Awalnya nama Dewi Lestari lebih dikenal sebagai musisi atau penyanyi. Mengawali karirnya sebagai backing vocal dari rapper kenamaan Indonesia yaitu Iwa K, namanya semakin dikenal di industri musik Indonesia. Hal tersebut dimulai ketika mantan istri dari Marcel Siahaan ini bergabung dengan grup vocal bernama RSD. Yang tidak lain nama grup vocal tersebut diambil dari inisial setiap anggotanya. Kesuksesan dari grup tersebut tentunya serta merta menarik tinggi nama Dewi Lestari sebagai penyanyi ternama Indonesia. Namun dengan seiring berjalannya waktu, mulai terdengar sayup-sayup. Banyak yang menduga bahwa Dewi Lestari sudah tidak lagi berkarya. Namun ternyata anggapan tersebut sepenuhnya salah. Karena seperti yang diketahui, nyatanya Dewi Lestari sudah lama mengalihkan sorot lampu karyanya pada seni tulis. Lebih spesifiknya pada buku bergenre novel. Bahkan sudah ada beberapa novel karyanya yang sudah berhasil diangkat ke layar lebar. Hal tersebut tentunya membuat eksistensi dari Dewi Lestari sebagai seorang novelis hebat di Indonesia tak perlu lagi dipertanyakan. Tapi bagi mereka yang awam terhadap dunia sastra Indonesia tentu bertanya-tanya judul novel apa saja yang telah dibuat oleh wanita yang dibesarkan di Bandung ini hingga melambungkan namanya sebagai novelis. Berikut ini novel yang melambungkan nama Dewi Lestari:
Sponsor : perawatan wajah terbaik
- Supernova
Bisa dibilang, karya ini adalah karya pertama sekaligus karya paling fenomenal milik Dewi Lestari. Diawali dengan langkah menerbitkan sendiri novel ini hingga kemudian novel ini menjadi perbincangan oleh banyak orang. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bukannya tanpa alasan. Alasan utamanya adalah karena Novel Supernova hadir sebagai novel anomali diantara judul novel Indonesia lainnya. Menjadi anomali karena novel ini mampu menggabungkan dua kutub yang bisa dibilang saling bertolak belakang untuk berada dalam satu medium yang sama. Yakni menggabungkan antara sains dan sastra. Penggabungan unik tersebutlah yang membuat novel Supernova sangat menggoda dan digemari oleh banyak orang untuk dikoleksi. Kehadiran novel Supernova inilah yang kemudian membuat nama Dewi Lestari dikenal sebagai novelis handal. Novel Supernova menjadi sebuah novel serial. Yang terdiri dari Supernova Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh lantas dilanjutkan dengan Akar, Petir, Partikel, Gelombang dan penutup dari serial tersebut adalah Intelejensi Embun Pagi. Dimana untuk serial terakhir ini baru saja dirilis beberapa waktu yang lalu. Bahkan kabar yang paling terbaru adalah Presiden Joko Widodo dalam sebuah berita terlihat membeli novel Intelejensi Embun Pagi di sebuah toko buku. Selain itu, hal menarik lainnya yang dimiliki oleh novel serial ini adalah waktunya yang lama bagi Dewi Lestari untuk menyelesaikan maupun merampungkan novel serial tersebut. Butuh waktu lebih dari sepuluh tahun untuk menuliskannya. Namun tetap saja tidak menghalangi fansnya untuk segera mendapatkan novel tersebut.
- Filosofi Kopi
Ternyata kemahiran Dewi Lestari dalam menyusun kata dan mengolah cerita tidak hanya ditunjukan pada novel serial Supernova. Karena pada buku Filosofi Kopi, hal yang sama juga dilakukan oleh kakak kandung dari vokalis band indie Mocca ini. Filosofi Kopi sendiri menceritakan tentang dua orang sahabat yang bersama-sama untuk membangun sebuah kedai kopi bersama. Bukan hanya sebuah kedai kopi biasa namun kedai kopi yang memiliki filosofi mendalam tentang kopi. Namun nyatanya sebuah kopi paling enak lantas mengubah segalanya. Cerita menarik dari Filosofi Kopi bukan hanya bisa dinikmati melalui media buku namun juga telah bisa dinikmati dalam media film. Yakni dengan menjadikan Chicco Jericho dan Rio Dewanto sebagai dua pemeran utamanya, bahkan rencananya tahun ini, sekuel dari film Filosofi Kopi juga akan dirilis di bioskop.
- Perahu Kertas
Awalnya banyak pembaca yang cukup terhenyak dengan kehadiran dari novel ini. hal tersebut tidak lepas karena genre dari novel ini yang teenlit. Sebuah genre cerita yang cukup asing bagi seorang Dewi Lestari. Namun sekali lagi, Dewi Lestari mampu menunjukan kemahirannya. Hal tersebut terbukti dengan novel Perahu Kertas yang tetap mampu diterima baik oleh banyak pembaca. Bahkan seperti yang diketahui Novel ini telah diangkat ke layar lebar dengan dibagi menjadi dua part. Rumah produksi Starvision menjadikan Adipati Dolken dan Maudy Ayunda sebagai pemeran Kugy dan Keenan yang telah disukai oleh banyak pembaca.
- Rectoverso
Kali ini, Dewi Lestari kembali hadir dengan gebrakan baru. Yaitu menggabungkan dua dunianya dalam satu bidang yang sama. Yakni bidang musik dan bidang menulis dalam karya hibrida berjudul Rectoverso. Yakni 11 cerita yang dikombinasikan dengan 11 lagu yang mengiringinya. Hal tersebut membuat buku ini menjadi begitu unik dan disukai oleh banyak pembaca. Puncaknya adalah ketika buku ini juga diangkat ke layar lebar pada beberapa tahun yang lalu.
- Madre
Menyajikan seorang pria bebas yang harus terikat dengan sebuah toko roti tua karena sebuah warisan. Adalah ide utama dari buku Madre karangan Dewi Lestari. Dee sebutan dari Dewi Lestari kembali menunjukan sensitifitas dan intuisi yang kuat dalam buku ini. Bagaimana sebuah cerita yang sederhana dapat diubahnya bak adonan roti untuk menjadi roti yang matang, utuh dan juga lezat. Begitupula Madre yang juga hadir untuk memuaskan pembacanya. Dan seperti mengikuti buku-buku Dewi Lestari sebelumnya, Madre juga diangkat ke layar lebar. Dengan menjadikan aktor tampan Vino G. Bastian sebagai pemeran utamanya dan memerankan karakter Tansen dengan rambut gimbalnya.