Solusi anak sulit beradaptasi di sekolah dasar. Jelang hari pertama masuk ke sekolah dasar biasanya anak akan bersatus murid baru. Pengalaman ini juga akan terlihat lebih seru dan pertama bagi buah hati Anda. Memakai seragam baru, tas baru dan bekal makanan namun tiba-tiba cemaa saat bertmu guru dan teman baru lainnya. Hal ini bisa saja terjadi pada anak Anda sebab tak semua anak siap menjadi murid baru di sekolah dasar. Biasanya ada beberapa yang sudah lancar berbicara, membaca atau menulis. Dan hal ini juga tidak menjamin anak dapat melalui masa penyesuain diri dengan teman barunya. Ditambah lagi keadaan yang berbeda saat di TK kadang membuat anak cemas.
Sponsor: halo jasa
Masalah dan solusi menghadapi anak agar mudah beradaptasi di sekolah dasar:
1. Anak tidak mau bermain di kelasnya
Berbeda dengan kondisi di TK, anak sudah masuk di kelas satu maka tidak ada lagi permainan atau balok-balok susun di kelasnya. Memasuki ruang kelas barunya, akan ada perubahan besar seperti tata ruangan kelas yang berbeda. Jika biasanya di kelas TK ruangan ditata sangat luas maka di SD ruang kelas diatur lebih formal dengan meja-kursi untuk membaca dan menulis.
Untuk bisa mengetahui bagaimana rutinitas anak selama di kelas, Anda bisa tanyakan langsung pada guru kelasnya atau bisa ajak biacara anak tentang perbedaan aktivitas di TK dan SD. Katakan pada anak jika ia masih bisa bermain dengan teman-temannya di waktu jam istirahat atau sebelum jam masuk kelaa dimulai.
2. Waktu Sekolah Lebih Panjang
Sudah tahu berapa jam waktu belajat anak di SD? Biasanya guru kelas akan menemani menulis kata-kata sederhana, bercerita atau kegiatan belajar di kelas. Ketika anak rajin melihat jam dindingnya, mungki mengira bahwa waktu begitu lama sehingga sering muncul dalam benaknya kapan waktu pulang. Jam masuk sekolah juga lebih pagi sehingga anak harus bangun lebih awal untuk mempersiapkan berangkat sekolah. Sementara pulang sekolah umumnya lebih siang sehingga bisa membuat anak lebih lelah.
Hal yang bisa Anda lakukan untuk si kecil yakni mencari tahu jadwal belajar dan jam istirahatnya, lama perjalanan menuju sekolah, waktu untuk bersiap ke sekolah dan jam pulangnya. Coba latih anak bagun sedini mungkin sebelum masuk tahun ajaran baru. Misal jika biasanya anak sering bangun pukul 7 coba usahakan bangunkan anak jam 5.30 pagi. Mintalah anak untuk mandi dan sarapan dengan jadwal baru.
3. Anak Tersesat di Sekolah
Karena masih kecil, umumnya banyak anak sulit mengetahui dimana rumahnya sehingga bisa saja membuatnya tersesat pulang. Bahkan kadang anak belum paham dimana letak toilet atau kantin dan membuatnya sulit menolong dirinya. Berbeda saat di TK, dimana guru selalu siap dalam membantu anak. Sedangkan di SD, anak akan dilatih untuk mandiri. Jadi apa yang bisa orangtua bantu?
Anda bisa ajak anak menyempatkan diri berkeliling ke lingkungan sekolah dan menunjukkan dimana letak toilet atau kantin. Dan bila jarak rumahnya dekat dengan sekolahan, ajak anak sesekali berjalan bersama Anda setiap kali pulang atau berangkat sekolah. Cara ini bisa membantu anak mengenali jalan yang ia lalui dan sewaktu-waktu bisa berguna ketika tidak ada orang dirumah untuk menjemputnya. Penting juga ajarkan anak melepas dan mengenakan baju sendiri serta cara paling mudah dan aman untuk membersihkan diru setelah pergi ke toilet.
4. Anak Bosan pada Satu Pelajaran
Pelajaran menulis terus menerus akan membuat anak mudah bosan. Dan tidak menyukai pelajaran tertentu juga hal yang biasa ditemui pada anak SD. Biasanya selama di TK anak banyak melakukan kegiatan menyanyi, bermain, menggunting dan sebaginya. Sementara masuk di kelaa 1, anak akan banyak menulis ditambah lagi kurikulum yang menekan anak untuk bisa menguasai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.
Pertama Anda bisa mengisi jeda waktu anak untuk bergerak atau bermain singkat selama 10-15 menit dan minta kembali anak untuk menyelesaikan tugasnya selama 10 menit berikutnya. Namun jika anak masih merasa bosan, Anda bisa tambah waktu istirahan sebanyaj 2 menit. Secara perlahan tingkatkan waktu agar anak bisa menyelesaikan PR nya dengan tepat waktu.
5. Kenapa Membaca Terus?
Kebiasaan membaca di sekolah bisa membuat anak merasa lelah dan bosan. Ditambah lagi anak belum bisa membaca dengan lancar. Kemampuan membaca anak mulai berkembang saat anak mengenal huruf. Sedikit demi sedikit anak akan mrlatih vokalnya dan bisa membaca kalimat.
Anda bisa mempertahankan aktivitas membacakan anak bisa bermanfaat untuk dirinya. Untuk bisa tingkatkan kemampuan membaca, anda bisa membacakan cerita dengan begitu anak bisa mengapati intonasi membaca. Ajak anak bercakap tentang isi buku yang ia baca dengan memakai kata ‘apa, siapa, mengaoa, kapan atau dimana’. Mengajak anak tanya jawab bisa membantu melatih pemahaman membaca anak.
Itulah sekilas tentang masalah yang sering dialami anak selama menjadi murid baru. Selain masalah-masalah diatas, masalah lain yang sering dialami anak adalah tentang nilai anak, lupa menulis tugas hingga berantem dengan temannya. Agar masalah anak tidak membebankan pikiran anak juga bisa dilatih sejak dini tentang kegiatan ektra kulikuler bahasa. Untuk itu Anda bisa membawa anak pada guru les bahasa untuk membantu melatih kemampuan bahasa. Temukan guru les anak di Halo Jasa, tempat profesional untuk membuat anak lebih pintar.
Comments
