Selain terkenal dengan melimpahnya potensi alam beserta keindahannya ternyata Papua memiliki beragam budaya, seperti lagu, makanan, bahasa, suku, alat music, busana, rumah adat, dan kesenian lainnya. Salah satunya yaitu seni tari tradisional khas Papua. Artikel kali ini mencoba menyebutkan dan mengulas kesenian tari asal Papua. Masing-masing terdapat makna beserta ciri tersendiri. Ada beberapa tarian tradisional Papua yang cukup terkenal, bahkan di antaranya sempat ditayangkan di acara Televisi nasional pada tahun 90-an. Dan mungkin saja, di antara anda ada yang tahu atau kenal dengan lagu-lagunya. Berikut adalah macam tarian tradisional Papua :
- Tari Musyoh
Tari Musyoh merupakan salah satu tarian asal Papua yang bersifat sacral. Sebab tarian ini diadakan apabila terdapat orang tua sanak saudara ataupun warga yang diperkirakan arwahnya tidak tenang, misalnya akibat kecelakaan maut. Sehingga tarian ini berfungsi guna mengusir arwah gentayangan tersebut.
Uniknya, penarinya terdiri dari kaum pria. Kemudian, kalau dilihat dari segi gerakan, tarian ini mencerminkan masyarakat Papua yang lincah dan energik. Mereka menggunakan kostum tari berupa pakaian adat Papua yang terdiri dari Koteka, Rok rumbai, dan peralatan perang seperti tameng dan tombak. Semantara alat musik yang digunakan adalah tifa.
- Tari Sajojo
Asal mula munculnya kesenian berawal dari nilai yang diagungkan dalam masyarakat tersebut. Maka kebudayaan Papua dapat dipastikan mencerminkan nilai atau budaya masyarakat Papua. Seperti tarian Sajojo ini. Tari Sajojo mencerminkan budaya warga Papua yang gemar bergaul. Sejarah singkatnya, tarian ini bercerita mengenai seorang bunga desa yang banyak diidolakan dikampungnya. Karenanya, tarian ini masih dilestarikan hingga sekarang dan menjadi tarian yang dicari wisatawan asing
Dinamakan Sajojo karena music yang digunakan untuk mengiring penari adalah lagu Sajojo. Lagu Sajojo sendiri sejenis dengan lagu poco-poco. Tarian ini memerlukan penari dengan jumlah yang sangat banyak. Berbeda dengan tarian Musyoh, tarian Sajojotidak terpatok Pada jenis kelamin dan usia. Sehingga bisa diikuti baik perempuan maupun laki-laki. Juga dapat ditarikan oleh anak muda ataupun tua. Dengan menggunakan kostum adat Papua.
Katanya tarian ini sudah ada sejak tahun 1990-an. Karena gerakannya energik serta ceria, tarian ini mudah sekali untuk menjadi terkenal pesat di kalangan penduduk Papua. Bahkan pada zamannya tarian ini tidak jarang dipertontokan di acara TV nasional.
- Tari Yospan
Masih satu kategori dengan tarian Sajojo, Tari Yospan merupakan salah satu tarian tradisional asal Papua, yang mana mencerminkan budaya pergaulan masyarakat Papua. Dapat dilihat berdasarkan gerakannya yang ceria dan sangat energik. Tari Yospan adalah hasil dari penggabungan Tari Pancar dan Tari Yosim. Gerakannya berupa jalan-jalan, loncat-loncat, memutar dan sebagainya, konon terinspirasi dari pertunjukan akrobat pesawat saat zaman penjajahan Belanda. Namun saat ini telah mengalami berbagai perubahan sehingga secara gerakan lebih variatif.
Bisa dibilang tari Yospan cukup terkenal. Karena biasa digunakan pada ada acara-acara besar seperti upacara adat, acara seni budaya, dan upacara penyambutan. Sedikit berbeda dengan tari Sajojo dan tari Musyoh, tarian Yospan tidak terpatok pada jumlah penari. Justeru kerap ditarikan beramai-ramai, secara masal. Dan musik yang digunakan yaitu bermacam musik tradisional Papua.
- Tari Selamat Datang
Tarian ini dinamakan tari selamat datang karena digunakan dalam rangka penyambutan kedatangan tamu besar atau tamu kehormatan di Papua. Penarinya pun tidak melulu mesti laki-laki, terkadang juga bisa perempuan. Karena memiliki gerakan yang enerjik yang mengandung niliai-nilai estetika didalamnya, oleh sebab itu tarian ini menjadi salah satu kesenian tari yang dibanggakan di sana (Papua). Tidak ada kisah terkait sejarah singkat asal mula tari Selamat Datang ini. Tetapi telah lama digunakan oleh masyarakat sana. Alat musik yang dipakai yakni tifa. Lalu kostum yang digunakan adalah kostum adat Papua, dilengkapi beberapa atribut masyarakat sana seperti senjata..
- Tari Perang
Tari perang merupakan salah satu tarian tradisional Papua yang mempunyai makna jiwa kepahlawanan masyarakat Papua. Tarian tersebut menunjukan jiwa seseorang yang gagah perkasa. Sehingga ditarikan oleh laki-laki dengan mengenakan pakaian adat tradisional tak lupa dengan perlengkapan perang. Berdasarkan salah satu sumber, mengambil dari kisah zaman dahulu yang sering terjadi peperangan antar suku Sentani juga suku-suku lainnya.
Ceritanya para leluhur membuat tarian ini dengan tujuan memberikan semangat para pasukan Papua kala itu. Seiringan berubahnya zaman, perang semakin jarang terjadi, tarian Perang kian jarang diadakan. Kendati begitu tarian tersebut masih dilestarikan. Walaupun sekarang, tarian Perang ini hanya sebagai simbolik penghargaan bagi para leluhur saja yang telah rela mati-matian melindungi daerah Papua.
Tarian ini ditarikan oleh 7 orang, bisa juga lebih. Alat musik yang dimainkan dalam tarian ini adalah kerang, tifa dan gendang. Tariannya cukup energik. Sudah pasti memperagakan beberapa gerakan perang, antara lain memanah, loncat, mengintip musuh, dan lain-lain.
- Tari Suanggi
Tari Suanggi ialah salah satu tarian dari Papua tepatnya di Papua Barat yang menceritakan tentang suami yang ditinggal mati oleh istrinya. Konon tarian tradisional ini bernuansa magis, bersifat ritual. Tidak banyak orang yang mengetahui asal usul tarian tersebut, hal ini terlihat dari info yang sangat sedikit didapat mengenai tarian ini.
Berdasarkan dari namanya saja, ‘‘Suanggi’’ yang memiliki arti roh jahat. Konon roh tersebut memiliki janji yang belum ditebus semasa ia hidup, sehingga saat mati ia menjadi roh penasaran. Gerakan tariannya macam seorang dukun yang sedang menyembuhkan penyakit pasiennya. Seramnya lagi, katanya roh itu akan memasuki jiwa perempuan yang masih hidup dan akan berusaha mencelakakan orang lain.
Itulah beberapa seni tari yang cukup terkenal di Papua. Semoga bisa menambah wawasan Anda, ya. Supaya kita sama-sama mengenal budaya sendiri. Dengan begitu kita akan menjaganya.