Banyaknya kegiatan dan aktivitas sehari-hari menyebabkan kita harus sering berada di luar rumah. Kegiatan ini biasanya memungkinkan kita untuk sering pula menggunakan fasilitas umum, utamanya toilet.
Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan toilet umum biasanya cukup mendasar yaitu buang air kecil (BAK), buang air besar (BAB), atau sekedar cuci muka dan cuci tangan. Tidak mungkin rasanya jika merasa ingin BAK atau BAB harus kembali pulang ke rumah saat beraktivitas di luar. Jadi, toilet umum merupakan suatu fasilitas tempat yang mau tidak mau harus sering digunakan bersamaan dengan aktivitas sehari-hari.
Toilet umum biasanya banyak terdapat di tempat-tempat umum, seperti di kantor, di mall, di masjid, di terminal, dan lainnya. Kita yang sering berada di tempat-tempat tersebut pasti akan sering pula menggunakannya. Toilet atau kamar mandi pada umumnya, baik di rumah atau sebagai fasilitas umum, adalah tempat yang sangat cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme atau bakteri, apalagi jika kebersihannya tidak dijaga ditambah dengan kondisinya yang lembab, maka akan semakin memperbesar kemungkinan menjadi sarang berkembangnya kuman-kuman penyakit yang berbahaya bagi kesehatan jika daya imunitas tubuh menurun. Contoh bakteri yang sering berada di toilet yaitu salmonella, sreptococcus, escherichia coli.
Mikroorganisme tersebut bisa masuk dan menyerang kesehatan tubuh melalui interaksi kita secara langsung saat menggunakan benda-benda yang ada di toilet umum, misalnya saat menyentuh tombol flush pada kloset, kran air, pegangan pintu, gayung, dan lainnya. Meskipun toliet merupakan tempat yang rawan dengan mikroorganisme berbahaya, kita tidak bisa menghindari penggunaannya. Yang bisa kita lakukan adalah lebih melindungi diri saat menggunakan toilet umum tersebut. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat menggunakan toilet umum, karena ada tips yang mudah agar bisa lebih aman menggunakan toilet umum.
- Meletakkan barang bawaan
Saat memasuki toilet umum, pastikan tidak meletakkan barang-barang bawaan, seperti tas atau dompet di lantai toilet. Lebih baik cantolkan / gantungkan di tempat yang tersedia.
- Tekan tombol flush di kloset
Sebelum menggunakan kloset, tekan tombol flush dulu untuk mengeluarkan urine atau kotoran lainnya yang menjadi tempat tinggal mikroorganisme berbahaya.
- Seka dudukan kloset duduk
Penting sekali membawa tissue untuk digunakan menyeka / mengelap dudukan kloset.
- Lapisi dudukan kloset
Jika perlu, meminimalkan bersentuhan dengan kloset umum dengan melapisi dudukan kloset dengan tissue atau menggunakan pelapis dudukan kloset yang ada.
- Jangan duduk di tas dudukan kloset
Jika memang dianggap sangat perlu, kurangi interaksi langsung dengan dudukan kloset dengan tidak duduk di atasnya, terutamai jika terlihat basah dan kotor. Posisi yang bisa dilakukan adalah duduk melayang tanpa menyentuh kloset, bisa bertumpu pada dinding atau pintu.
- Meminimalkan menyentuh benda-benda di toilet
Meminimalkan menyentuh kloset serta benda-benda lain yang ada dalam toilet umum, misalnya menggunakan lapisan tissue saat menutup kran air dan menekan tombol flush.
- Tutup kloset saat menekan tombol flush
Sebelum menekan tombol flush, kloset hendaknya ditutup terlebih dahulu, agar kuma-kuman dalam kloset tidak meloncat dan mengenai tubuh. Jika tidak ada penutup, caranya dengan menjauhi kloset saat menekan tombol flush.
- Cuci tangan saat selesai menggunakan kloset dan keluar toilet
Saat melakukan apapun di kloset dan keluar dari toilet, lebih baik diikuti dengan aktivitas mencuci tangan. Berjaga-jaga tidak ada sabin di tempat umum, penting sekali untuk membawa sabun cair sendiri saat keluar rumah. Cuci tangan jangan terlalu cepat, lakukan dengan merata kurang lebih minimal 20 – 30 detik.
- Mengeringkan tangan
Untuk mengurangi kelembaban, lebih baik tangan dikeringkan bisa menggunakan alat pengering atau menggunakan tissue.
- Bilas tangan dengan pembersih tangan berbasis alkohol
Gunakan pula cairan pembersih tangan berbasis alkohol tanpa dibilas agar lebih meningkatkan higienitas setelah mencuci dan mengeringkan tangan.