Bekerja padat dengan banyak aktivitas, menuntut para pekerja harus memiliki skill atau kemampuan multitasking yang memadai. Tetapi ada hal yang menyebut jika multitasking memperlambat produktivitas otak, benar atau salah?
Sponsor: halo jasa
Beruntung orang-orang yang memiliki kemampuan multitasking sebab banyak perusahaan yang mencari kandidat seperti itu. Mereka yang berbakat dengan skill multitasking diyakini bisa mengurus segala kebutuhan kerja dengan cepat dan mudah. Meskipun berkesan bisa menyelesaikan 1001 pekerjaan sekaligus, rasanya ada masalah yang harus diperhatikan. Ada yang menyebut jika kemampuan melakukan multitasking bida mengganggu fungsi otak. Jika otak mulai terganggu maka bisa-bisa pekerjaan akan sulit terselesaikan.
Seputar Bahaya multitasking pada fungsi otak
Sebagaimana mestinya, otak berfungsi dalam mengatur semua aktivitas tubuh. Itu sebabnya otak adalah bagian penting dalam hidup. Saat melakukan pekerjaan maka otak akan bertugas untuk mengingat atau menyimpan pekerjaan tersebut. Memori yang terkumpul juga bisa diingat untuk melakukan tugas lainnya. Belajar atau mengambil pengalaman juga bisa membuat otak menyimpan memori sehingga nanti bisa dipakai kembali.
Menurut tulisan dalam jurnal Current Biology, otak memiliki kapasitas untuk menyimpan informasi. Dan ketika otak dipaksa untuk melakukan lebih dari satu pekerjaan, maka kapasitasnya bisa menurun hingga 40%. Masalah ini terjadi sebab otak dipaksa untuk berfikir atau fokus pada pekerjaan lain. Jadi, otak bisa saja mengingat dua pekerjaan dalam satu waktu. Ketika hal ini terjadi, sinyal otak bisa bertabrakan dan membuat respon terhadap fokus pekerjaan bisa teralihkan dan rentan mengalami kesalahan. Artinya ketika otak dipaksa fokus dua hal, bukannya pekerjaan maki beres namun bisa tidak selesai tepat waktu.
Mengapa ada orang yang bisa multitasking sementara saya tidak?
Sebenarnya kemampuan multitasking yang baik bisa dipengaruhi oleh kemampuan otak saat memproses respon. Kemampuan juga dipengaruhi oleh lamanya mencari informasi ditambah kemampuan otak manusia yang berbeda dan pekerjaan yang dilakukan. Tetapi orang bisa melakukan multitasking bisa rajin melatih otak dengan cara yang baik. Seperti yang diungkap oleh peneliti dari Universite de Montreal yakni kemampuan multitasking bisa ditingkatkan dengan melakukan beberapa permainan seperti mengisi TTS atau sudoku.
Alasan lain kemampuan multitasking bisa didapat karena sebelumnya orang telah terbiasa melakukan pekerjaan lebih dari satu. Misal saat memasak sambil menelepon atau menelepon sambil mencatat menu masakan. Meski otak bisa melakukan skill multitasking dalam satu waktu tetapi tetap saja membutuhkan jeda saat beralih ke pekerjaan lain. Hal itu sangat biasa karena otak membutuhkan waktu untuk bisa memproses rangsangan.
Jadi, meski kemampuan multitasking bisa dilatih tetap saja otak membutuhkan waktu untuk merespon pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya. Semakin banyak pekerjaan yang dilakukan, semakin besar pula kesalahan yang dilakukan karena otak merespon pekerjaan yang rumit. Contoh ketika Anda berbicara dengan orang sambil mendengarkan pengumuman ditambah tengah mengetik tugas. Bisa dibayangkan begitu sulitnya pekerjaan terselesaikan bukan.
Paling penting adalah bijak dalam memanfaatkan kemampuan mulititasking supaya pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik. Berbicara soal multitasking, tentu tak lepas dari pekerjaan. Jika Anda salah satu pengusaha atau pekerja yang membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas perusahaan, maka untuk mempermudah hal itu bisa meminta bantuan pada agensi manajemen operasional Halo Jasa. Agensi ini akan menjadi penyalur tenaga sesuai kebutuhan perusahaan Anda.