Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang memberi banyak manfaat untuk kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan berolahraga secara rutin, maka tubuh akan mendapatkan kebugaran dan mencapai metabolisme dengan sempurna. Olahraga juga berguna sebagai trapi untuk mencegah atau mengurangi risiko berbagai penyakit, salah satunya darah rendah. Olahraga untuk penderita darah rendah membutuhkan pilihan olahraga yang tepat.
Sposor: cream pemutih wajah
Penyakit darah rendah atau istilahnya Hipotensi adalah kedaan dimana tekanan darah dalam pembulu arteri lebih rendah daripada keadaan normal. Darah yang mengalir melalui arteri menuju otak dan organ vital lainnya akan menekan dindingnya namun terhambat atau terbatas jumlah. Akibatnya, menimbulkan kepala pusing dan ringan, tubuh tidah stabil atau goyah hingga mengalami kehilangan kesadaran. Umumnya, gejala tekanan darah rendah yang terasa yaitu jantung berdebar kencang dan tidak teratur, pusing, lemas, mual, pingsan, kehilangan keseimbangan dan akhirnya membuat pandangan kabur. Sebenarnya, ketika gejala hipotensi terjadi segeralah untuk menghentikan semua aktifitas dan segera berbaring atau duduk dan minum air putih secukupnya. Jika gejala yang dialami oleh penderita tekanan darah rendah yang muncul saja disarankan untuk duduk atau berbaring, lalu bagaiman hubungan antara penderita hipotensi dengan olahrga yang tepat?
Menurut dokter spesialis kesehatan olahraga, dr Sophia Hage, SpKO, penderita yang mengeluh mengalami penyakit darah rendah masih bisa melakukan solahraga secara teratur. Menurut Sophia, olahraga bagi penderita darah rendah justru bisa diatasi dengan olahraga karena dapat menstabilkan dan menormalkan tekanan darah. Hal tersebut akibat dari adanya peningkatan kekuatan otot, menambah kekuatan detak jantung dan paru-paru. Terapi olahraga yang dilakukan oleh penderita tekanan darah rendah mampu memicu kemampuan jantung memompa darah yang mengandung banyak oksigen dengan maksimal sehingga darah akan mudah menyalurkannya ke seluruh tubuh. Dengan melakukan terapi olahraga, mereka yang menderita tekanan darah rendah dapat memilih jenis olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan orga jantung dan paru-paru, seperti berenang, jalan cepat, jogging, bersepeda, atau pilates. Tak lupa untuk meningkatkan kekuatan otot, maka latihan beban dengan intensitas ringan atau latihan kalistenik sangat boleh dilakukan.
Olahraga praktis untuk penderita hipotensi atau tekanan darah rendah:
1. Jogging
Jogging berbeda dengan berlari. Olahraga jogging yang ringan di pagi atau sore hari mampu mengatasi kondisi fisik penderita darah rendah. Jogging akan memberikan efek positif pada mereka yang rutin melakukannya. Pasalnya, jogging membuat tubuh menjadi aktif bergerak, memperbaiki sirkulasi darah sehingga membuat kerja jantung jadi lebih kuat. Ketiga jantung bekerja dengan fit, secara otomatis meningkatkan kerja darah dan pembulu darah bekerja efisien. Darah akan menangkap oksigen lebih produktif sehingga mampu menyalurkan oksigen segar ke area otak.
2. Bersepeda
Manfaat bersepeda bagi pederita darah rendah sangat benar adanya. Bersepeda mampu memperbaiki kardiovaskular dimana mampu mengatur kinerja jantung, paru-paru beserta sistem sirkulasi darah. Bila sirkulasi darah dalam tubuh bekerja dengan sangat baik, maka akan meningkatkan stamina. Aktivits mengayuh sepeda dalam beberapa waktu dapat meningkatkan organ jantung, paru-paru dan otot. Biasanya penderita darah rendah lebih mudah meraskan kelelahan dan mudah pusing. Dengan berolahraga sepeda di pagi hari, secara otomatis mampu meningkatkan suplai oksigen, yang secara otomatis mampu meninaikkan kerja jantung dan pembulu darah yang akhirnya mampu mengalir lebih kencang.
3. Berenang
Penderita tekanan darah rendah bisa dipacu dengan olahraga berenang. Seperti kita ketahui, manfaat berenang mampu meningkatkan masa otot, kelenturan, membakar kalori dan mengatasi gangguan pernafaasan seperti asma. Yang paling penting, berenang juga mampu meningkatkan kinerja jantung, dimana orga ini berperan utama dalam mengatur sirkulasi darah dan oksigen dalam darah. Bila mengalami kondisi darah rendah, maka secara otomati peredaran darah juga mengalami masalah. Berenang bermanfaat untuk menyehatkan jantung dan memperkuatnya, akhirnya membuatnya kerja jantung lebih efisien dalam memompa darah yang mengalirkannya ke seluruh tubuh dengan baik.
4. Jalan cepat
Olahraga jalan cepat berbeda dengan berlari, dimana olahraga ini dilakukan dengan gerakan jalan cepat sambil melangkahkan kaki dimana salah satu kaki selalu menyentuh tanah. Berjalan cepat biasanya dilakukan dengan intesitas cepat dengan kecepatan 7-9 km/jam. Artinya setiam satu menit bisa melangkah sebanyak 150 langkah. Olahraga jalan cepat bermanfaat untuk membantu mengatasi maslaah darah rendah sebab olahraga ini bersifat meningkatkan denyut jantung sehingga darah mudah untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh termasuk mengefektifkan pembulu darah dalam mengalirkan darah. Olahraga ini juga efektif membuat darah mengalir ke organ otak bekerja dengan maksimal sehingga meningkatkan konsentrasi.
5. Pilates
Olahraga untuk mengatasi tekanan darah rendah yang terakhir yaitu pilates dimana gerakan ini berfokus untuk ketahanan dan kekuatan otot serta melatih fleksibilitas. Meski bermanfaat untuk membangun kekuatan otot, latihan ini juga berguna untuk memperbaiki stamina tubuh serta menciptakan energi melalui gerakangerakan yang dilakukan. Pilates juga berguna untuk meningkatkan asupan oksigen dan memperbaiki sirkulasi darah yang menjadi kunci untuk memperbaiki tekanan darah dan pernapasan. Oleh karena itu, pilates juga menjadi rekomendasi olahraga untuk Anda yang ingin mengatasi penyakit darah rendah.
Hal yang harus diperhatikan ketika berolahraga bagi penderita tekanan darah rendah yaitu tahu bagaiman mnegontrol siklus olahraga agar tidak membuat tubuh menjadi sakit. Dan yang terpenting yaitu berolahraga demi menormalkan dapat menormalkan kondisi tekanan darah melalui aktifitas intens.