Ada yang unik dari kisah seorang putri Indonesia 2017, Bunga Jelitha yang bangkit dari bullying yang sempat diterimanya. Ketika diwawancarai oleh salah satu situs media membeberkan tentang cara Bunga Jelitha bangkit dari bullying bisa menjadi pelajaran bersama. Mengingat belakangan ini muncul kembali aksi bullying yang dialami oleh sejumlah siswa di berbagai kota di tanah air.
Sponsor: perawatan wajah terbaik
Sempat viral di media lantaran heboh dengan kemunculan video yang memperlihatkan sejumlah aksi intimidasi yang dilakukan oleh siswa kepada siswa lainnya. Tak hanya itu, di sebuah kampus di Jakarta terdapat seorang mahasiswa yang memiliki kebutuhan khusus di bullying oleh rekannya. Tak lama kemudian aksi anak SMP tengah melakukan aksi bullying ketika berada di pertokoan Thamrin City. Lebih parahnya, siswa tersebut bahkan melakukan kekerasan fisik dan merekamnya.
Melihat begitu viral dan maraknya aksi bullying dikalangan remaja Indonesia, kini siapapun bisa terindikasi jadi korban bullying tak terkecuali Bunga Jelitha. Meski dirinya telah dinobatkan menjadi wakil Indonesia untuk kompetisi miss dunia, dirinya sempat sedih ketika melihat kasus bullying saat ini tengah marak. Wanita dengan nama lengkap Bunga Jelitha Ibrani ini pun bercerita saat dirinya pernah menjadi korban bullying.
Kasus bullying yang menimpa Bunga berawal saat ia terpilih jadi duta Puteri Indonesia 2017. Karena dianggap tak sesuai espektasi Puteri Indonesia, ada masyarakat yang menghina dan mengkritik dirinya. Banyak komentar pedas dilayangkan oleh para netizer di Instagramnya. Tak sedikit diatara mereka yang menyodorkan sejumlah tulisan jika Bunga tidak pantas menyandang gelar Puteri Indonesia.
Bunga mengungkap jika banyak yang membulli nya hingga puluh lima ribu komentar. Banyak diantara mereka berkomentar dengan meragukan kecerdasannya. Komentar pedas menyebut bahwa Bunga tak pantas jadi Putri Indonesia lantara ia mengesampingkan pendidikan jenjang kuliahnya, dimana bunga saat itu memang masih memiliki ijasah lulusan SMA. Tak hanya pendidikan komentar rasis pun muncul ketika ada yang menyebut fisik Bunga yang kurus, ceking dan sebagainya.
Pada saat itu Bunga mengaku jika dirinya belum kuliah dan masih fokus pada dunia modeling. Dikatakan juga jika keputusan menjadikan Bunga sebagai Putri Indinesia 2017 merupakan keputusan juri yang tak bisa diganggu gugat. Bunga pun tak luput dari rasa senang dan bangga atas pencapaian selama ini.
Kisah Bangkit dari korban buylling
Dirasa mendapat berbagai ejekan hingga menjurus pada buylling, membuat wanita yang saat ini berusia 25 tahun ini senpat terpuruk bahkan cemas. Melihat puluhan ribu netizen mengkritik dengan komentar jahat sempat membuat Bunga berpikir untuk menyerah dan mengundurkan diri sebagai Puteri Indonesia 2017 sebab ia sudah tak sanggup menerima hinaan. Namun dirinya ingat bahwa tujuan utamanya mengikuti kontes. Bunga mulai bertekad untuk tidak lagi mempedulikan komentar negatif yang ditujukan padanya. Bunga ingin membuktikan bahwa prestasi adalah cara untuk membungkap mulut para netizen yang berkomentar pedas. Bukan ambisinya untuk jadi Miss Universe melainkan usaha menjadi yang terbaik lebih dulu. Sebab menurutnya rencana Tuhan jauh lebih baik untuk hidupnya.
Menurut Bunga, ia memang sempat menunda masa kuliahnya karena ingin lebih fokus pada dunia modelling. Ketika usianya masih 13 tahun, ia sudah menghabiskan banyak waktu untuk berada di dunia yang ia senangi. Keinginannya berada di dunia medeling karena ia fokus berkarier agar bisa mencari uang. Sebab menurut Bunga, mendapatkan penghasilan sendiri adalah sebuah kebanggan tersendiri. Ketika masa karantina Puteri Indonesia 2017 dimulai, wanita kelahiran 1992 ini mengaku tidak percaya diri kala melihat para kontestan lain yang memiliki jenjang akademik yang bagus. Sementara dirunya hanya memiliki prestasi di bidang modelling. Meski begitu, kenyataannya Bunga bisa tampil lebih maksimal dan akhirnya menang dalam kontes.
Bunga tercatat pernah menjuarai lomba Super Model International 2011. Netizen yang sempat meragukan kemampuannya bisa membawa nama Indonesia di Las Vegas, dianggapnya jika mereka yang kuliah atau berpendidikan itu lebing utama. Sayangnya banyak diantara netizen tidak melihat apa yang ada di dalam diri seseorang. Meski berfikir jika pendidikan memang sangat penting, namun bagi Bunga pengalaman dan pendidikan dari orang yang ditemui justru lebih berharga.
Harapan Bunga Jelitha Agar Kasus Buylling tak terlulang
Setelah banyak kasus bullying yang terjadi hingga menimpa dirinya, membuat Bunga berharap supaya para generasi muda saat ini jangan hanya melihat orang dari kekurangannya. Sebab orang lain tak tahu bagaimana hidup seseoranf dimasa depan. Karena jalan Tuhan itu lebih luas, bisa jadi orang yang mendapat hinaan lantaran aksi bully justru bisa menjadi seseorang yang lebih bermanfaat bagi orang lain dan Indonesia.
Seperti Bunga Jelitha, terpuruk hanya karena komentar negatif orang lain bukanlah jalan meraih tujuan hidup. Kita bisa contoh Bunga, jika komentar dan kritikan seharusnya bisa jadi pacuan diri untuk lebih semangat, berfikir positif dan membangun diri untuk berpikir lebih maju. Bullying bisa menjadikan pelajaran untuk lebih memantaskan diri pada kelebihan dengan menunjukkan banyak prestasi.
Selain itu cara bangkit dari cercaan dilakukan dengan terus mendekatkan diri pada Sang Pencipta, meminta dukungan dari keluarga atau orang terdekat, memacu diri untuk terus bersemangat dan berfikir positif ketika menghadapi kritikan. Semoga, cara bangkit dari aksi bullying ala Bunga Jelitha ini bisa memotivasi banyak orang.
Comments
