Bagi penggemar film Indonesia dengan genre apa pun, pasti sudah tidak asing lagi dengan aktor bernama Dennis Adhiswara. Aktor yang pernah membintangi sejumlah film terkenal seperti Sang Pencerah, Ada Apa Dengan Cinta, dan juga Ayat-ayat Cinta.
Dengan demikian Dennis Adhiswara patut menyandang gelar sebagai aktor dengan kualitas akting yang berbakat. Namun beberapa tahun yang lalu Dennis Adhiswara mengumumkan hal yang mengejutkan bagi kalangan pecinta film dan para fansnya, bahwa ia memutuskan untuk tidak lagi bermain di film layar lebar.
Keputusan yang bulat ini diambil bukan tanpa alasan, Dennis Adhiswara memutuskan hal tersebut dikarenakan pada waktu itu Dennis ingin sekali fokus menggarap bisnis kreatifnya yang diberi nama Layaria. Bisnis kreatif Layaria ini berbasis pembuatan konten video online, yang sekian waktu telah digelutinya, sehingga mencapai puncak sukses, dan juga membawa nama Dennis Adhiswara terkenal sebagai seorang pebisnis kreatif yang dibilang sukses. Dengan kesuksesannya itu pula membuat bisnis Layaria-nya menjadi salah satu startup video online terbesar yang ada di Indonesia.
Salah satu hal unik yang diungkapkan oleh Dennis Adhiswara ialah ketika pertama kalinya ia memutuskan untuk sepenuhnya terjun menggeluti bisnis kreatif mandirinya tersebut. Pada saat itu ia ditemani dua sahabatnya yaitu Dion dan Eno, memulai bisnis kreatifnya hanya dengan bermodalkan kamera dan juga uang tabungan serta ruang baca yang hanya memiliki ukuran seperti 3 petak kuburan, di situlah awal mula Dennis Adhiswara menggarap bisnisnya bersama teman-temannya.
Pada awal mula ia memulai karir, Dennis Adhiswara menceritakan bahwa sebenarnya bakatnya untuk mengembangkan bisnis sudah dapat terlihat sejak ia kecil, yaitu saat ia duduk berada di bangku sekolah. Ketika ia berada di jenjang pendidikan SMA, ia sering menjalankan bisnis kecil seperti usaha rental DVD bahkan juga pengantar kembang. Keluarganya pun setuju ia bekerja sambil sekolah. Akan tetapi ia mulai merasa bosan lalu tidak lagi menggelutinya, inilah yang akhirnya ia banting setir untuk masuk ke dunia Seni Peran.
Dennis menghabiskan kuliahnya di D3 dan juga S1 dengan jurusan penyiaran dan televisi, pengalaman bisnis saat ia kecil membuka pikirannya bahwa semuanya itu memerlukan keterampilan untuk menjalankan bisnis, lalu disitulah ia berpikiran membuka bisnisnya yang ia namai dengan nama Layaria.
Pilihan yang paling berat yang kemudian mampu untuk dilaluinya, yaitu ketika Dennis dipaksa untuk memilih antara melanjutkan pendidikan S2-nya atau menjalani proses untuk mendapatkan sebuah lisensinya dalam mendukung bisnis Layaria yang ia geluti agar bisa lebih berkembang. Ia menjelaskan bahwa pada waktu itu Dennis Adhiswara diharuskan untuk menyelesaikan tesis yang hanya menunggu waktu kurang lebih sekitar satu bulan dari batas waktu pengumpulan. Akan tetapi di lain sisi ia juga mendapat kesempatan untuk mengambil lisensi Youtube Premium Partner yang berada di negara Singapura. Jika ia menjalankan lisensinya maka ia akan mendapatkan lisensi Youtube Premium Partner. Lalu, Dennis Adhiswara akhirnya memutuskan memilih dan menjalankan lisensi untuk mendapatkan lisensi Premium Partner dari Youtube sebagai jalan untuk membesarkan nama bisnis kreatif Layaria yang dirintisnya hingga saat ini.