Sebagai manusia yang normal dan memiliki perasaan, logika dan emosi, tentu anak tidak selamanya akan menuruti apa yang Anda inginkan. Memang, sebagai orang tua, tentu ada kencenderungan Anda ingin mengatur anak Anda menjadi apa yang Anda inginkan. Anda merasa bertanggung jawab terhadap apa yang anak Anda lakukan sehingga Anda akan senantiasa mengingatkan anak Anda untuk tidak melakukan sesuatu hal. Namun, ada kalanya anak menunjukkan ketidaksukaannya dan cenderung membantah serta berontak atas apa yang ingin Anda katakana. Kondisi ini sebenarnya memang wajar karena anak yang berontak memiliki prinsip dan memikirkan apa yang ia inginkan. Nah, sebagai orang tua, sebaiknya Anda mencoba mencermati bagaimana cara asuh Anda, terutama jika Anda melakukan kesalahan dan mengetahui apa saja pemicu anak marah pada orang tua yang harus segera Anda hindari. Simak beberapa poin penting di bawah ini untuk meningkatkan keharmonisan hubungan Anda dengan anak Anda di rumah.
Sponsor : produk pemutih wajah
- Suka memerintah
Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya bahwa sebagai seorang orang tua yang memiliki rasa tanggung jawab dengan anak Anda, tentu Anda akan berusaha untuk mengatur anak Anda agar menjadi anak yang baik sesuai dengan keinginan Anda. Keinginan untuk membuat anak Anda menjadi anak yang baik ini dikategorikan sebagai sikap yang suka memerintah. Hal ini mungkin menurut Anda baik karena memang secara pengetahuan, Anda memiliki hal yang tidak diketahui oleh anak Anda. Namun, terkadang, perintah Anda yang tidak sesuai dengan keinginan anak tentu saja akan membuat mereka menjadi berontak dan memicu kemarahan mereka pada Anda. Oleh karena itu, ada baiknya bila Anda mendengarkan pendapat mereka sesekali dan pahami apa yang menjadi keinginannya.
- Tidak konsisten
Anak memiliki perhatian yang lebih pada orang tuanya. Ia akan memperhatikan hal kecil yang dilakukan oleh kedua orang tuanya di rumah. Nah, salah satu hal yang bisa memicu kemarahan anak Anda adalah sikap Anda yang tidak konsisten. Konsistensi dari orang tua adalah salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh anak Anda. Anak akan menjadikan orang tua sebagai contoh dan teladan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, tentu saja Anda harus memperhatikan konsistensi Anda sebagai orang tua. Misalnya, ketika Anda melarang anak Anda untuk menonton TV terlalu lama setiap hari, tentu saja Anda juga harus melakukan hal yang sama pada diri Anda. Jika Anda melanggar aturan yang Anda buat sendiri, tentu saja kecenderungan anak akan marah pada diri Anda menjadi semakin besar.
- Tidak menepati janji
Hal lain yang menjadi salah satu perhatian anak adalah janji yang diucapkan oleh orang tua. Anak akan selalu ingat apa yang orang tua mereka janjikan pada mereka. Tentu saja, ketika orang tua berjanji pada anaknya, mereka memiliki beragam tujuan, seperti agar anak mau belajar lebih giat, mengurangi waktu bermain, atau menjadi lebih rajin membantu pekerjaan rumah. Tidak jarang orang tua berjanji akan membelikan mainan yang baru untuk anak mereka atau mengajak mereka jalan-jalan. Nah, tentu anak akan senang dengan janji yang di berikan oleh orang tuanya. Namun ketika Anda mengingkari janji yang Anda buat dan Anda tidak jadi membelikan anak Anda mainan, tentu akan timbul rasa kecewa dan hal ini bisa memicu kemarahan anal Anda.
- Acuh dengan keinginan anak
Usia anak-anak memang merupakan salah satu usia yang paling bersinar untuk meningkatkan pengetahuan secara umum yang ditandai dengan peningkatan kinerja otak. Pada masa ini, anak cenderung akan lebih sering bertanya tentang hal baru yang tidak ia ketahui sebelumnya. Sikap merasa ingin tahu ini sebenarnya merupakan hal yang baik bagi anak Anda karena menunjukkan bahwa otak anak sedang berkembang menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai orang tua, tentu Anda harus mengimbangi hal ini dengan memperhatikan apa yang di tanyakan oleh anak Anda. Rasa cuek yang Anda berikan pada anak yang bertanya akan menjadi pemicu kemarahan anak Anda yang merasa kecewa.
- Anak merasa dibandingkan
Terkadang, tanpa sadar, Anda membandingkan anak Anda dengan anak tetangga saat anak Anda melakukan sebuah kesalahan. Anda mengganggap bahwa anak Anda sebagai seorang anak yang nakal sedangkan anak tetangga memiliki perilaku yang lebih baik. Hal ini adalah salah satu kesalahan fatal. Membandingkan anak Anda dengan anak orang lain adalah salah satu hal yang seharusnya tidak dilakukan karena akan membuat anak Anda merasa kecewa dan sakit hati. Ekspresi kekecewaan anak memang beragam. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan menjadi sangat marah dengan orang tuanya sendiri.
Beberapa pemicu kemarahan anak pada orang tua sebagaimana dijelaskan di atas tentu saja harus menjadi perhatian yang khusus bagi Anda dan sebisa mungkin harus Anda hindari. Anak yang marah dengan orang tua tentu bukanlah hal yang baik karena akan mempenagruhi hubungan anak dengan orang tua di rumah. Coba berpikir ulang tentang cara Anda mengasuh dan segera perbaiki bila ternyata terdapat kesalahan. Dengan begitu, keharmonisan orang tua dan anak akan terjalin. Anak pun tak akan uring-uringan dengan orang tua.