Film bermodal besar yang bangkrut di pasaran. Setiap pihak yang membuat film tentunya memiliki satu tujuan yang bisa dibilang serupa. Tujuan tersebut adalah untuk bisa menciptakan sebuah film yang mampu menyedot perhatian banyak penonton. Hal tersebut tentu dilakukan agar film tersebut bisa mencapai target keuntungan seperti yang diinginkan. Karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa setiap industry hanya bisa berjalan apabila mendapatkan keuntungan seperti yang diinginkan. Tidak terkecuali dengan industri perfilman. Sehingga seringkali untuk bisa melakukan hal tersebut maka mengeluarkan modal besar bisa dijadikan solusinya. Karena nantinya modal besar tersebut digunakan untuk membuat sebuah film yang tentunya mampu menarik perhatian penonton. Modal tersebut tentunya digunakan untuk berbagai keperluan dari film tersebut. Mulai dari kepentingan teknologi paling bagus untuk membuatnya menjadi berkualitas hingga menyewa para pemain kelas dunia. Semuanya hal tersebut tentunya dilakukan demi bisa memberi impresi yang bagus bagi para calon penonton. Tentu dengan niatan agar bisa semakin banyak menarik perhatian para penonton. Namun seringkali rencana tersebut tidak berjalan sesuai dengan seperti apa yang diharapkan. Karena modal besar yang digunakan untuk film tersebut tidak bisa menjadi jaminan bahwa film tersebut akan mampu menarik banyak penonton dan kemudian sukses di pasaran. Karena beberapa film yang menggunakan modal besar nyatanya hanya bisa gigit jari ketika melihat raihan penonton yang sangat mengecewakan seperti berikut ini:
sponsor: produk pemutih wajah.
- Final Fantasy: The Spirits Within
Film pertama yang diketahui menggunakan modal besar dalam pembuatannya namun gagal di pasaran adalah Final Fantasy: The Spiritis Within. Bagi mereka yang menggemari video game maka tentunya judul yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga. Karena memang film ini diadaptasi dari salah satu game populer di dunia yaitu Final Fantasy. Namun semacam ada mitos yang selama ini diyakini banyak pihak. Bahwa film yang diangkat dari video game maka akan mengalami kegagalan di pasaran. Hal tersebut nyatanya juga berlaku bagi film Final Fantasy: The Spirits Within ini. Dimana bahkan sebelum film ini dirilis, sudah banyak penggemar dari video game tersebut yang mengkritik bahkan menolak film adaptasi dari video game tersebut. Sehingga tidak heran apabila kemudian banyak pihak yang pesimis dengan film yang satu ini. Dan ternyata anggapan tersebut menjadi kenyataan. Karena film Final Fantasy: The Spiritis Within bisa dibilang hancur lebur dari segi pendapatan. Meski disambut hangat di beberapa Negara namun raihan penonton film tersebut tidak sesuai ekspektasi. Karena yang perlu diingat bahwa film tersebut menggunakan modal yang sangat besar demi kepentingan teknologi CGInya yang sangat canggih. Namun dengan raihan penonton yang tidak sesuai harapan maka dipastikan film ini mengalami kerugian hingga angka 125 juta dollar. Sebuah angka kerugian yang pastinya hanya bisa membuat sang creator film menjadi gigit jari.
- 47 Ronin
Film berikutnya yang diketahui menggunakan modal besar dalam pembuatannya namun gagal di pasaran adalah 47 Ronin. Padahal film ini sempat digadang-gadang akan mampu meraih kesuksesan besar menarik perhatian banyak penonton. Terutama para penonton di Jepang. Hal tersebut disebabkan karena film ini menggunakan latar belakang budaya Jepang sebagai kekuatan utamanya. Tidak berhenti sampai disitu saja, karena film ini juga menggunakan para actor-aktor ternama dari Jepang untuk semakin menambah daya tarik dari film ini. Namun yang menjadi daya tarik utama sesungguhnya dari film ini adalah kehadiran dari actor sekelas Keanu Reeves di film ini. Sebuah kombinasi yang dianggap mampu menarik banyak perhatian penonton. Namun harapan tersebut ternyata tidak sesuai seperti apa yang terjadi di lapangan. Karena film 47 Ronin sama sekali tidak mampu menarik perhatian banyak penonton. Bahkan di Jepang sendiri yang dianggap sebagai target utama nyatanya film ini disambut tidak terlalu meriah. Padahal bisa dibilang, film ini mengeluarkan banyak dana untuk mengeluarkan dana promosi besar-besar di Negara Jepang. Namun semua berbanding terbalik dengan jumlah penonton yang berhasil mereka dapatkan. Sehingga kemudian pihak pembuat film ini terpaksa menerima kenyataan pahit bahwa film ini rugi hingga menyentuh angka 149 juta dollar.
- Mars Need Mom
Bisa dibilang, Disney adalah pihak pemroduksi film salah satu yang paling diperhatikan di masa ini. Karena memang sudah tidak bia ditampik bahwa banyak film sukses merupakan produksi dari Disney. Namun nyatanya tidak semua film yang diproduksi oleh Disney mendapatkan nasib baik. Salah satunya adalah film bergenre animasi berjudul Mars Need Mom. Dimana embel-embel nama Disney sebagai pihak pemroduksinya sama sekali tidak mampu meningkatkan pamor dari film ini. Padahal film ini menggunakan berbagai teknologi yang canggih untuk menciptakan kualitas kartun yang bagus. Sehingga tentunya hal tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun sayangnya, hal tersebut sama sekali tidak mampu membantu film tersebut untuk bisa menarik perhatian penonton. Hingga kemudian hal tersebut membuat film ini terpaksa harus merugi hingga 130 juta dollar.
Ketiga film tersebut tentunya semakin membukakan mata bahwa modal besar tidak pernah menjamin apapun. Tidak terkecuali menjamin kesuksesan sebuah film.