“You can change the world with word” ungkapan tersebut seppertinya sangat cocok sekali bagi mereka yang berada di dunia jurnalistik. Dunia jurnalistik memang dunia yang berkaitan erat dengan kata, kalimat, artikel, dan juga berita. Mereka yang memiliki ketertarikan dengan komunikasi non verbal akan dapat dipastikan di dunia jurnalistik inilah tempat mereka berkumpul. Tidak hanya untuk mencari penghasilan namun juga di dunia jurnalistik pula mereka bersenang-senang, mengembangkan diri, serta berkompetisi. Banyak orang yang menyangka bahwa dunia jurnalistik adalah dunia yang membosankan. Dunia dimana para pelaku jurnalistik hanya duduk di balik layar computer sepanjang hari, membuat artikel, mencetak artikel. Dunia dimana tempat berkumpulnya kutu buku lengkap dengan kacamata tebalnya. Padahal dunia jurnalistik tidak seperti itu. Inilah serunya dunia jurnalistik yang tidak diketahui banyak orang.
Menjadi orang pertama yang mengerti suatu informasi
Seorang jurnalis yang berkeimpung di media massa memiliki tugas untuk mencari berita di setiap harinya. Berita yang dicari tentunya sesuai dengan pembagian topik sebelumnya. Ada yang mencari berita tentang perpolitikan, pemerintahan, kriminalitas, fashion, kuliner dan lain sebagainya. Keuntungan menjadi seorang jurnalis adalah ia memegang segala info yang belum diketahui oleh kebanyakan orang. Wajar saja karena justru seorang jurnalis lah yang nantinya akan mengabarkan suatu berita kepada kebanyakan orang. Oleh karena itu sebelum berita tersebut sampai ke telinga para pendengar, tentunya berita tersebut sudah diketahui terlebih dahulu oleh para jurnalis. Perputaran informasi di kalangan para jurnalis ini lah yang dapat diibaratkan harta kekayaan para jurnalis. Bagaimana tidak, di jaman modern ini, suatu informasi dapat bernilai mahal sekali.
Informasi ini dapat di jadikan uang dengan cara-cara umum seperti membuat media cetak atau elektronik, mengabarkan ke khalayak umum dan mendapatkan fee sponsor. Hingga cara-cara yang tidak umum atau bias disebut cara dibawah meja. Misalkan saja informasi tentang kelemahan sorang actor politik pasti akan laris manis diburu oleh para pesaing politiknya. Anda bias bayangkan betapa besarnya keuntungan seornag jurnalis sebagai pemegang informasi.
Namun meski demikian, sebagai seorang jurnalis sejati, kita tidak boleh menjual informasi hanya untuk keuntungan semata. Semua jenis pekerjaan ada etikanya termasuk pekerjaan jurnalistik. Informasikan kebenaran bukan kelemahan, informasikan demi kebermanfaatan bukan hanya demi dompet yang terisi dengan uang.
Menjadi penggerak isu dan pengendali isu
Peranan media massa dalam menggerakkan dan mengendalikan isu di jaman serba modern ini sangatlah vital. Di jaman yang serba digital, penyebaran suatu informasi sangatlah pesat sekali. Orang-orang sudah terbiasa bangun tidur selalu mengeek berita apa yang update di media sosialnya, atau perangkan androidnya. Ketika sampai kantor, membuka computer dengan konseksi internet yang selalu dapat menampilkan segala berita terkini. Jam makan siang, orang-orang beristirahat sambil melihat media sosialnya. Malam pun demikian sebelum tidur ia pasti membuka media sosialnya. Sepanjang waktu manusia selalu berdekatan dengan media yang mampu memberikannya informasi terkini. Mulai dari pengusaha hingga tukang becak, informasi-informasi tersebut mudah sekali di akses.
Para jurnalis yang berada dibalik semua informasi yang dikonsumsi oleh masyarakat umum tentu menjadi pihak pemegang kendali atas bergulirnya informasi dan isu di suatu local masyarakat tersebut. Masih hangat di ingatan kita bagaimana aksi bela islam yang mampu menggerakkan jutaan massa dan di balas dengan aksi serupa dukungan untuk Ahok yang juga mampu menggerakkan jutaan massa di seluruh dunia dan mancanegara. Semua berasal dari berita yang di upload oleh para jurnalis.
Namun sisi negatifnya, tidak jarang para jurnalis yang dibayar memang untuk mengarahkan isu di masyarakat sesuai dengan kepentingan suatu kelompok tertentu. Hingga akhirnya tatanan masyarakat yang kondusif berubah menjadi kacau balau karena isu yang dibangun tersebut. Oleh karena itu sebagai seorang jurnalis kita harus selalu mempertimbangkan kabar yang kita bagikan. Karena kalimat-kalimat yang kita untai dan kita kabarkan ke masyarakat memiliki kekuatan yang mampu membuat kondisi suatu daerah kacau balau. Kita harus selalu berhati-hati untuk memberitakan suatu hal. Harus selalu bijaksana.
Memiliki banyak wawasan dan ilmu
Seorang jurnalis juga menjadikan anda sebagai orang yang berwawasan luas dan mendapatkan ilmu yang melimpah. Karena kedua hal ini merupakan salah satu tuntutan bagi seorang jurnalis. Misalnya saat kita mendapatkan tugas untuk mencari berita tentang ekonomi. Maka mau tidak mau kita harus mempelajari bidang ekonomi agar ketika menuliskan suatu berita benar-benar tepat dan tidak melenceng. Selain itu ketika kita tengah mencari berita tentang ekonomi misalnya, maka kita pun secara tidak sengaja juga mendapatkan ilmu dari proses pencarian berita tersebut. Meskipun sebelumnya di bangku perkuliahan kita tidak pernah belajar tentang ekonomi, dengan mencari berita di bidang ekonomi maka secara tidak langsung kita pun akan mempelajari ilmu tersebut.
Hal tersebut merupakan keuntungan yang sangat besar sekali. Mendapatkan wawasan dan ilmu yang banyak tentu akan membuat masa depan kita akan cerah dan tidak lagi kebingungan mencari nafkah kehidupan. Itulah beberapa keseruan yang akan kita dapatkan ketika kita bergelut di dunia jurnalistik.