Tes kesehatan sebelum menikah sangat penting dilakukan bagi pasangan baru supaya pernikahan dan kesehatan keluarga bisa terjaga. Menurut pendapat dokter dan ahli kesehatan, perintah melakukan tes kesehatan pra nikah dilakukan dengan beberapa langkah pemeriksaan kesehatan. Sejumlah tes kesehatan yang disarankan untuk dilakukan bagi para calon pengantin meliputi tes berikut ini;
Sponsor: kezia skin expert
- Tes kesehatan umum dan tes kehamilan
Tahapan tes umum yang pertama harus Anda lakukan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes kehamilan. Dua tes ini menjadi syarat yang harus dilakukan sebelum mendaftarkan diri ke KUA. Anda bisa melakukan tes umum dan kehamilan di puskesmat atau rumah sakit. Beberapa tes umum meliputis tes fisik seperti tinggi dan berat badan serta tes tensi. Sementara tes reproduksi meliputi tes siklus menstruasi, riwayat sakit, dan terakhir menstruasi. Tes kehamilan juga penting dilakukan dengan cara mengecek urin calon pengantin perempuan sementara tes pemeriksaan gigi bisa mengunjungi dokter gigi untuk dicek kondisi kesehatannya.
- Tes penyakit seksual menular
Tes wajib berikutnya yang harus dilakukan adalah seputar kesehatan seksual calon pengantin. Karena menjaga kesehatan reproduksi memang sangat penting agar mendeteksi penyakit menular bisa diketahui dan segera diatasi. Tes ini juga berguna mengetahui apakan calon pengantin memiliki riwayat sakit seksual yang menular seperti sifilis dengan menggunakan alat tes VDRL atau RPR. Pentingnya melakukan tes kesehatan ini berguna juga untuk mencegah bahaya penularan penyakit dari pasangan ke calon janin.
- Tes golongan darah dan rhesus
Tes golongan darah dan rhesus berguna untuk mengetahui apakah Anda dan pasangan memiliki riwayat kelainan pada darah. Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan agar kelak bisa dibutuhkan apabila ada masalah kesehatan pada janin. Dokter akan melihat kecocokan rhesus darah calon penganting sebelum menikah. Rhesus memilik peran jika nanti ada rhesus dari salah satu pasangan yang berbeda misal jika rhesus pasangan wanita bermuatan negatif sementara pasnagan pria memiliki reshus positif maka janin yang dikandung berpeluang memiliki reshus positif 50%. Padaha jika tubuh ibu menghasilkan antibodi maka bisa merusah sel darah sang janin sehingga berdampak pada kerusakan otak, anemia hingga gangguan kesehatan lain.
- Tes HIV
Tes HIV juga penting dilakukan oleh calon pengantin. Seperti diketahui virus HIV bisa menular pada calon pasangan melalui hubungan dan transfusi darah. Penyakit ini juga bisa tumbuh menjadi AIDS yang berisiko fatal pada kesehatan terutama janin. Jadi sangat penting melakukan pemeriksaan ini sebelum menikah merupakan syarat utama yang diperlukan.
- Tes Hepatitis B
Hepatitis erupakan sebuah virus yang bisa menganggu fungsi hati. Virus juga bisa menular melalui transfusi darah, makanan, pertukaran cairan tubuh atau hubungan seksual. Jika penyakit ini menular janin bisa menurunkan penyakitnya pada buah hatinya kelak sehingga sering disebut penyakit kuning. Tes hepatitis B biasanya meliputi tes HBsAg untuk mengetahui sekaligus mengantisipasi penularan virus.
- Tes urin dan glukosa puasa
Tes urin tak harus disepelekan, justru dengan melakukan pemeriksaan ini bisa diketahui apakan calon pengantin memiliki masalah pada ginjal. Gangguan lain juga bisa berupa masalah pada metabolik, penyakit pada saluran kemih atau sistemik. Sementara tes gula atau glukosa puasa bisa mencegah penularan penyakit herediter yang bisa diwariskan pada anak keturunan. Tes glukosa berguna agar meminimalisir penyakit diabetes melitus yang berisiko pada kecacatan janin hingga komplikasi ibu hamil. Penyakit ini juga berdampak buruk bagi kesehatan ibu hamil atau pasangan Anda.
- Tes psikologi
Tes psikologi biasanya jadi syarat mutlak bagi calon pegawai negeri atau karyawan perusahaan yang ingin lolok tes seleksi. Sama dengan hal tersebut, tes psikologi juga penting bagi calon pengantin. Bedanya, jika tes psikologi calon pegawai tentunya menyangkut masalah pekerjaan sementara tes yang dilakukan calon penganting bisa berupa pertanyaan seputar pasangan dan pernikahan. Tes bermanfaat untuk mengetahui kesiapan mental pasangan sebelum memulai hidup baru. Kesiapan mental juga akan berguna untuk membentuk komitmen yang kuat dan jujur. Anda bisa berkonsultasi pada pakar psikolog atau dokter yang ahli dalam bidangnya.
- Pemeriksaan TORCH
Pemerikasaan terakhir yang tak kalah pentingnya yakni TORCH atau tes untuk mengetahui apakah tubuh terinfeski penyakit Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex yang mengancam sistem kekebalan tubuh. Jika ibu hamil terjangit virus TORCH maka bisa berbahaya bagi janin, penyebab keguguran, halir prematur dan kelainan lain pada janin. Untuk Anda yang ingin menjalankan tes ini, bisa memilainya sejak 6 bulan seblum pernikahan. Waktu tersebut juga cukup untuk bisa mendapatkan penanganan dengan tepat jika nanti ada salah satu calon pengantin yang memiliki riwayat virus ini. Bisa juga melakukan pemeriksaan TORCH IgM, 3 bulan sebelum pernikahan.
Demikian sejumlah pemeriksaan sebelum acara pernikahan digelar. Pemeriksaan fisik, mental atau kesehatan tubuh lainnya sangat membantu menjaga kualitas kesehatan pasangan termasuk kesehatan kesuburan dan organ reproduksi. Pemeriksaan-pemeriksaan diatas memang terbilang cukup mahal sekitar 1-3 juta tetapi mengingat pentingnya mengetahui kesehatan bisa membantu cegah dampak buruk pada kesehatan. Semoga artikel ini bisa membantu Anda memersiapkan pernikahan dengan lebih baik.