Sempat pernah viral jika biji alpukat bisa sebagai obat penyembuh penyakit ginjal. Namun ada juga yang menyebut bahwa itu hanyalah mitos belaka. Meski banyak yang percaya atau tidak, biji alpukat disebut bisa atasi penyakit ginjal. Seperti apakah peran biji alpukat terhadap kesehatan manusia?
Sponsor: cream pemutih wajah
Dari informasi yang sempat beredar media sosial, menyebutkan bahwa biji alpukat dapat mengatasi penyakit ginjal. Di dalam informasi tersebut juga dikatakan juga bahwa biji alpukat dapat dijadikan obat cuci darah. “Sakit ginjal, jangan buru buru cuci darah!!! Biji alpukat diiris kecil-kecil lalu jemur sampai kering (seperti kerupuk). Lalu digiling
sampai halus, ambil serbuknya lalu buat seperti kita membuat kopi atau teh. Minum seperti kita minum kopi, 3 kali sehari. Minumlah sampai kembali normal. Tidak ada efek samping. Salam sehat. Jangan pelit berbagi ke kawan kerabat sahabat family ya. Selamat mencoba!”.
Begitulah ungkapan yang sempat menjadi viral. Jika Anda salah satu yang pernah menemukan berita ini, jangan dulu percaya sebelum ada penelitian terkait kebenarannya. Lalu yang benar seperti apa? Menurut pakar nutrisi Leona Victoria Djajadi, MND, memang benar bahwa ada beberapa penelitian ilmiah yang terkait manfaat biji alpukat. Tetapi dalam studinya masih menggunakan tikus percobaan dan belum sama sekali diuji coba secara langsung pada manusia. Mengacu pada hasil risertnya, biji alpukat yang digadang mampu memberika efek langsung
pada kesehatan ginjal belumlah terbukti secara klinis.
Dalam percobaannya, ekstrak biji alpukat mampu menurunkan kadar gula darah, tekanan darah dan bahkan lemak darah. Dari studi, memang ketiga faktor utama itu berkaitan langsung dengan penyakit ginjal. Tetapi yang harus diingat yakni antara biji alpukat dan ginjal tidak sama sekali terkait secara langsung. Victoria pun menambahkan jika mengkonsumsi biji alpukat memang secara tak langsung dapat meringankan beban kerja ginjal. Namun efeknya akan hilang jika seseorang berhenti mengkonsumsi biji alpukat. Dirinya juga menuturkan bahwa ada hal lain yang perlu diperhatikan yakni dosis yang digunakan selama risert antara 400-2500 mg per kg berat badan. Jadi, bila orang memiliki berat badan 60 kg, artinya ia haruslah mengkonsumai ekstrak biji alpukat setiap hari sebanyak 24-150 gram.
Serupa dengan Victoria, ahli nutrisi lain bernama Jansen Ongko, MSc, RD. menuturkan jika sampai saat ini masih belum ada penelitian yang menyebut bila biji alpukat mampu mengatasi gangguan pada ginjal. Jansen mengaku jika yang berperan dalam mengatasi masalah ginjal adalah buahnya sedangkan bijinya belumlah terbukti. Menurutnya, alpukat adalah sumber lemak sangat sehat dan alami untuk penderita penyakit ginjal. Jadi buah alpukat yang bisa mengatasi penyakit ginjal? Meski ada informasi terkait biji alpukat yang bisa menyembuhkan penyakit ginjal tanpa harus cuci darah, namun faktanya belum ada sama sekali risert ilmiahnya dan justru mengkonsumsi daging buahnya lah yang justru memiliki bermanfaat besar untuk pasien gangguan ginjal. Dalam alpukat terdapat beta-sitosterol tinggi yang mampu mengurangi kadar kolesterol, dan membantu pasien penyakit ginjal. Kemudian kandungan potassium yang tinggi sanggup menurunkan tekanan darah, dimana potassium ini mampu memperluas pembuluh darah, mencegah ekskresi kalsium urin serta menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal.
Itulah yang bisa disampaikan mengenai mitos atau fakta tentang biji alpukat yang disebut bisa atasi penyakit ginjal. Pasien dengan penderita gangguan fungsi ginjal memang membutuhkan perawatan dan penanganan khusus, salah satunya adalah pola makan. Diet yang tepat adalah salah satu upaya untuk menghindari risiko komplikasi. Yang paling penting adalah menghindari makanan dengan kandungan lemak tinggi, takaran natrium, sodium atau serta MSG
Comments
