Saraf tercepit adalah kondisi dimana ada susunan saraf pusat yang mengalami cidera akibat tekanan berlebih yang membuat perubahan struktur tulang belakang. Saraf terjepit bisa dipicu karena cedera atau degeneratif. Kondisi ini menurut pengamatan dr Andi Kurniawan, SpKO selaku Sekretaris Jenderal Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), saraf tercepit paling umum terjadi ketika olahraga. Saraf terjebit sebenarnya bisa diatasi dengan treatmen atau olahraga yang tepat. Jadi alangkah baiknya jika Anda mengerti dan memahami seperti apa olahraga tepat untuk pasien saraf terjepit sehingga masalah cidera lebih serius dapat dihindari.
Sponsor: pemutih wajah
Saat postur tubuh salah, maka beban berlebih dapat mengganggu tulang punggung sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran saraf. Mereka yang rajin melakukan olahraga angkat beban namun menggunakan teknik yang salah seperti terlalu berat dan teknik bernafas yang salah serta tanpa safety belt bisa menjadi pemicu utama cidera. Treatment olahraga tepat untuk saraf terjepit bermanfaat untuk melatih otot punggung agar lebih kuat sehingga tulang belakang dapat kembali stabil. Tulang belakang yang bertugas untuk menopang ruas tulang harus dilatih supaya tidak bergeser sehingga menekan saraf di dalamnya.
Faktor pendorong kejadian saraf terjepit yang harus diwaspadai Jika saraf terjepit tidak segera ditangani bisa berdampak berbahaya seperti kelumpuhan dan gangguan nyeri pinggang. Selain faktor olahraga, faktor risiko lain yang bisa menimbulkan saraf terjepit yakni:
- Salah postur. Saat melakukan aktivitas yang membuat postur tubuh harus menempatkan beban di tulang belakang, maka akan memaksa fungsi bantalan tulang belakang. Misal, jika duduk dengan posisi bungkuk dalam waktu lama maka makin lama bantalan tulang dapat rusak atau menonjol keluar sehingga akan menekan saraf.
- Bertambahnya usia. Secara alami bantalan tulang belakang ber degenerasi seiring berjalannya waktu. Dan memasuki usia 30-an, bantalan tulang belakang akan menipis dan kehilangan kekokohannya. Hasilnya akan membuat bantalan berisiko keluar dari jalur dan menekan saraf. Di usia ini, olahraga dan menjaga asupan tinggi protein adalah hal yang bisa membantu mengembalikan penyusun bantalan di tulang belakang.
- Berat badan. Masalah yang sering dialami dan berdampak pada kesehatan tulang belakan adalah obesitas. Obesitas atau kegemukan bisa menjadi penyebab rawannya kesehatan tulang belakang yang ditandai dengan kemampuan tulang yang mengangkat anggota tubuh. Semakin berat tubuh, maka beban untuk tulang belakang juga semakin besar. Menurunkan berat badan adalah solusinya.
- Bantalan ulang mengalami dehidrasi. Bantalan di area tulang belakang terdiri dari air dan protein. Jadi saat seseorang alami dehidrasi berisiko mengubah struktur tulang belakang. Karena bantalan tulang belalang berisi air, maka meminum air kurang dari anjuran bisa membuat bantalan rentan menyusut.
Seperti apa olahraga yang tepat untuk mencegah saraf terjepit?
Ada olahraga yang baik dilakukan bagi mereka yang sedang mengalami masalah di tulang belakangnya. Olahraga tersebut berguna untuk melatih otot punggung dan otot inti.
1. Berenang
Berenang adalah jenis olahraga paling bagus untuk melatih dan memperbaiki tulang belakang. Berenang mampu menstimulasi otot tanpa harus menempatkan beban yang berlebihan pada tulang punggung. Berenang adalah olahraga non-weight bearing yanh artinya tidak membebani tulang belakang. Jadi, ketika berenang maka akan membantu otot-otot di punggung bekerja berkontraksi sehingga mampu menjadi latihan baik untuk tulang. Sebaiknya, olahraga yang tidak dianjurkan dan sebaiknya dihindari adalah olahraga yang membuat tulang punggung terbebani seperti olahraga mengangkat beban dan golf yang membuat tulang belakang mendaak berputar dan memperparah kondisi saraf terjepit saat sedang mengayunkan stik golf.
2. Yoga
Karena penderita saraf kejepit dilarang melakukan olahraga berat maka yoga adalah satu pilihan tepat sekaligus aman. Seseorang yang mengalami keluhan nyeri pada punggung dan pinggang bisa mengguanakan tekni yoga yang ringa. Misalnya duduk bersila sambil menegakkan tulang belakang. Bisa juga dengan berbaring dan disinyalir mampu mencegah masalah saraf kejepit. Biasanya pasien yang menggunakan terapi yoga, bisa mengembalikan kondisi syaraf bila rutin dilakukan selama 1-2 bulan. Beberapa gerakan yoga yang bisa membantu seperti pose trikonasana, yakni bermanfaat untuk tulang punggung, susunan saraf, dan fleksibilitas pinggul. Kemudian ada pose ustrasana yakni pose yang melatih kelenturan tulang punggung, pinggang dan kekuatan paha lebih baik supaya mampu menopang tubuh lebih kuat saat berdiri. Kemudian ada pose bharadvajasana yang mampu membantu menopang tubuh bagi mereka yang memiliki postur membungkuk.
3. Tai Chi
Olahraga yang berasal dari China ini memiliki tekni gerakan dan cara sederhana untuk meningkatkan kelenturan karena gerakannya begitu lembut dan pelan. Bentuk olahraganya juga dianggap sebagai bentuk gerakan meditasi. Meski begitu gerakan sarat akan kekuatan. Tai chi sangat cocok dilakukan oleh siapa saja, termasuk para manula. Gerakannya yang lembut membuat otot dan sendi tidak terbebani akibat tekanan berlebihan. Akibat kelebuhannya, Tai Chi cocok dilakukan oleh orang tua yang telah divonis tak mampu lagu berolahraga dan mereka yang menderita arthritis pun dapat melakukan latihan ini.
Meski beberapa olahraga diatas memang memiliki manfaat baik untuk mengatasi persedian dan tulang belakang, bagi Anda yang akan mengikuti terapi ini ada baiknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter atau terapis. Karena masalah saraf terjebit tidak bisa dianggap remeh, jika salah penangan bisa berdampak pada kondisi tubuh yang lebih buruk.