Fakta seputar hepatitis dan tips menjaga kesehatan hati merupakan langkah menuju hidup sehat. Sejauh ini, hepatitis adalah penyakit dari sekian banyak yang bisa mengancam kesehatan manusia di seluruh dunia. Menurut data, sekitar 2 milyar orang di dunia diindikasi mengalami infeksi hepatitis B. Dan sekitar 350 juta lebih mengalami infeksi kronis pada penyakit hepatitis tipe B. Belum lagi tingkat kehilangan nyawa akibat penyakit ini hampir setiap tahunnya meningkat dari 500 ribu kasus menjadi 700 ribu kasus.
Sponsor: dr rochelle skin expert
Fakta dan Kondisi Penyakit Hepatitits di Indonesia
1. Indonesia peringkat dua negara dengan kasus Hepatitis B tertinggi se ASEAN
Indonesia memasuki peringkat dua tertinggi negara dengan kasus hepatitis B se asia tenggara. Seteah Myanmar yang memiliki tingkat pengidap hepatitis B terbesar, Indonesia ada di urutan tertinggi ke dua. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, pada tahun 2007 penderita hepatitis B mencapai jumlah 13 juta. Sementara risert dari dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2014, sebanyak 10 dari 100 orang Indonesia terjangkit virus hepatitis B dan C. Jika disimpulkan, sebanyak 28 juta penduduk Indonesia positif mengidap epatitis B dan C, dimana 14 juta warga lainnya berpotensi mengalami hepatitis tahap stadun kronis dan kanker hati.
2. Peringkat pertama kasus hepatitis tertinggi ada di Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki angka penderita hepatitis tertinggi sejak tahun 2013. Selain itu ada propinsi Papua, Sulawesi Tengah dan Selatan dan Maluku Utara. Sebanyak 4,3 persen populasi dai NTT positif terjangkit virus hepatitis. Dan sejak tahun 2007 hingga saat ini angka penderitanya naik menjadi 2,4 persen.
3. Usia produksi di Indonesia paling banyak mengalami hepatitis
Meskipun program imunisasi pada anak sudah mencapai target yang diinginkan, di sisi lain tidak dengan penduduk usia produktif di Indonesia. Menurut data di tahun 2007-2013 terdapat peningkatan kasus hepatitis pada kelompok usia. Kelompok usia 45-54 tahun mengalami peningkatan sebanyak 1,4 persen. Angka naik menjadi 2 persen pada kelompok usia 25-34 tahun dan 15-24 tahun. Kesimpulannya, upaya untuk mengurangi tingkat penyakit hepatitis begitu bertentangan dengan jumlah pengidap hepatitis di kelompok usia tertentu.
4. Nelayan, buruh, dan petani lebih rentan mengalami hepatitis
Tingkat jumlah pengidap hepatitis pada laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan besar. Penderita hepatitis di Indonesia paling banyak dialami oleh pria yakni sebanyak 1,3 persen dibanding perempuan yang hanyak 1,1 persen. Kelompok masyarakat yang paring rentang mengalami hepatitis adalah para pekerja yang bekerja di bidang pertanian, nelayan, dan buruh. Bahkan angkanya meningkat sebanyak 1.4 persen darpada kelompok yang bekerja sebagai pegawai dan pengangguran.
5. Pasien cuci darah di Jawa memiliki risiko infesksi hepatitis B
Di tahun 2014, pasien cuci darah atau hemodialisis mengalami risiko tinggi penularan hepatitis B. Sebut saja di wilayah yogyakarta dimana angka pasien yang berisiko alami hepatitis sebanyak 11,2 persen. Kelompok homoseksual di kota Solo saja mencapai 9,8 persen sementara pekerja seks komersial di Surabaya berisiko tertular infeksi sebanyak 4 persen.
6. Petugas pelayanan kesehatan di Indonesia berisiko terinfeksi hepatitis B
Kasus hepatitis B positif berisiko tinggi dialami oleh kelompok petugas medis lewat kontak dengan para pasien hepatitis. Angka persentase nya bisa mencapai 8,8 persen dan 5,7 persen terjadi pada petugas pelayanan Unit Hemodialisis. Dari data Kemenkes RI saja, diagnosa hepatitis B positif pada petugas pelayanan kesehatan mencapai 2,55 persen berada di dua wilayah yakni Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
7. Tipe hepatitis B kronis di Indonesia sangat berbeda dengan negara lain di Asia
Uniknya, tipe hepatitis B kronis yang ada di Indonesia berbeda dengan tipe hepatitis di negara-negara lain Asia. Ada sembilan golongan hepatitis B kronis dan paling umum di Indonesia adalah tipe B3 dan C1 dengan subgenotipe hepatitis HBV/B3 dan HBV/C1. Sementara negara Asia seperti Cina, Jepang, taiwan dan Hongkong paling umum memiliki tipe subgenotipe hepatitis HBV/B1 dan HBV/B2 dan HBV/C yang menyebar di wilayah Jepang dan Cina. Padahal, pengobatan penyakit harus ditentukan pada subgenotipe.
8. Hepatitis B belum ada obatnya
Fakta paling miris terkait hepatitis adalah ternyata hepatitis B belum ada obatnya. Terapi atau pengobatan hanya berguna untuk memperlambat perkembangan virus. Jadi, jika infeksi virus hepatitis B semakin sedikit maka kerusakan terhadap hati yang ditimbulkan juga bisa diminimalisir.
Lantas, bagaimana cara mencegah penyakit hepatitis?
Hepatitis sendiri memiliki lima tipe paling umum yakni hepatitis A, B, C, D dan E. Di Indonesia sendiri paling umum ditemukan adalah hepatitis tipe A, B, dan C. Supaya terhindar dari bahaya hepatitis, sejumlah langkah pencegahan bisa dilakukan. Mencegah penularan juga penting dilakukan, mengingat banyak kasus hepatitis Indonesia terjadi akibat penulara dari orang lain. Sejumlah penanggulangan yang bisa dilakukan guna mencegah penyebaran virus hepatitis diantaranya:
- Melakukan vaksi hepatitis terutama tipe A dan B yang dilakukan dalam satu kali vaksin. Vaksin diberikan pada anak usia 12 hingga 23 bulan.
- Membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan melakukan kegiatan lain. Jaga kebersihan tubuh supaya terhindar dari risijo hepatitis.
- Hati-hati dengan penggunaan jarum atau peralata medis karena rentan menjadi sarang penyebaran hepatitis.
- Tahu kapan untuk berbagi dan apa yang bisa dibagi seperti peralatan makan dan minum, baju, pisau cukur, gunting dan peralatan prbadi yang berisio.
- Melakukan hubungan seksual yang aman terlebih mengetahui riwayat pasangan. Bila perlu gunakan kondom.
- Perhatikan makanan dan minuman dengan menjaga kebersihannya. Makanan mentah sangat beresiko menularkan virus hepatitis.
- Dan mengetahui riwayat keluarga supaya lebih waspada dan mencegah penularan.
Fakta dan cara mencegah penularan hepatitis diatas semoga bisa menjadi acuan menjaga hidup lebih sehat dna terhindar dari bahaya buruk hepatitis. Paling penting adalah hindari alkohol, rokok dan seks bebas.