Jajanan, siapa sih yang tidak doyan dengan makanan yang satu ini? Siapapun pasti doyan dengan jajanan. Jajanan merupakan sebutan bagi makanan ringan sebagai pendukung makanan utama. Umumnya jajanan ini di makan di waktu-waktu senggang dan tidak bersamaan dengan makanan utama. Umumnya jajanan tersaji dalam ukuran dan bobot yang tidak sebesar makanan utama. Jajanan pula yang sering di sebut-sebut sebagai faktor yang membuat manusia bertambah bobot badannya. Namun di sini kita tidak akan membahas mengenai jajanan versus diet. Melainkan anda akan kami ajak mengarungi waktu yang telah berlalu dan bernostalgia dengan berbagai macam jajanan pasar tempo dulu yang mulai terlupakan di jaman sekarang.
Sponsor – dr rochelle skin expert
Indonesia sendiri dikenal dengan negara yang memiliki banyak suku bangsa. Begitu pula dengan jajanan yang kaya raya ragam dan jenisnya. Keaneka ragaman budaya yang ada di indonesia menjadikan negara ini memiliki banyak sekali varian jajanan tradisional yang ada di indonesia. banyaknya ragam jajanan tradisional yang dimiliki oleh indonesia bisa dikatakan sebagai warisan budaya dari leluhur. Harusnya senantiasa di lestarikan. Namun, bagaimanapun juga kita tidak dapat memugkiri dan membendung adanya perkembangan jaman. Seiring berjalannya waktu, dunia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pada ilmu pengetahuan, pada teknologi, juga pada dunia kuliner khususnya jajanan.
Begitu pula di indonesia, di abad 22 ini telah berkembang berbagai macam jenis kuliner termasuk jajanan. Di era modern ini, dunia jajanan di indonesia mau tidak mau kita harus mengakui telah didominasi dengan berbagai jajanan modern. Brownis, permen, cupcake, tart, ice cream dan lain sebagainya di masa sekarang bukan lagi hal yang aneh dan jarang ditemukan. Bahkan anak-anak di jaman sekarang jauh lebih mengenal jajanan-jajanan modern yang diadopsi dari negara lain dibandingkan dengan jajanan tradisional asli dari negaranya sendiri. Padahal secara rasa, jajanan tradisional asli indonesia tidak kalah lezat dibandingkan dengan jajanan modern. Bahkan jajanan tradisional kita memiliki bahan-bahan alami dalam pembuatannya sehingga jauh lebih sehat untuk dikonsumsi.
Untuk bernostalgia kembali dengan cita rasa jajanan tradisional yang kini mulai terlupakan, inilah beberapa jajanan pasar tempo dulu.
Klepon
Jajanan ini berbentuk bulat-bulat yang kenyal. Terbuat dari tepung beras dan tapioka jajanan ini memiliki tekstur kenyal ketika digigit. Selain itu terdapat aroma pandan yang biasanya ditambahkan pada adonan kulitnya sehingga berwarna hijau pandan. Sedangkan ketika digigit, maka gula jawa cair yang ada di dalamnya akan pecah dan membuat paduan nikmat di mulut kita. bahkan klepon yang berkualitas baik, ketika digigit ada sensasi meletusnya cairan gula jawa di dalamnya. Sensasi makan yang sangat menyenangkan setiap kali menyantap jajanan ini. Dan satu lagi, taburan kelapa di atasnya membuat cita rasa gurihh, kenyal dan manis bercampur menjadi satu.
Namun, kini jajanan klepon ini harus diakui tidak lagi banyak kita jumpai di pasaran. Salah satunya mungkin karena jajanan ini dianggap kuno dan kurang menarik bagi kebanyakan anak-anak muda. Harusnya memang para chef indonesia yang bergerak di bidang dessert dapat berinovasi lebih banyak untuk mengembangkan jajanan tradisional khas indonesia ini.
Kue putu
Siapa yag dulu ketika masih kecil suka membeli jajan putu dikarenakan suara yang dihasilkan saat proses memasaknya? Ya, jajanan putu terbuat dari tepung beras dan tepung terigu yang telah diolah sedemikian rupa dan ditambahkan dengan aroma pandan. Di tengahnya terdapat gula aren yang padat. Bedanya dengan klepon, jajanan putu ini berbentuk tabung yang memanjang. Penyajiannya pun hampir sama dengan klepon yakni ditaburi dengan kelapa. Rasanya yang gurih dan manis di bagian gula arennya membuat siapapun nagih terus untuk memakannya.
Berbeda dengan klepon, tekstur kue ini hampir mirip seperti roti. Putu yang berkualitas memiliki tekstur yang lembut ketika di gigit. Paduan aroma pandan dan gurihnya parutan kelapa serta ditambah dengan manisnya gula aren membuat lidah menari-nari menyambut kue putu ini.
Satu lagi yang khas dari kue putu ini adalah suara yang dihasilka panci untuk memasaknya. Suara dengungan merdu seperti seruling ini yang membuat siapapun kangen dengan kue putu ini. Suara ini dihasilkan daru uap air mendidih di dalam panci, dimana tutup panci sengaja diberi lubang-lubang kecil. Bahan baku putu yang berbentuk bubuk akan dimasukkan ke dalam potongan bambu berukuran sedang. Di tekan hingga cukup padan baru diletakkan diatas lubang tersebut. Setelah matang putu akan di keluarkan dengan cara di dorong menggunakan batang bambu juga. Sangat tradisional bukan?
Es potong
Es yang satu ini bisa dikatakan nenek moyangnya es lolipop yang sekarang beredar luas. Dulu sebelum beberapa merk ice cream seperti walls, campia, dan lain sebagainya meraja lela menguasai pangsa pasar ice cream lolipop, es potong telah meramaikan masa kecil generasi 90 an. Berbeda dengan ice cream jaman sekarang yang terbuat dari bahan baku susu, es potong terbuat dari bahan baku santan. Rasanya gurih-gurih lezat. Mengapa dinamakan es potong? Karena penyajiannya dengan cara memotong es yang berbentuk tabung memanjang. Setelah di potong dengan ukuran kira-kira 10-15 cm es tersebut dicelupkan ke coklat cair. Nikmat sekali.