Kenali apa itu difteri sejak dini adalah hal paling penting untuk Anda lakukan. Difteri adalah suatu kondisi yang menyebabkan ketidak stabilan organ tubuh. Lebih tepatnya difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang ber-efek serius pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Untuk mencegah terjadinya penyakit ini, maka pemberian vaksin biasanya lebih utama dilakukan.
Sponsor: perawatan wajah
Dalam banyak kasus, penyakit ini sering dialami atau terjadi di Negara-negara dengan mayoritas penduduknya tengah berkembang. Terutama negara yang jarang atau masih rendah soal menerapkan vaksin ini. Bahkan kondisi ini bisa terjadi pada pasien dengan usia kecil hingga orang tua. Jika penyakit ini tidak segera ditangani maka akan mengganggu kesehatan organ dalam tubuh. Berikut tanda dan gejala yang terjadi jika seseorang terdiaknosa mengalami difteri.
Tanda-tanda gejala difteri:
Bakteri difteri dapat menyerang jaringan tubuh apa saja namun ada tanda yang paling menonjol adalah tanda pada mulut dan tenggorokan. Gejala paling umum bisa berupa munculnya selaput tebal di tenggorokan yang berwarna abu-abu, radang tenggorokan dan serak, terjadinya pembengkakan kelenjar pada leher, terganggunya masalah pernafasan terutama saat menelan ludah, munculnya cairan di hidung atau mulut, demam disertai menggigil, batuk keras, perasaat tak nyaman, masalah penglihatan, dan shok seperti kulit pucat, berkeringan, jantung berdebar.
Penyebab penyakit difteri:
Jika tanda atau gejala sudah muncul maka saatnya Anda menghubungi medis atau dokter. Penyakit ini bahkan bisa menular dari pasien ke orang yang sehat. Penyakit ini muncul akibat bakteri Corynebacterium yang menyebar melalui udara, peralatan yang terkontaminasi atau benda pribadi. Penyakit bisa masuk saat seseorang menghirup udara yang tercemar oleh pasien yang batuk atau bersin, menyentuh luka yang terinfeksi difteri, dan menggunakan peralatan bersama. Faktor risiko paling mudah terjadi bisa karena tempat tinggal, tidak mendapat vaksin, terganggunya system imun seperti AIDS atau tinggal di lokasi yang tak bersif dan cenderung padat.
Cara diaknosa gejala difteri:
Dokter biasanya akan mendiaknosa penyakit ini melalui pemeriksaan fisik seperti apakah ada pembekakan pada kelenjar limfa atau adanya lapisan abu-abu di tenggorokan. Selain itu ada metode paling aman untuk diaknosa yakni biopsy dimana dokter akan mengambil sempel dan melakukan pemeriksaan langsung ke laboratorium.
Cara mengobati difteri:
Untuk mengobati sekaligus mengatasi difteri, biasanya dokter akan memberi suntikan antitoksin untuk membantu melawan racun akibat bakteri. Beberapa obat yang biasanya diberikan oleh dokter berupa antibiotik, seperti erythromycin dan penicillin. Diwaktu yang bertahap melawan infeksi dokter kemudian akan merekomendasikan saat sehat guna mempertahankan tubuh dari serangan bakteri. Sementara pengobatan yang bisa dilakukan dirumah dimulai dengan menerapkan gaya hidup sehat, cukup istirahat, lakukan aktifitas fisik sederhana, dan menghindari paparan dari orang dengan infeksi difteri.
Demikian hal-hal yang bisa Anda tahu tentang penyakit, tanda dan cara mengobati penyakit difteri akibat bakteri. Karena melindungi tubuh dari penyakit adalah pilihan kita tetap hidup sehat.