Beberapa hal ini bisa dipelajarai anak saat berlibur loh. Pasalnya, liburan seru yang dilakukan antara anak dan orang tua tak hanya soal jalanjalan atau bersenang-senang saja. Liburan sendiri memiliki makna penting tak hanya bermain juga mampu mengembangkan skill dan pengetahuan dari anak itu sendiri. Dan berikut ini pelajaran yang bisa diambil oleh anak saat ia sedang berlibur.
Sponsor: halo jasa
- Anak mudah beradaptasi di segala kondisi dan tempat berbeda
Ketika liburan, tentu anak akan berada di luar lingkung rumah sehingga situasi yang ia temui sudah pasti berbeda. Sedangkan ketika anak diajak untuk menghabiskan waktu ke tempat berbeda, terkadang ada situasi yang membuatnya tidak nyaman bahkan rewel. Kerap kali anak tidak ingin menginap ke tempat lain dengan alasan bahwa rumahnya adalah tempat paling nyaman. Beberapa anak juga pernah menolak untuk tidak buang air jika tidak dirumahnya sendiri. Jadi, dengan berlibur secara otomatis bisa membiasakan anak berada di luar zona nyamannya dan belajar untuk beradaptasi dengan kondisi di luar rumahnya. Ada banyak tempat berbeda yang bisa Anda kunjungi, seperti penginapan, rumah keluarga di kampong dan objek-objek wisata.
- Anak memiliki pandangan terbuka
Saat mengajak anak berada di luar lingkungan harian mereka, maka itu akan memberi anak kesempatan melihat berbagai hal baru serta berbeda. Liburan adalah tempat dimana banyak sekali orang yang ditemui. Tak hanya selama perjalanan menuju lokasi liburan juga di tempat wisata. Keberagaman orang yang ditemui tentu memilki kebiasaan yang berbeda. Anak akan menemukan perbedaan tersebut sehingga bisa merasakan hal baru dan belajar akan pentingnya perbedaan. Sehingga dengan beritu anak jadi lebih mudah menerima dan menghormati perbedaan tanpa harus diperdebatkan.
- Anak jadi mudah mengatasi masalah di luar zona nyamannya
Rumah memang menjadi tempat paling menyenangkan untuk melepas lelah. Namun rumah juga bisa menjadi sumber masalah yang bisa muncul tanpa terduga. Misalnya saat anak melakukan kesalahan di rumah, bisa saja ia mendapat hukuman atau dimarai oleh orangtua nya. Sehingga kondisi yang demikian bisa membuat anak merasa mudah emosi atau murung. Atau sebaliknya anak terlalu suka memilih untuk bermain di rumah ketimbang bersosialisasi dan mencari pengetahuan bersama teman-temannya. Jadi alangkah baiknya jika anak bisa keluar dari zona nyamannya dengan cara memilih waktu untuk berlibur.
- Melatih kemandirian anak
Liburan yang dilakukan di luar rumah bisa mengajarkan anak untuk melakukan sesuatu dengan sendiri. Misalnya orang tua menyuruh anaknya membawa ranselnya sendiri atau menyiapkan keperluan yang nanti dibutuhkan untuk liburan. Selain melatih kemandirian sejak kecil, liburan yang melibatkan anak juga akan mengajarkannya bahwa suatu saat ia bisa menjelajah tempat-tempat lain dengan sendiri tanpa harus melibatkan kedua orang tuannya. Tentu hal ini baru bisa dilakukan anak ketika ia sudah dewasa nanti.
- Meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak
Seperti kita tahu bahwa saat melakukan perjalanan untuk liburan, anak anak menjumpai beragam orang. Anak anak bertemu dengan banyak orang baru dan tentu ia akan berinteraksi dengan masyarakat. Jika anak Anda sudah mampu untuk menjali komunikasi dengan orang lain, Anda bisa membuka percakapan pertamaa saat bertemu dengan orang baru selama liburan. Misalnya bertemu dengan petugas tiket, pramugari, atau petugas hotel dan masyarakat local. Bisa juga menjalin komunikasi sesame turis ketika berada satu lokasi di tempat liburan. Anak bisa mengenalkan anak kepada pengunjung lain, berbagi tempat duduk atau makanan ringan. Cara ini bisa melatih keberanian anak tanpa merasa takut dan asing dengan orang yang baru ditemui.
- Menghargai memori, kesenangan atau bonding sesame anggota keluaraga
Mengajak anak mengunjungi tempat-tempat baru untuknya tentu aka nada rasa yang berkesan dan dianggapnya sebuat hal yang berharga. Akibatnya anak jadi merasa senang dengan tempat dan kondisi baru yang menurutnya menakjubkan. Terlebih saat liburan yang dilakukan bersama keluarga bisa membuat anak melakukan berbagai hal menyenangkan, baru dan menarik. Sesuatu tersebut bisa membekas dan meninggalkan kesan pada memori anak. Ada banyak memori indah yang bisa didapat seperti mencicipi makanan local, bermain outbond, menaiki kapal boat, atau melihat pemandangan seru sambil memberikan makan hewan di kebun binatang. Menurut pakar, memori anak bisa tumbuh dan bertahan lama ketika ia menghabiskan waktu bermain bersama orang tua dan saudaranya. Sehingga kemampuan long term memory anak akan terus diingan meski ia sudah beranjak dewasa.
- Menanamkan energi positif dan pengalaman anak secara nyata
Patut disyukuri kita orang tua masih bisa mengajak anak liburan ke tempat-tempat seru di dunia ini. Selain bisa melepas penat, mengajak anak berlibut bisa menanamkan emosi positif dalam dirinya. Misal ketika anak senang bermain dirumah, banyak hal bisa membuatnya takut misalnya menonton acara tv yang kurang baik, pengarus dari temannya dan sebagainya. Emosi negatif yang didapat anak dari lingkungan yang kurang baik bisa dihilankan sedikit demi sedikit dengan mengajaknya liburan. Kunjungan ke museum, kebun binatang, pegunungan atau tempat-tempat konservasi adalah alternatif liburan yang bernilai positif. Bertemu dengan banyak orang, pemandangan, lalu lintas dan objek wisata bisa memberikan anak pengalaman secara nyata.
Tujuh hal diatas adalah manfaat liburan untuk anak. Selain itu, mengajak anak melakukan banyak hal baru bisa tingkatkan kepercayaan dirinya. Anak jadi tidak mudah takut dan memiliki jiwa yang selalu penasaran. Begitu pentingnya liburan bagi anak, penting juga untuk mempersiapkan segala keperlua liburan keluarga. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memilih kendaraan pribadi. Selain menghemat anggaran, juga bisa membuat perjalanan mudah lebih santai. Sebelum itu, cek selalu kondisi kendaraan Anda agar nanti saat liburan tiba bebas dari hambatan. Untuk itu gunakan jasa mekanik mobil terpecaya Halo Jasa yang sanggup memberikan pelayanan dengan mudah dan terjangkau.