Anak-anak sejatinya mengalami pertumbuhan dan perubahan fisik disertai juga perkembangan mentalnya. Pentingnya kesehatan fisik dan mental seorang anak bisa membantunya tumbuh dengan optimal di masa remaja hingga dewasa. Meski begitu, kebutuhan akan kesehatan mental anak lebih cenderung berubah dan sulit dipahami bahkan oleh orangtuanya sekalipun. Jika sudah begitu, maka mari ketahui hal wajib orangtua lakukan untuk kesehatan mental anak yang Anda sayangi.
Sponsor: perawatan wajah terbaik
Penting untuk selalu menjaga kesehatan mental anak. Karena kesehatan mental anak bukan hanya terletak pada kondisi, namun juga kemampuannya dalan berpikir jernih, mengendalikan emosi, dan bersosialisai. Jika kesehatan mental anak baik maka bisa membentuk dirinya dengan karakter positif yang mampu beradaptasi dengan keadaan stress, dan membangun hubungan baik dengan sosialnya. Dan sebaliknya, jika kesehatan mental anak kurang baik bisa menyebabkan gangguan perilaku dan emosional, hingga urusan kehidupan sosial yang kurang baik.
Beberapa perilaku yang bisa diamati jika mental anak kurang baik yaitu anak terlihat tidak semangat dan mudah marah, cenderung meledak saat marah, memiliki sikap agresif, hiperaktif, lebih senang menghindar saat pergi ke sekolah atau bermain dengan temannya, anak mudah cemas dan takut serta menurunya prestasi akademik anak di sekolah.
Mengingat pentingnya membangun mental positif anak, maka orang tua adalah pintu utama. Yang perlu dilakukan supaya perkembangan mental anak lebih optimal diantaranya membangun rasa kepercayaan diri anak, membiarkan anak bermain, mendorong rasa soaialisasi anak, mengajarkan anak proses dalam kehidupan baik disiplin maupun perilaku sehari hari, serta menciptakan suasana keluarga yang kondusif dan nyaman.
Dalam upaya membangun rasa percaya diri anak, orangtua harus bisa terlibat dalam mempelajari apa yang anak lakukan dan terus berbagai hal baru. Contohnya memuji jika anak mulai belajar hal baru, membantu anak menentukan tujuan hidup sesuai kemampuannya, menghindari ucapan, sikap, atau perilaku yang membuat anak berhenti mencoba saat ia gagal, mengajarkan rasa kejujuran dan ajak anak bekerja sama dalam kelompok.
Selanjutnya, membiarkan anak bermain bersama temannya akan mengajarkan ia tentang kehidupan bermasyarakat. Berjalannya waktu anak bisa kreatif dan mudah memecahkan masalah bersama temannya. Memberi dorongan anak untuk bersosialisasi juga bisa membantu anak mengenali kelemahan serta kelebihan dirinya, sekaligus membuatnya belajar dari orang lain. Paling penting adalah mengajari anak bagaimana caranya menikmati proses dalam memulai sebuah tujuan. Ketahui bahwa tujuan hidup anak bisa berhasil jika dilalui dengan proses dan bukan instan.
Terakhir, ajarkan anak cara-cara positif yang berasal dari keluarga. Misalnya mengajarkan anak disiplin dengan adil dan konsisten sehingga bisa mengontrol perilaku anak yang bernilai seauai tuntutan agama atau norma sosial, tidak suka mengkritik perilaku anak namun dorong dengan motivasi, serta ciptakan lingkungan rumah yang aman dan harmonis sehingga perkembangan mental, emosi dan perilaku bisa berkembang dengan karakter kuat dan tangguh di masa depan.