Daging adalah salah satu kuliner paling lezat yang bisa kita santap dengan olahan apa saja. Bagi masyarakat Indonesia salah satu olahan daging paling populer adalah sate kambing. Sate yang berasal dari daging kambing dikataka. Paling nikmat ketimbang sate yang berasal dari daging domba. Namun, daging domba lebih umum ditemui pada olahan kebab atau lamb chop.
Sponsor: pemutih wajah
Meski daging kambing paling sering ditemukan dibanding daging domba, namun cukup sulit dibedakan antara kedua daging tersebut. Perbedaan paling utama harus dari segi gizi. Seperti kita ketahui daging kambing dikenal memiliki lemak dan kolesterol cukup tinggi. Tetapi apakah tidak pada daging domba? Jadi lebih sehat daging kambing atau daging domba? Berikut penjelasan lebih detailnya.
- Perbedaan daging kambing dengan daging domba
Ada perbedaan yang bisa kita ketahui saat ingin membeli antara daging kambing ataukan daging domba. Jika diperhatikan warna daging kambing cenderung lebih merah dibanding domba sehingga untuk membedakannya jauh lebih mudah saat daging dipotong. Meski begitu setelah didiamkan maka warnanya akan berbeda. Dari segi aroma, daging kambing jauh lebih tajam dibanding domba. Sementara pada lemaknya, daging kambing memiliki lemak yang lebih keras namun lebih lezat daripada domba.
- Kandungan gizi daging domba dan daging kambing
Meski daginga domba tak sepopuler daging kambing bagi masyarakat Indonesia, namun bagi masyarakat luar negeri sangat populer. Menurut Direktorat Gizi Departmen Kesehatan RI, daging domba justru memiliki nilai gizi yang lebih baik ketimbang daging kambing. Setiap 100 gram daging domba terdapat 206 kalori, 17,1 gram protein, sekitar 14,8 gram lemak, 2.6 mg zat besi, 10 mg kalsium, 191 mg fosfor, 0.15 mg vitamin B1, dan 66.3 gram air.
Tak hanya itu, daging domba dirasa paling kaya kandungan protein, zat besi, fosfor, dan vitamin B1 dibandingkan daging kambing. Sayannya daging domba memiliki lemak dan kalori yang jauh lebih tinggi. Meski begitu, bagi mereka yang ingin memanfaatkan gizi daging domba, bisa memilih daging yang tanpa lemak untuk memberikan sumber protein bagi yang tengah menjalankan diet rendah lemak. Lemak pada daging domba yang sudah dibuang biasanya hanya tersisa sekitar 3,7%. Dan saat diolah kadar lemaknya jadi meningkat yakni sebanyak 6%.
- Daging domba di Indonesia vs daging domba impor
Kebanyakan daging domba lokal yang ada di Indonesia berasal dari daerah seperti Pulau Jawa (Garut, Wonosobo, dan Banjarnegara), peternakan domba Sulawesi dan Nusa Tenggara. Sedangkan daging domba impor umumnya berasal dari negara Australia. Menurut Meat & Livestock Australia (MLA), negara tersebut adalah salah satu negara pengekspor daging domba terbaik se dunia sebab wilayahnya sangat cocok untuk beternak domba. Bahkan ada perusahaan daging domba asal Australia yang telah mendapatka bersertifikat halal, memiliki standardisasi keamanan dan kesehatan daging yang dijamin oleh badan AUSMEAT.
Bahkan dikabarkan, hampir seluruh peternakan domba di sana diklaim bebas dari penyakit anthrax dan lenyakit penyakit mulut dan kaki yang sering terjadi pada hewan ternak. Tak hanya itu, di Austaralia juga menerapkan sistem pelacakan pada setiap domba yang meletakkannya pada telingan kanan domba. Tak lupa mereka rutin memberi vaksin dan mengontrol kesehatan ternak secara ketat. Karena hal tersebut, membuat pengaruh besar pada tekstur daging yang lebih empuk dan aroma dagingnya tidak terlalu menyengat. Beberapa olahan daging domba menarik yang seperti lamb chop, lamb shank, dan kebab atau jika ingin mencoba kuliner baru bisa menggantikan daging kambing dengan domba dalam menu sup, gulai, tongseng, bahkan sate.
Benarkah daging kambing tidak sehat?
Menurut ahli nutrisis dari Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA, daging kambing sebenarnya tidak mengandung tinggi kolesterol dan memilili kandungan kalori, protein, lemak total, lemak jenuh, yang lebih rendah dibandingkan daging ayam, sapi, babi, bahkan domba. Setiap 85 gram daging kambing yang dimasak, memiliki kalori 122 yang artinya jauh lebih rendang dibanding daging ayam sebanyam 162 kalori, sapi 179 kalori, babi 180 kalori, dan domba 175 kalori. Sementara lemak daging kambing dirasa paling sedikit yaitu sekitar 2,6 gram.
Kolesterol pada daging kambing juga paling rendah hanya 63,8 miligram per 85 gram dan lebih rendah dibanding daging ayam yang mengandung kolesterol sebanyak 76 miligram, sapi sekitar 73,1 miligram, sementara daging domba sebanyak 78,2 miligram. Meski beberapa komponen gizi daging kambing jauh lebih rendah, namun Anda wajib mengatur kadar konsumsi agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
Kesimpulannya?
Jadi kesimpulannya, baik daging kambing ataupun daging domba sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun untuk segi tekstur, daginga domba memang dirasa jauh lebih lezat, empuk dan gurih. Sementara dari segi kolesterol, daging kambing memang memiliki kadar yang jauh lebih baik ketimbang daging domba. Beberapa masyarakat Indonesia terutama memang lebih senang menikmati daging kambing dibanding domba, itu sebabnya mengapa daging kambing jadi hidangan favorit masyarakat. Namun perlu diingat bahwa terlalu banyak mengkonsumsi hidangan yang berbahan daging baik itu daging kambing atau domba yang berlebihan, juga tidak baik untuk kesehatan tubuh. Selain mampu meningkatkan kadar kolesterol dan hipertensi, juga mampu menambah berat badan akibat lemak dalam daging.