Seorang bayi membutuhkan sentuhan kasih sayang dari orang tuanya, terutama dari ibu untuk meningkatkan kedekatan hubungan baik secara fisik dan emosional dengan bayi yang dilahirkannya. Salah satu cara untuk mendapatkan momen kedekatan antara ibu dan bayi dapat ditempuh dengan memberikan sentuhan pijatan kepada buah hati.
Meskipun tanpa menggunakan bantuan jasa dari seorang dukun bayi atau ahli pijat bayi, ibu tetap bisa memberikan pijatan pada bayinya sendiri. Hal ini penting dilakukan untuk memberikan stimulasi yang dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Memberikan pijatan pada bayi tidak sama seperti memijat pada anak yang sudah besar atau pada orang dewasa. Pijat pada bayi bisa dimulai kapan saja sesuai dengan keinginan orang tua, bisa dilakukan mulai pertama dari hari kelahirannya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan yang bisa menjadi tips memijat sang buah hati:
- Waktu
Ketika akan melakukan pijat pada bayi, penting sekali untuk memperhatikan waktu. Seorang ibu hendaknya tidak memijat bayi sesaat sebelum dan sesudah minum ASI/makan, ataupun ketika bayi mengantuk. Pemijatan bayi bisa dilakukan setiap hari, baik pagi atau pun malam hari, agar ada stimulasi interaktif yang diberikan orang tua kepada anak. Jika bayi dalam keadaan terjaga atau tidak mengantuk, stimulasi interaktif ini lah yang kemudian meningkatkan komunikasi efektif antara ibu dan bayinya.
- Kondisi bayi
Sebelum melakukan pemijatan, bayi hendaknya dikondisikan dalam situasi yang tenang dan tidak rewal. Bayi yang akan dipijat hendaknya dalam keadaan posisi dan situasi yang nyaman. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan berinteraksi dengan bayi terlebih dulu untuk beberapa saat sebelum pijat dimulai. Ibu hendaknya tidak memaksakan memijat jika bayi tersebut rewel atau dalam keadaan tidak enak badan. Hindari juga memijat ketika bayi dalam keadaan lapar.
- Teknik memijat
Memijat bayi sebenarnya cukup simpel. Intinya dari pijatan pada usia bayi hanya pada intensitas sentuhan ringan saja, jadi sekali tidak seperti memijat orang dewasa. Yang perlu diperhatikan adalah teknik pemijatannya menyesuaikan dengan usia bayi tersebut dan tidak boleh sembarangan. Diawali dengan sentuhan ringan di sisi wajah bayi dan mengusap rambut kepala, sambil diajak berbicara. Pemijatan berikutnya dilanjutkan pada sentuhan ringan berupa usapan dibagian dada dan punggung hingga sampai di area kakinya.
- Kontak mata
Seorang ibu yang memijat bayinya tetap menjaga kontak mata, agar bisa mengenali reaksi bayi dari pemijatan yang dilakukan pada bagian tubuhnyanya. Dengan menjaga pandangan secara intens kepada bayi memungkinkan terjadinya kedekatan secara emosional dan psikologis yang dirasakan oleh bayi tersebut.
- Komunikasi
Berkomunikasi yang bisa dilakukan antara ibu dan bayi adalah melalui kontak mata. Selain itu, bisa pula dengan berkomunikasi secara lisan dengan mengajaknya bicara. Meskipun bayi tidak bisa mengerti bahasa yang diucapkan oleh ibu, namun dia bisa merasakan kehangatan kasih sayang melalui sentuhan dan komunikasi verbal yang diterimanya.