Barangkali anda pernah mendengar gangguan kejiwaan. Ada beberapa macam jenis gangguan kejiawaan, di antaranya:
- Skizofernia
Skizofernia yakni gangguan psikologis yang disebabkan oleh kimiawi otak, yang kemudian mengganggu fungsi sistemik beserta impusl syaraf otak. Ciri-ciri gejalanya adalah: halusianasi dan delusi. Halusinasi merupakan kondisi yang seakan mendengar dan melihat sesuatu—padahal tidak ada apa-apa. Sementara delusi adalah keyakinan bila seseorang sedang mengalami sesuatu—padahal tidak mengalami apapun.
- Gangguan Bipolar Disorder
Bipolar disorder yakni gangguan otak yang menimbulkan perubahan pada emosi, suasana hati, energy, tingkat aktivitas serta mampu mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktifitas tertentu. Ciri-cirinya: mengalami perubahan perilaku secara cepat dan tiba-tiba. Kadang seseorang itu tidak sadar atas perilakunya.
- Psikopat
Secara harfiah psikopat berarti sakit jiwa. Tetapi ternyata psikopat tidak sama dengan sakit jiwa. Psikopat dapat dikatakan sebagai orang anti sosial. Mereka tidak memiliki empati sedikitpun. Dalam film psikopat digambarkan sebagai pembunuh film. Namun tidak hanya itu, koruptor pula dapat dikatakan sebagai psikopat. Mereka menyadari seluruh perbuatannya, namun tetap merasa tak bersalah.
Ciri-ciri: pandai menciptakan kebohongan, tidak punya rasa empati, tingkat egoism tinggi, dan mampu menyimpan dendam dalam jangka waktu lama
Masih banyak jenis gangguan kejiwaan lainnya, namun untuk sementara itu dulu yang dibahas. Setiap gangguan punya ciri masing-masing. Tapi juga tidak ada salahnya kita mencoba ulas gejala umum seseorang mengalami gangguan kejiwaan. Apa saja?
- Emosi yang Meledak-Ledak
Terdapat bermacam emosi: marah, sedih, gembira, dan perasaan lainnya. Emosi yang meledak-ledak maksudnya yakni marah berlebihan, eforia berlebihan, sedih berlebihan, dan lain sebagainya. Tidak melulu orang emosi berlebih ialah tanda gangguan jiwa. Ada tanda-tanda selainnya yang ikut mempengaruhi.
- Perubahan Perilaku Secara Mendadak
Perubahan perliaku dari kurang baik menjadi baik merupakan kewajaran bahkan sebuah keharusan. Namun bagaimana bila perubahannya menjadi perilaku tak wajar, misalnya suka mengurung diri di kamar, suka menangis tiba-tiba, tertawa tiba-tiba, dan selainnya. Justeru yang begitu patut diwaspadai. Siapa tahu mengalami gejala gangguan jiwa.
Orang depresi pun mengalami perubahan perilaku yang mencolok, di antaranya:
- Biasanya gangguan jiwa berupa depresi terjadi perubahan pada perilaku tidur. Entah itu terlalu sering tidur maupun kurang tidur.
- Bisa pula terjadi perubahan pada perilaku makan. Misalnya, makan terlalu banyak atau makan terlalu sedikit, yang akan berdampak pula pada perubahan badan. Sehingga tubuh menjadi lebih gemuk atau justeru menjadi lebih kurus.
- Perubahan Kognitif yang Signifikan
Khusus pada penderita depresi, salah satu gejalanya yaitu adanya perubahan kognitif yang muncul pada penderita depresi. Perubahan kognitif maksudnya perubahan secara pikiran yang ini jugan berdampak pada perilaku sehari-hari.
Ciri-ciri gejala di antaranya:
- sulit sekali untuk berkonsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan
- kerap berpikir negatif mengenai diri sendiri dan hidupnya di masa mendatang, karena konsep diri negatif yang berhubungan dengan penyalahan diri dan mencela diri
- selalu merasa bersalah dan menyesali apa yang sudah terjadi di masa lalu
- tidak mampu mengendalikan diri sendiri terutama secara emosi—emosi berlebihan
- sering kali berpikiran untuk mengakhiri hidupnya segera
- Terjadi Perubahan Emosi Secara Tiba-Tiba
Perubahan mood pada manusia sebetulnya hal yang wajar, karena kita mengalami banyak kejadian yang ini dapat menimbulkan respon berbeda. Semisal, kita mendapat hadiah dari orang tersayang, tentu perasaan gembira yang mucul. Namun tiba-tiba mendapat musibah, maka wajar kalau perasaan berubah sedih. Akan menjadi tidak wajar jika dari gembira menjadi sedih tiba-tiba tanpa ada stimulus.
Biasanya orang yang terkena gangguan jiwa mudah sekali berubah emosinya. Hal tersebut diakibatkan kondisi jiwanya mulai tidak stabil. Gejala perubahan emosi tersebut seperti:
- Berubahnya dari perasaan sedih, muram, senang secara tiba-tiba. Bisa saja beberapa kemudian berubah sedih lagi, lalu bahagia kembali. Perubahan emosi yang tiba-tiba terjadi karena seseorang belum bisa melupakan masalah yang menimpanya, sehhingga membuat kesedihan begitu membekas.
- Kerap mengalami kegelisahan tidak jelas, atau bahkan kehilangan kesabaran.
- Mudah sekali tersinggung.
Apabila anda atau sekitar mendapat gejala demikian, maka itu perlu diwaspadai. Segera lakukan tindakan lanjut ke psikolog atau psikiater. Mengajak berbicara bisa menjadi pencegah supaya tidak semakin parah.
- Perubahan Energi Secara Tiba-Tiba
Yang dimaksud perubahan energy di sini bukan secara fisik, melainkan psikis—semacam motivasi. Perubahan energy (baca: motivasi) adalah sesuatu yang wajar dialami. Setiap orang menghadapi banyak kejadian dan masalah. Hari ini mendapat kesuksesan, esok hari kegagalan. Begitu terus, sebab memang hidup mengalami perputaran. Oleh karenanya sangat wajar semangat kita menurun sewaktu jatuh.
Lalu bagaimana bila seseorang mengalami kesedian tiba-tiba tanpa alasan? Apalagi terus menerus dirasakan. Jangan-jangan itu gejala gangguan psikis. Orang dengan gangguan jiwa cenderung tidak mempunyai motivasi, sebab mereka menilai hidup tidak berguna lagi. Hari-harinya kerap mengalami penurunan motivasi. Rasanya susah sangat untuk menjalani rutinitas sehari-hari.
Ciri-ciri penurunan energy:
- Menurunnya minat dalam beraktifitas yang menyenangkan.
- Cenderung menarik diri dari kehidupan yang kerap dijalaninnya.
- Menangis tanpa sebab
- Tidak ada semangat sama sekali