Musim lebaran memang menjadi musimnya para perantauan untuk pulang kampung dan mengingat kembali momen masa kecilnya. Di Indonesia, budaya pulang kampung saat puasa merupakan kegiatan unik dan penuh warna. Jika melihat banyaknya para perantauan yang pulang kampung saat musim lebaran tiba, pasti Anda tak asing lagi dengan suku Minang. Yah, suku ini terkenal suka merantau bahkan sukses di tanah orang.
Para orang minang kebanyakan meraih kesuksesan dalam bidang uasaha ataupun dalam bidang pendidikannya. Kesuksesan yang dicapainya tersebut karena adanya beberapa prinsip yang masih dipegang teguh oleh Suku Minang yang telah merantau. Ini dia prinsip orang minang yang membuat mereka sukses meski tengah berada di tanah perantauan.
- Alam Takambang Jadi Guru
Prinsip yang selalu dipegang teguh oleh orang Minang yang pertama adalah alam takambang jadi guru. Maksud dari pernyataan ini adalah berguru kepada alam sekitar kita. Ilmu bukan didapatkan dari bangku sekolah saja akan tetapi bisa dari mana saja. Orang minang mempunyai kepercayaan yang sangat kuat jika kita mempu berguru dengan memahami apa saja yang terjadi pada alam sekitar kita, maka dapat dipastikan kesuksesan akan menanti di depan mata. Misalnya Basrizal Koto adalah seorang konglomerat asal Minang yang hanya berpendidikan Sekolah Dasar.
- Dima Bumi Dipijak, Disinan Langik Dijunjuang
Bagi orang minang, pepatah ini mereka terapkan karena merupan sebuah prinsip hidup. Bagi mereka pepatah tersebut mengandung makna yaitu dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Orang minang dapat mudah berbaur dengan warga berbagai suku serta tetap menjunjung tinggi adat istiadat yang dimiliki oleh suku asalnya, tidak heran jika orang minang mudah bergaul dan mendapatkan teman.
- Baraja Ka Nan Manang, Mancontoh Ka Nan Sudah
Prinsip yang berikutnya adalah selalu menjadikan sebuah kesuksesan sebagai contoh atau panutan serta mengambil hikmah atas setiap kegagalan yang dialami sebagai bahan pembelajaran hidup. Dengan berdasarkan prinsip tersebut para Orang Minang tidak pernah takut untuk maju dan berani menghadapi tantangan tidak perduli nantinya akan berhasil ataukah gagal. Baginya kegagalan hanyalah sebuah peajaran berharga untuk meraih sebuah kesuksesan.
- Indak Ado Rotan Aka Pun Jadi, Indak Kayu Janjang Dikapiang
“Tiada rotan akarpun jadi” itulah yang selalu diterapkan oleh para perantau orang minang, yaitu dimana setiap ia melihat kesempatan atau peluang disuatu tempat maka ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan berani mengambil resiko, Karena setiap kesempatan bisa menjadi sarana kesuksesannya.
- Takuruang Nak Dilua, Tahimpik Nak Diateh
Prinsip ini berarti jika terhimpit mau di atas dan jika terkurung mau di luar. Maksud dari prinsip ini adalah orang minang selalu menjadikan kegagalan sebagai peluang dan pembelajaran, dan harus segera bangkit dari keterpurukan tersebut. kegagalan bukanlah akhir dari segalanya akan tetai kita sendiri yang harus mengakhiri kegagalan tersebut digantikan dengan kesuksesan.
- Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabulloh
Selain berusaha keras orang minang juga tidak pernah bisa melupakan urusan agamanya. Islam yang menjadi agama mayoritas masyarakat minang membuat orang-orangnya sangat religius dan selalu menerapkan nilai-nilai agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga sadar kesuksesan bukan hanya diperoleh melalui kerja keras saja tetapi juga mentaati perintah agama.
Comments
