Salah satu kebiasaan anak yang harus diwaspadai oleh orang tua dan jangan sampai menjadi kebiasaan adalah berbohong. Sangat diperlukan rasa yang peka dan kemampuan untuk bisa mendeteksi kebohongan yang sedang diperlihatkan oleh anak. Ciri-ciri Anak Sedang Berbohong dengan berbagai tanda wajib untuk orang tua mengerti terutama untuk Mama harus bisa pintar-pintar mengetahui apakah anak jujur ataukah tidak. Sehingga, dengan melihat berbagai ciri-ciri yang diperlihatkan oleh anak, mama bisa mengatasi kebohongan tersebut tanpa harus tanya dengan cara mendetail.
Sponsored by: perawatan wajah
Saat ini jika orang tua tidak pandai untuk melihat kebohongan yang coba ditutupi oleh anak tentu akan membuat anak bisa secara terus menerus berbohong dan berbohong lagi. Apalagi di zaman seperti ini semakin pintar saja anak untuk menyembunyikan kebenaran dengan berbagai cara yang mereka gunakan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka mama perlu untuk mengetahui berbagai gejala anak yang sedang berbohong dengan ciri-ciri seperti berikut ini.
Tidak Konsisten
Anak yang sedang berbohong bisa dilihat dari bagaimana ia membangun cerita yang disampaikan kepada Anda. Ketika ada satu hal yang terlihat tidak konsisten dalam cerita yang diceritakan ini bisa menjadi satu tanda jika anak sedang mengarang cerita untuk menutupi sesuatu. Anak juga bisa terlihat sedang berbohong ketika bercerita kemudian ia mengulang kalimat yang sama. Saat Mama sudah menemukan tanda ini lebih baik untuk menanyakan ulang hingga ia bisa mengakui sebenarnya apa yang terjadi dibalik cerita yang ia sampaikan tersebut.
Gelisah
Bagi anak yang tidak terbiasa untuk berbohong dan juga anak yang pendiam, biasanya akan memperlihatkan sikap yang gelisah ketika ia akan mencoba untuk berbohong. Saat ia menceritakan atau mengelontarkan kata-kata yang ia rangkai untuk berbohong ia akan terlihat gelisah, menggeliat ataupun sikap yang tidak tenang. Perilaku yang seperti ini bisa menunjukan jika anak memang sedang menutupi satu hal yang tidak ingin diketahui oleh Anda.
Reaksi Defensif
Reaksi defensif merupakan reaksi untuk membela diri yang juga bertujuan untuk menutupi hal lain yang tidak ingin diketahui oleh orang lain. Terutama untuk anak yang sudah menginjak usia remaja biasanya akan lebih bisa untuk bersikap membela diri. Pada usia ini anak jauh lebih mahir untuk berbohong dan menyembunyikannya. Mama harus ekstra sabar untuk mengatasi hal ini.
Gerakan Menyentuh Wajah
Anak yang tidak pandai berbohong biasanya juga tidak pandai untuk menyembunyikan gerak gerik yang bisa menunjukan jika memang ia sedang berbohong. Gerakan yang juga menunjukan gerakan berbohong adalah gerakan pengulangan menyentuh wajah secara terus menerus ketika ia sedang berbicara atau menceritakan sesuatu. Seperti misalnya gerakan menggaruk kepala, menggaruk jidat, memegang hidung ataupun gerakan lainnya.
Mengedipkan Mata
Secara tidak wajar ketika anak sedang mengutarakan kebohongan ada hal yang lain yang ia lakukan sebagai pengalih perhatian dari pihak lawan. Ada juga gerakan yang secara tidak sadar dilakukan oleh bagian tubuhnya yang juga sebagai tanda untuk menutupi kebohongan yang tengah ia katakan atau ceritakan. Gerakan kedipan mata yang lebih banyak dan disertai dengan senyum yang nakal juga bisa menjadi satu tanda jika anak memang sedang berbicara bohong.
Perhatikan Kontak Mata
Mama juga bisa melihat bagaimana kontak mata anak ketika sedang berbicara dengan Anda. Anak yang berbohong kebanyakan tidak berani untuk menatap secara langsung dan bahkan menghindari kontak mata dengan orang yang ia ajak bicara. Hal ini sebenarnya merupakan ciri yang sangat dasar yang bisa mama lihat dari anak. Ketika ia sudah mulai untuk berani menghindari kontak mata dan juga berbicara bohong ketika dibiarkan nantinya juga akan terus dikembangkan. Bisa jadi ketika kebiasaan ini dibiarkan secara terus menerus ia juga akan pandai untuk berbohong bahkan bisa menyembunyikan kebohongan tersebut dengan berani untuk menatap mata secara langsung.
Menghindar
Ketika ada satu hal yang tidak ingin diketahui oleh orangtuanya anak juga akan lebih memiih untuk menghindar ketika didekati oleh orang tuanya atau ketika membicarakan akan hal yang ia sembunyikan. Dia selalu menghindar dan berusaha mengallihkan pembicaraan pada Anda. Jika hal ini terjadi maka yang perlu mama lakukan adalah dengan mengambil waktu untuk bisa berbicara empat mata. Namun, ketika Anak masih belum mau untuk cerita maka tunggu sampai ia mau untuk bercerita tetapi tetap dengan terus diawasi dan tanya akan hal tersebut.
Cerita yang Janggal
Anak yang tidak terbiasa untuk berbohong dan merangkai cerita kebohongan biasanya juga akan memberikan cerita yang janggal dan mungkin tidak masuk akal. Dia akan terlihat merubah cerita, pengulangan cerita atau kalimat hingga cerita yang tidak runtut yang ia sampaikan. Saat ia sudah mulai janggal dan tidak bisa bercerita dengan baik maka bisa saja ia memang sedang mulai berbohong kepada Anda.
Dibohongi oleh anak memang akan terasa tidak mengenakan dan mungkin akan membuat Mama bisa marah saat itu juga. Tetapi jangan sampai Mama kemudian memarahi seketika hanya untuk membuat anak kapok dan tidak mau untuk berbohong lagi. Cara yang baik untuk mengatasi anak yang berbohong adalah dengan terus mendidik dan mengajarkan pada anak tentang arti dari sebuah kejujuran. Cara ini akan membuat anak menjadi tidak lagi mencoba untuk berbohong kepada Anda dan juga orang lain.