Setiap tempat yang dijadikan tujuan dari traveling tentunya memiliki daya tariknya masing-masing. Bahkan bisa dibilang, daya tarik tersebutlah yang kemudian membuat tempat tersebut menjadi menarik untuk dikunjungi oleh para traveler. Mulai dari daya tarik karena keindahannya, daya tarik keunikan kulinernya, daya tarik budayanya hingga daya tarik mistisnya. Untuk yang disebutkan terakhir memang bisa dibilang cukup tabu untuk diungkap oleh banyak orang. Hal tersebut tidak lepas karena daya tarik mistis seringkali malah membuat banyak orang yang enggan untuk mendatangi tempat tersebut. Karena dianggap akan melenceng jauh dari tujuan traveling itu sendiri. Seperti yang diketahui bahwa masih banyak orang yang bertraveling untuk melakukan liburan atau setidaknya melepaskan penat. Namun mendatangi tempat dengan daya tarik mistis yang kuat tentu malah hal sebaliknya yang akan didapatkan. Tapi ternyata tidak sedikit juga traveler yang malah mendamba untuk mendatangi berbagai tempat yang berbau mistis untuk menantang daya adrenaline mereka. Dan apabila menyebut tempat dengan daya mistis yang kuat untuk dijadikan tempat traveling terutama di Negara Jepang maka Hutan Aokigihara harus mendapatkan peringkat pertama. Bukannya tanpa alasan, karena seperti yang diketahui bahwa Hutan Aokigihara dikenal sebagai hutan bunuh diri karena begitu banyaknya orang yang datang kesana untuk bunuh diri. Namun selain itu masih banyak rahasia yang disimpan oleh hutan ini. Sesuatu yang wajib diketahui oleh mereka yang ingin bertraveling ke tempat tersebut. Berikut ini fakta mengerikan dari hutan aokigihara.
sponsor: produk pemutih wajah.
1. Papan Larangan Bunuh Diri
Fakta mengerikan pertama yang dimiliki oleh Hutan Aokigahara adalah bahwa ternyata terdapat sebuah papan larangan disana. Bukan sebuah papan larangan biasa namun papan larangan untuk tidak bunuh diri. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari begitu banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi di dalam hutan tersebut. Bahkan menurut data terakhir, sudah lebih dari seratus orang yang bunuh diri di hutan Aokigahara dalam rentang waktu satu tahun saja. Data tersebut tentunya membuat banyak orang yang menjadi tercengang karenanya. Karena banyak orang yang merenggang nyawa sia-sia di dalam hutan tersebut. Berangkat dari data yang begitu banyak tersebutlah kemudian pemerintah Jepang berusaha untuk menghentikannya. Salah satu caranya adalah dengan memasang sebuah papan sebelum memasuki hutan Aokigahara. Yaitu papan untuk memerintah siapapun yang memiliki niat untuk bunuh diri di dalam hutan Aokigihara untuk mengurungkan niatnya. Isi dari papan itu sendiri kurang lebih berbunyi “Coba renungkan tentang keluarga dan anak-anak anda. Orang-orang yang akan anda tinggalkan. Anda tidak hidup seorang diri”. Dimana dengan isi dari papan tersebut mengharapkan orang untuk mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk mengingat orang yang mereka cintai.
2. Budaya Bunuh Diri Berasal Dari Novel
Tentu banyak yang bertanya-tanya bagaimana mungkin orang berbondong-bondong datang ke Hutan Aokigahara hanya untuk menyerahkan nyawa. Seakan hanya tempat tersebut yang paling pantas untuk dijadikan tempat bunuh diri. Dimana budaya bunuh diri yang dilakukan di hutan Aokigara ini sendiri sampai sekarang masih menjadi perdebatan darimana asalnya. Apakah dari selentingan atau publikasi salah yang kemudian malah membuat hutan ini menjadi tempat favorit bunuh diri. Namun banyak yang beranggapan bahwa budaya bunuh diri ini dimulai dari sebuah novel lama yang ditulis oleh Wataru Tsurumi. Dimana novel itu berjudul “The Complete Manual of Suicide” yang nyatanya dibaca luas oleh para kalangan anak muda. Isi dari novel itu sendiri menjelaskan secara rinci tentang alasan mengapa Hutan Aokigahara adalah tempat yang cocok untuk bunuh diri. Mulai dari dekat dengan alam roh hingga jauh dari keramaian. Hal tersebut belum ditambah dalam novel tersebut juga dijelaskan bahwa banyak tempat di Hutan Aokigahara yang bisa digunakan untuk membuat tubuh manusia menjadi sulit ditemukan. Sehingga bagi mereka yang ingin bunuh diri di tempat tersebut pastinya akan memanfaatkan hal tersebut. Nyatanya hal itu memang terbukti karena banyak keluarga yang tidak berhasil menemukan jasad dari anggota keluarganya yang diketahui melakukan bunuh diri di hutan tersebut.
3. Kalangan Penting Yang Melakukan Bunuh Diri
Seperti yang diketahui bahwa mereka yang melakukan bunuh diri tentunya karena masalah hidup yang begitu berat. Masalah hidup yang kemudian membuat banyak orang putus asa dan memutuskan untuk bunuh diri. Dimana banyak pihak yang pasti kemudian menghubungkan hal tersebut dengan kalangan miskin dan tidak memiliki pekerjaan. Padahal pada kenyataannya, yang melakukan bunuh diri di Jepang nyatanya mayoritas dilakukan oleh kalangan orang penting. Dimana definisi orang penting ini adalah kalangan orang Jepang berusia 40 hingga 50 tahun yang bisa dibilang memiliki daya financial yang berlebih. Bahkan profesi mereka memiliki jabatan penting. Mulai dari direktur hingga orang-orang yang memiliki kuasa. Tapi biasanya hal ini dilakukan karena rasa kecewa dan rasa malu karena tidak bisa memenuhi tanggung jawab pekerjaan.
Tiga fakta yang telah dijelaskan diatas hanyalah sedikit dari begitu banyaknya fakta mengerikan yang dimiliki oleh Hutan Aokigihara. Sesuatu yang pastinya bisa menjadi referensi bagi para traveler yang ingin melakukan perjalanan tak terlupakan ke hutan aokigihara.