Pernah mendengar apa penyebab otak Anda sulit mengingat dan mudah lupa sesuatu? Otak manusia diciptakan memiliki fungsi yang luar biasa. Selain mengingat, otak adalah elemen menting yang membuat tubuh tetap berfungsi dengan baik. Artinya, otak adalah pengatur dan pengendali segala organ dalam tubuh kita.
Sponsor: kezia skin expert
Terlepas dari otak adalah pengendali, disana juga tetsimpat jutaan sel yang mampu mengenali nama orang, wajah, atau kejadian. Otak adalah tempat kita mengingat isi dari pelajaran yang kita ketahui, sekaligus tempat untuk mengingat sesuatu. Namun pernahkah Anda lupa meletakkan seauatu seperti kunci kendaraan? Pastinya hal tersebut membuat Anda kesal bukan? Melihat kejadian tersebut, tidak semua orang bisa mengingat dan pernah mengalami lupa.
Sering lupa adalah hal yang wajar dan bisa terjadi pada siapa saja karena informasi yang baru dipelajari belum sampai ke ingatan atau akar otak terdalam. Atau kemungkinan seseorang tidak fokus dalam mengingat hal yang baru saja ia pelajari. Meski kapasitas penyimpanan otak itu besar, otak juga tetap membutuhkan ruang baru untuk bisa menyimpan hal-hal penting. Dan saat lupa, otak biasanya akan “menghapus” informasi yang dianggap kurang penting atau jarang diingat kembali sehingga jadilah istilah “lupa”.
Bagaimana Ingatan Dalam Otak Bisa Terbentuk?
Kehilangan kemampuan dalam mengingat atau kemampuan ingatan yang berkurang biasanya identik dengan faktor usia. Meski begitu, tetap ada hal lain yang bisa memicu hilangnya kemampuan mengingat contohnya orang yang tengah stress atau depresi, mengalami gangguan fungsi saraf (Alzheimer), masalah pada hormon, dan faktor lingkungan. Sebuah ingatan bisa terbentuk meaki ingatan Anda sudah bertahun-tahun silam.
Selama proses terbentuknya, ingatan mulai aktif sejak kita lahir. Dan seiring waktu, ingatan tersebut akan terus terbentuk hingga tua. Didalam otak terdapat bagian bernama Hipokampus yaitu bagian otak yang letaknya di lobus temporal otak. Bagian ini berperan untuk mempertahankan ingatan, menyimpan sebuah ingatan dan memori. Ketika muncul rangsangan dari lingkungan luar, maka otak akan ingatan dan terbentuk melalui tiga tahap, tahap belajar (proses diterimanya informasi oleh indra), tahap retensi (proses penyimpanan informasi oleh otak), dan tahap retrieval (prosea memanggil ulang ingatan yang telah tersimpan).
Ingatan kita juga mampu membentu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Saat sensor memori mencatat informasi dari rangsangan yang berasal dari lingkungan melalui panca indera, maka panca indra akan fokus, melihat, mencium atau meraba. Hasilnya, rangsangat itu akan difokuskan dan terbentuk sebuah ingatan jangka pendek. Sebaliknya, jika rangsangan diabaikan dan tidak tercatat oleh indera, maka rangsangan itu tak akan diteruskan ke sistem saraf sehingga tidak akan menjadi ingatan. Ingatan jangka pendek hanya bisa mengingat selama 30 detik dan hanya sensor hanya bisa menerima sebanyak 7 informasi sekali mengingat.
Ingatan jangka pendek kemudian akan terus diulang sehingga masuk ke dalam sistem ingatan jangka panjang, tersimpan lama meski ada banyak sumber informasi baru masuk. Contohnya, saat kita belajar mengingat nama bunga untuk pertama kalinya (ingatan jangka pendek) kemudian kita mengulangi ingatan sehingga akan menjadi ingatan jangka panjang. Setiap ingatan jangka pendek yang kita panggil ulang, akan dikirimkan langsung ke bagian penyimpanan ingatan jangka panjang. Jadi, meski kita lupa nama bunga sesaat setelah mendengarnya 5/10 menit lalu, tetapi kita tetap ingat apa yang dulu kita ucapkan (nama bunga).
Jadi apa penyebab kita sulit mengingat sesuatu?
1. Usia
Faktor pertama yang membuat kita lupa sudah pasti faktor usia, meski sebagian orang masing mampu mengingat banyak hal. Seiring bertambahnya usia, maka kemampuan kita untuk mengingat seauatu juga akan berkurang. Menurut penelitian, kehilangan memori bukan soal bertambahnya usia sebab pada dasarnya otak bisa memproduksi sel-sel baru pada usia berapapun. Jadi, saat Anda lupa maka sebenarnya hanya butuh waktu untuk mengingatnya. Jadi, Anda hanya mengalami keterlambatan dalam mengingat dan bukan kehilangan ingatan.
2. Terlalu banyak konsumsi lemak jenuh
Faktor mengapa Anda sering lupa berikutnya adalah karena pola makan. Tanpa disadari, makanan yang salah bisa membuat kemampuan mengingat jadi terganggu. Terutama jika kadar kolesterol, glukosa, atau tekanan darah terlalu tinggi. Akibatnya, pembuluh darah di dalam otak mudah mengalami kerusakan. Menurut penelitian dari Harvard University, orang yang terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh cenderung memiliki daya ingat yang kurang baik. Jadi anjurannya sebaiknya konsumsi makanan kaya asam lemak omega 3 serta protein yang memiliki peran penting dalam menjaga kekuatab memori otak.
3. Jarang olahraga
Olahraga adalah kegiatan fisik yang memiliki banyak manfaat termasuk meningkatkan kemampuan daya ingat dan otak. Olahraga bisa membuat otak terus ter aliri darah dan oksogen secara optimal. Menurut studi di Harvard University, olahraga rutin bisa membantu memperbaiki ingatan dan kemampuan berpikir, serta mampu membantu organ lain dalam membuat kadar insulin berkurang. Sehingga inflamasi juga akan berkurang dan hormon pertumbuhan yang merupakan zat kimia di otak akan terstimulasi sehingga mempengaruhi kesehatan sel-sel otak dengan cara membuat dan mempertahankan sel otak baru. Olahraga juga bisa memperbaiki kualitas tidur, mood, meredam kecemasan dan stress yang berkaitan dengan sifat kognitif otak. Olahraga yang dianjurkan yaitu secara rutin, 20-30 menit setiap hari.
4. Kebiasaan merokok dan obat-obatan terlarang
Kebiasaan rokok dan penggunaan obat-obatan adalah faktor yang bisa memicu kerusakan memori dan daya ingat jadi berkurang. Saat seseorang merokok, maka oksigen menuju otak akan berkurang. Penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkoba juga merusak kemampuan mengingat sehingga seseorang sulit menginat hal penting. Zat penting dalam otak juga sudah terganti dengan zat kimia berbahaya sehingga kemampuan mengingatpun jadi semakin sulit.
5. Kurang tidur dan stress
Hal lain penyebab Anda sulit mengingat adalah kurangnya waktu tidur. Menurut penelitian dari Universitas California, ada hubungan antara tidur dengan kemampuan otak dalam mengingat. Ketika kita tidur, okat akan memproduksi gelombang otak untuk menyimpan memori. Gelombang tersebut akan mentransmisikan bagian hippocampus ke bagian prefrontal korteks, yaitu tempat tersimpanya memori jangka panjang. Jika kuranh tidur, maka memori otak tidak akan sampai ke bagian prefrontal korteks sehingga mengakibatkan Anda sering lupa. Selain kurang tidur, stress, depresi atau kecemasan berlebih jugag mampu mempengaruhi otak dalam mengingat. Depresi juga bisa mengganggu dan otam akan mengalami overstimulasi. Stess bahkan bisa menimbulkan trauma emosional yang berdampak pada ingatan.
Comments
