Perkataan dari orang tua ataupun orang yang lebih besar dari anak sangat penting untuk diperhatikan dalam pemilihan kata dan juga cara penyampaiannya. Anak yang masih dalam berusia berkembang dan masih membentuk kepribadiannya, setiap kata yang didengar anak akan sangat mempengaruhi akan masa depan anak. Namun, meskipun kata-kata sangatlah penting untuk diperhatikan , tidak sedikit juga orang tua yang terlalu mengabaikan Kata-kata yang Tidak Boleh Dikatakan Kepada Anak.
Sponsored by: cream perawatan wajah
Bahkan, ketika orang tua mengalami satu permasalahan yang tidak ada hubungannya dengan anak seperti masalah pekerjaan atau kesal karena hal lain membuat orang tua melontarkan kekesalannya kepada anak. Tak jarang jika ucapan yang dilontarkan justru menjadi kata-kata yang memang seharusnya tidak boleh diutarakan kepada anak. Misalnya saja beberapa kata seperti dibawah ini yang kemungkinan bisa menyebabkan dampak buruk pada anak. Dampak yang bisa merugikan anak diantaranya seperti gangguan psikologis yang akan mengganggu kepribadian, menganggu nilai akademisnya dan berbagai dampak lainnya.
1. Aku Tidak Peduli!
Saat usia masih dalam hitungan anak-anak, pasti mereka akan sangat senang untuk mencari perhatian dari orang lain yang ada disekitarnya. Salah satu cara untuk mendapatkan perhatian penuh dari orang sekitarnya terutama orang tuanya adalah dengan bercerita akan berbagai hal yang dia alami seharian ini. Cerita tentang bagaimana ia bermain bersama temannya, bagaimana sekolahnya dan berbagai cerita seru lainnya. Tetapi, tak jarang juga orangtua justru mengabaikan hal ini dan malah memilih tak peduli akan apa yang anak ceritakan. Apalagi jika ditambah dengan kata “aku tidak peduli” atau kalimat penolakan lainnya yang pasti akan membuat anak merasa tidak penting untuk mereka. Lebih baik Anda harus menjelaskan jika Anda sedang sibuk dan akan membicarakan hal tersebut lain kali untuk membuat mereka tidak merasa diacuhkan.
2. Kenapa Kamu Tidak Seperti Saudaramu yang Lain
Dikarenakan suatu hal yang ia lakukan seperti ia yang selalu nakal ataupun pembuat masalah diantara saudara lainnya, bisa saja orang tua secara sadar atau tidak sadar mengatakan kalimat tersebut. Secara tidak langsung penyampaian kalimat ini akan membuat anak merasa dibandingkan dengan saudaranya yang lain. Efek buruk ketika kalimat seperti ini diengar oleh anak, akan membuat persaingan antara saudara yang tidak baik dan persaingan yang tidak sehat. Bahkan, hal yang paling buruk yang bisa terjadi adalah anak yang bisa membenci saudara yang menjadi bahan sebagai anda bandingkan dengan anak tersebut. Terima segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada anak karena anak memiliki satu keunikan tersendiri yang tidak mesti ada di anak yang lain.
3. Jangan Nangis!
Keinginan orang tua untuk membuat anak menjadi lebih kuat sering direalisasikan dengan memperlakukan aturan untuk tidak memperbolehkan anak untuk menangis. Ketika anak mulai menampilkan raut wajah yang akan menangis orang tua selalu berkata “jangan nangis” pada saat itu juga. Padahal sebenarnya, menangis merupakan salah satu hal yang sangat biasa dan wajar untuk dilakukan oleh anak. Apalagi jika anak yang masih dalam masa belum bisa mengutarakan apa yang ia inginkan dengan kata-kata. Menangis menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan keinginan mereka. Sangat baik jika orangtua lebih mengerti akan perasaan anak tersebut.
4. Minta Maaf, Sana!
Meskipun memang tujuan untuk menyuruh anak meminta maaf merupakan tujuan yang baik dan mengajarkan sopan santun, tata karma dan perbuatan yang baik namun jika hanya memberikan arahan tanpa memberikan contoh berupa tindakan hal ini akan menjadi sia-sia saja. Apalagi jika minta maaf yang dilakukan oleh anak hanya dilakukan karena terpaksa. Sangat lebih baik jika Anda memberikan contoh yang baik dan juga membuat anak bisa memita maaf yang lebih iklas lagi.
5. Kamu Bicara Apa Sih!
Anak yang suka bercerita pasti akan menceritakan segala hal yang dia alami. Meskipun terkadang cara berbicaranya belum benar dan membingungkan namun hal ini bisa menjadi hal yang melegakan untuk anak. Akan tetapi, hal ini juga sering mendapatkan tanggapan yang kurang baik dari orang tua. Ditambah ketika ayah ataupun ibu sedang sibuk dengan urusannya masing-masing membuat orang tua tidak memperhatikan dan malah menanggapinya dengan kata “kamu bicara apa sih!”. Hal ini akan membuat anak merasa tidak penting untuk orang tuanya dan akhirnya dia bisa memilih untuk menjadi pribadi yang tertutup.
6. Dasar Nakal
Ketika anak melakukan hal yang lebih aktif dibandingkan dengan teman yang lainnya sering membuat orang tua memberikan cap “nakal” kepada anak. Padahal sebenarnya sikap lebih aktif ini tidak selalu menjurus ke hal yang nakal dan kurang baik. Namun, biasanya orang tua akan langsung memberikan label nakal kepada anak setiap mereka berperilaku lebih aktif. Label ‘nakal’ yang sering diungkapkan oleh orang tua kepada anak akan terserap di alam bawah sadar anak hingga secara tidak langsung ia tidak akan bisa berubah. Dia pun malah justru akan merasa nyaman dengan pola hidupnya yang nakal tersebut.
Dengan berbagai kata-kata yang kurang pantas tersebut akan membuat anak menjadi pribadi yang kurang baik. Lebih baik jika orang tua mencari alternative perkataan lain ataupun dengan lebih mengutarakan segalanya dengan sikap dan juga perilaku. Dengan memberikan perilaku dan juga perkataan yang lebih baik pastinya akan membuat Anda bisa mendapatkan anak dengan pribadi yang lebih baik lagi.