala macam gorengan.
Pasien diwajibkan untuk memenuhi cairan tubuh dengan banyak minum air putih di saat berbuka dan sahur sekitar 1-2,5 liter agar terhindar dari dehidrasi. Lebih baik minum air mineral bukan minuman yang dapat memberatkan kerja ginjal seperti teh dan kopi. Periksalah ke dokter setidaknya setiap 1-2 minggu dan jika muncul gejala bengkak di beberapa tubuh, pusing, susah bernapas, atau kelelahan, lebih baik dan utama yaitu harus segera membatalkan puasa dan periksalah ke dokter Anda. Pemeriksaan penting dilakukan supaya tidak mengganggu kondisi tubuh para pasien ginjal.