Cara orangtua mengatasi ketakutan anak disuntik. Belakangan ini, muncul video viral yang merekam keunikan anak yang tengah menjalankan imunisasi. Didalam video tampak seorang bocah tengah mendapat suntikan dengan ekstresi ketakutan sambil menangis. Dilain pihak, pemerintah Indonesia tengah gencar melakukan vaksin Measles Rubella atau imunisasi MR sejak awal bulan Agustus. Imunisasi mulai dilakukan serentak untuk anak usia sekolah dasar. Tetapi setelah berita imunisasi muncul, banyak pula masyarakat yang mengabadikan kejadian saat anak-anak sekolah dasar menolak untuk di imunisasi. Berbagai tanggapan pun bermunculan, dari yang merasa terhibur juga merasa miris.
Sponsor: halo jasa
Apa efeknya bagi orang atau anak lain yang melihat?
Tapi pernahkan terbayang dampak dari tersebarnya video anak yang ketakutan saat disuntik? Mengulas pernyataan dari psikolog anak, Anastasia Satriyo M.Psi., viralnya video anak yang menangis saat divaksin sebenarnya bukan hal yang etis untuk diposting. Alasan pertama karena video tersebut belum tentu disebarkan atas ijin sang anak, terutama dalam video kondisi anak sedang tidak baik alias ketakutan atau berteriak.
Alasan lainnya adalah saat video sudah diunggap ke media sosial, maka rekaman tidak seutuhnya bisa hilang. Jadi ketika anak sudah menginjak dewasa dan melihat video miliknya tersebar, maka ia bisa merasa makin tidak nyaman. Tidak hanya itu saja, dari aspek neuropsikologi seseorang yang melihat tayangan itu membuatnya merasakan hal yang sama dengan orang lain.
Didalam otak ada yang namanya mirror neuron jadi ketika melihat kejadian melalui video kemungkinan bisa merasakan hal yang sama. Contoh saat melihat tayangan orang berada di dekat ribuan semut, tanpa sadar kita pun bisa merasa gatal. Lalu bagaimana jika video yang ditontong soal anak yang ketakutan saat disuntik? Tentu respon stress dari otak kita bisa aktif.
Menurut dokter Anas, ada efek yang kurang baik ketika anak lain atau orang melihat video saat anak disuntik dan ketakutan. Efeknya bisa berupa ‘secondary trauma yaitu dampak yang dihasilkan hampir sama dengan pelaku asli meski kita tidak mengalami masalah secara langsung. Video anak ketakutan dan menangis bisa memberi sugesti ketakutan yang hampir sama. Meski setiap anak memiliki reaksi yang bebeda, tetapi ada anak yang bereaksi takut dan menjerit. Namun ada juga anak yang melihat video dengan ekspresi biasa saja.
Trik agar anak tidak takut saat disuntik:
Nah jika tiba waktunya anak Anda diimunisasi penting mensugesti sang anak supaya berani dan tidak takut disuntik. Hal ini penting supaya perasaan anak tidak gundah dan sedih. Jika ketakutan anak mulau muncul, tentu butuh sedikit ‘drama’ supaya anak berhasil divaksin. Meski ada anak yang santai saja tetapi jika anak Anda cenderung cengeng tentu meski mempersiapkan sejumlah drama kecil agar ia tidak lari karena ketakutan. Dan berikut sejumlah trik yang bisa dipakai untuk menyiasati jika nanti anak Anda tidak mau disuntik.
1. Tahu jadwal imunisasi
Menurut Anastasia Satriyo M.Psi., seorang psikolog anak menyarankan agar orangtua mengetahui kapan jadwal untuk anak divaksin. Jika anak usianya diatas dua tahun maka Anda bisa bercerita pada anak tentang kunjungannya ke rumah sakit untuk bertemu dokter. Berikan cerita tentang tujuan Anda membawa anak ke dokter misal untuk mengecek darah, suhu tubuh saat demam atau imunusasi agar tubuh kebal dari penyakit. Dengan bercerita maka bisa membuat anak lebih mudah berbaur dan familiar dengan dokter dan seputar pemeriksaan.
2. Selalu tenang
Saat Anda ingin mengajak anak melakukan imunisasi usahakan untuk selalu tenang. Pertana terangkan lebih dahulu pada anak soal imunisasi itu seperti anak yang dicubit, jadi terasa sedikit sakit tetapi setelahnya akan kembali sehat. Kemudian berusaha tenang ketika anak diimunisasi sebab secara langsung atau tidak anak pasti akan melihat gerak atau ekspresi tubuh orang didekatnya. Jika orangtua menunjukkan sikap yang tegang atau panik tentu anak akan merasa ketakutan saat disuntik. Biasakan untuk menguasai diri agar tenang sehingga kondisi tantrum pada anak bisa diminimalisir.
3. Minta dokter untuk segera menyuntik anak
Mintalah pada dokter atau suster untuk segera menyuntikan imunisasi pada anak. Jangan sampai anak menunggu lama untuk diauntik sebab bisa membuatnya stres atau panik. Semakin lama anak cemas, maka semakin mudah efek ketakutan muncul.
4. Pelukan hangat
Terakhir, dokter tiga generasi itu menyarankan pada orangtua untuk menyempatkan diri memberi pelukan pada anak setelah ia selesai diauntik. Pelukan hangat saat ampuh membantu meredakan ketakutan serta emosi anak. Cara ini juga bisa membantu anak untuk lebih mudah disuntik dilain waktu. Atau jika perlu bisa beri anak hadiah sederhaba misak manisan atau es krim kesukaannya.
Itudia sejumlah alasan mengapa sebaiknya Anda tidak memberikan anak tontonan tentang anak lain yang tengah disuntik. Ekspresi ketakutan pada anak yang diauntik didalam video yang viral bisa saja mensugesti anak Anda untuk takut. Dan paling penting adalah jangan pernah membohongi anak saat mengajaknya perki ke dokter untuk disuntik. Jangan juga menceritakan detail seputar jarum suntik itu sakit dan berbahaya supaya mencegah rasa cemas pada anak.
Ingin hadiah yang lebih bermanfaat untuk anak, Anda bisa mengajaknya ke tempat-tempat menarik seperti ke museum atau taman rekreasi. Jangan lupa abadikan momen bersama sang anak tercinta. Jika Anda terkendala masalah peralatan fotografi, tak perlu lagik khawatir. Kini Halo Jasa menyediakan rental photo booth Ingin liburan bersama anak makin asyik ambil banyak momen dengan kamera Anda.