Mempunyai berat badan yang ideal merupakan dambaan setiap orang. Sementara bagi yang memiliki masalah pada berat badan seperti kegemukana akan membuat rasa kurang percaya diri. Masalah berat badan yang tidak terkontrol, bisa menimbulkan masalah yang lebih parah yaitu obesitas. Bagi penderianya, olahraga tepat untuk penderita obesitas adalah terapi untuk membantu membakar kalori dan lemak dalam tubuh.
Sponsor: dr rochelle skin expert
Penyebab obesita:
Obesitas adalah masalah serius yang harus segera ditangani. Akan ada sejumlah komplikasi dapat terjadi akibat obesitas. Komplikasi yang cukup serius akan muncul seperti stroke, penyakit jantung koroner, hipertensi, hingga kanker. Penderita obesitas juga sering ditemukan pada penderita diabetes tipe 2. Obesitas bisa dipicu oleh beberapa faktor diantaranya:
- Sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi
Meskipun semua makanan berkalori tinggi tidak selalu menjadi masalah utama penyebab obesitas, namun dampak negatifnya sudah dapat terasa. Memakan makanan berkalori tinggi bisa diatasi untuk menjcegah obesitas asal sesuai dengan aktivitas harian yang dilakukan. Menghabiskan aktifitas yang lebih banyak duduk tanpa diimbangi oleh aktivitas berolahraga, maka kalori yang menumpuk tidak akan dikelola dengan baik. Pada akhirnya, kalori akan tersimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Akibat penumpukan lemak tersebut, lambat larut akan membuta tubuh terancam obesitas.
- Faktor genetik
Para ilmuan dari Pusat Medis Universitas Georgetown Amerika Serikat yakin bahwa obesitas bisa terjadi setelah mereka menemukan risert tentang adanya mutasi pada satu gen tertentu penyebab obesitas. Melalui eksperimennya yang dilakukan pada tikus, menunjukkan bahwa gen pada hewan telah bermutasi meskipun otak telah memberikan sinyal pada tubuh untuk berhenti makan. Menurut jurnal Nature Medicine, munculnya mutasi gen ini dapat mengganggu respon otak pada hormon pemicu nafsu makan. Pada hasil akhir risert, salah satu gen mutasi yang terkait dengan obesitas adalah gen neurotropik, yaitu gen yang berperan penting untuk meningkatkan berat badan pada hewan dan manusia. Gen lain yang bertanggung jawab pada obesitas adalah gen FTO dengan resiko terserang obesitas 1.5 kali lebih besar dari orang biasa, Gen INSIG2 yang cendrung lebih banyak menumpuk lemak (1 dari 10 orang), gen ob yang menghasilkan hormon leptin dan gen db (diabetic) yang memicu reseptor leptin. Sementara menurut Prof. Sadaf Farooqi, gen memiliki peranan sangat besar yang sering disepelekan banyak orang. Dari hasil studinya, ditemukan antara 40-70 persen berat badan pada masing-masing individu memiliki sifat genetis.
- Nafsu makan berlebih
Orang dengan tingkat kegemukan besar, lebih cenderung makan saat ia merasa ingin makan, bukan saat ia merasa lapar. Keinginan makan yang berlebih inilah menjadi penyebab mereka sulit keluar dan kegemukan. Menurut penelitian, tikus dengan gen yang telah bermutasi cenderung lebih aktif mengonsumsi makanan hingga 80% lebih banyak dibanding biasanya. Setelah makan, hormon tubuh seperti insulin dan leptin akan memberikan sinyal pada otak jika perut telah merasa kenyang dan akirnya, nafsu makannya akan berhenti. Namun sebaliknya, karena gen mutasi yang berkembang tidak bisa sampai ke otak, inilah yang memicu nafsu makan berlebih. Menurut ilmuan Prof. Baoji Xu, masalah pada gen tubuh mengakibatkan sel-sel otak tak dapat menyalurkan instruksi pada leptin dan insulin untuk berhenti dan menekan nafsu makan. Jadi akibat terganggunya gen neurotropik mudah bagi tubuh terjangkit obesitas yang lebih parah.
- Kurang gerak
Kegemukan juga timbul kerena masalah lain seperti kurangnya aktifitas gerak. Ketika berolahraga, kalori akan terbakar sehingga membuat semakin banyak kalori yang hilang. Kalori secara tidak langsung berperan aktif untuk pada sistem metabolisme basal. Bagi oang yang banayk duduk akan mengalami penurunn metabolisme basal. Jika aktifitas gerak amenurun akan mempengaruhi siklus metabolis tubuh sehingga orang obesitas akan sulit menikmati olahraga. Olahraga sangat penting dalam penurunan berat badan sekaligus mengatur fungsi metabolime tubuh secara normal.
- Faktor lain
Kegemukan juga dipicu oleh faktor lain seperti emosional, gaya hidup dan lingkungan, efek samping obat-obatan seperti antidepresan, antiepilepsi, kortikosteroid, dan diabetes. Kemudian pemicu obesita selanjutnya adalah munculnya komplikasi dari penyakit tertentu seperti sindrom Cushing atau hipotiroidisme.
Pencegahan Obesitas dengan olahraga:
1. Jalan kaki
Berjalan merupakan jenis olahraga yang sangat mudah dilakukan oleh siapapun juga termasuk bagi penderita obesitas. Olah raga ringan ini sangat bagus dijalankan bagi peenderita obesitas yang sudah parah yaitu berat badannya sudah sangat tidak terkontrol lagi dan tidak lagi dapat berlari. Berjalan sangat ampuh untuk membakar lemak menumpuk yang ada di dalam tubuh yang dapat menyebabkan berat badan menjadi naik dan memicu obesitas. Dengan berjalan maka semua anggota badan akan bergerak dan membuatnya menjadi sehat.
2. Berlari atau jogging
Selain jalan kaki penderita ada baiknya sesekali mencoba berlari. Berlari lebiih cepat mendapatkan keringat yang artinya lemak dalam tubuh telah terbakar dan secara otomatis akan mudah menurunkan berat badan. Bagi yang memiliki berat badan yang sudah terlanjur parah tidak disarankan melakukan lari karena akan membuat detak jantung menjadi lebih keras dan dapat mengakibatkan sesak nafas.
3. Berenang
Berenang adalah salah satu alternatif olahraga yang dapat dilakukan oleh penderita obesitas. Berenang akan membuat pergerakan tubuh menjadi ringan jadi penderita obesitas tidak akan mengalami kesulitan bergerak jika sudah di dalam air. Selain itu berenang juga ampuh membakar lemak yang menumpuk di dalam tubuh.walaupun terlihat hanya bermain – main dengan air tetapi nyatanya lemak dalam tubuh dapat berkurang.
4. Bersepeda
Bersepeda di alam yang terbuka dapat menyegarkan fikiran serta membuat badan menjadi lebih sehat. Bagi penderita obesitas olah raga bersepedah sangat efektif membantu menurunkan berat badan. Namun bagi penderita obesitas yang berat badannya sudah melampaui batas olahraga ini dangat tidak dianjurkan karena akan sangat membahayakan dan dapat membuatnya jatuh dan mengalami cidera. Lebih baik menggunakan mesin sepedah yang ada di dalam ruangan karena lebih kuat dan aman bagi keselamatan penderita obesitas.
5. Senam
Bersenam adalah jenis olahraga yang tidak membutuhkan tempat yang luas serta dapat dilakukan dimana saja di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Bersenam dapat melenturkan otot serta membakar lemak dalam tubuh yang menyebabkan berat badan menjadi naik.