Bekerja sebagai orang yang memiliki profesi di luar ruangan atau pekerja lapangan kadang membuat kita berfikir enak. Bekerja di luar ruangan membuat kita dapat melakukannya di mana saja. Tetapi benarkah bekerja di luar ruangan tidak memiliki risiko sama sekali? Menurut studi, kerja lapangan bisa picu pekerja lebih stress dibanding mereka yang bekerja sehari penuh di dalam kantor.
Sponsor: cream perawatan wajah
Apa dampak yang dihasilkan?
Hasil riset tersebut munculah gagasan dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) badan milik PBB yang mengungkap bahwa terlalu sering bekerja di luar ruangan justru bisa memunculkan efek negatif pada para pekerja. Pekerja yang menghabiskan waktu di lapangan dinilai memiliki tingkat stress lebih rentan. Selain itu, mereka juga mudah mengalami insomnia atau sulit tidur. Dalam risertnya, ILO yang bekerja sama dengan perusahaan riset dari Dublin Eurofound melakukan pendataan terhadap 10 negara berbeda di Eropa termasuk India, Jepang dan Amerika Serikat.
Beberapa negara tersebut memang tercacat memiliki pekerja yang bekerja di luar lapangan. Melalui pengamatan ILO tersebut, pekerja cenderung lebih bisa produktif ketika bekerja di luar ruangan. Meski begitu, ILO pun mengungkap bahwa mereka yang bekerja di luar ruangan lebih beresiko yang hampir sama dengan mereka yang bekerja dengan waktu lebih banyak dan dengan intensitas pekerjaan yang tinggi. Dari laporan yang diperoleh, ILO mengaku ada sekitar 41% pekerja yang kerjanya berpindah-pindah mengaku mengalami stress lebih sering dibanding pegawai yang hanya bekerja di kantor. Kemudian sebanyak 42% pekerja lapangan juga memiliki masalah insomnia dibanding 29% orang yang bekerja di kantor. Dan kebanyakan pekerja lapangan merasa kurang memiliki interaksi sosial yang baik dengan rekan di kantor atau merasa dikucilkan.
Melihat hasil yang diungkapkan tersebut, bisa disimpulkan bahwa mereka yang bekerja di luar ruangan lebih sulit untuk membagi waktu kerja dan pribadinya dengan baik. Meski laporan telah disimpulkan, tidak menutup kemungkinan untuk membantu mencegah kondisi tersebut dengan cara menyisihkan waktu kerja untuk aktivitas di luar ruangan. Seperti solusi yang diungkap oleh perwakilan penelitian dari ILO yakni Oscar Vargas bahwa waktu istirahat yang cukup sangatlah penting. ILO juga merekomendasi kepada para pekerja lapangan untuk datang ke kantor dua atau tiga hari seminggu agar berinteraksi dengan rekannya tetap ada.
Seperti apa solusinya?
Seperti kita ketahui, stress dapat memicu banyak dampak negatif bagi tubuh dan kesehatan, dimama stress menjadi penyebab utama penyakit jangka panjang terutama para pekerja. Diikuti dengan survei kepada 600 organisasi menunjukkan hubungan antara kesehatan mental dengan keamanan kerja. Dan dalam surveinya menunjukkan bahwa stres menjadi penyebab nomor 1 pekerja tidak hadir karena sakit akibat tingginya tekanan kerja di kantornya. Stress yang terlalu lama bisa juga menjadi pemicu seseorang melakukan hal-hal berbahaya seperti alkohol berlebih, pola tidur terganggu, merokok hingga banyak mengonsumsi makanan berlemak dan mampu menghilangkan produktivitas kerja.