Orang sukses dan orang gagal merupakan satu anonim yang sempurna. Hingga saat ini kesuksesan dianggap sebagai predikat yang positif sedangkan kebalikannya kegagalan dianggap sebagai predikat negatif. Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti menginginkan kesuksesan dan menjauhi kegagalan. Sudah menjadi fitrah manusia untuk selalu mengejar kebahagiaan dan menjauhi kesengsaraan. Kebahagiaan yang seringkali diwacanaakan dapat diraih ketika seseorang mampu mendapatkan kesuksesan. Oleh karena itu wajar bila manusia berbondong-bondong menginginkan kesuksesan dalam hidup mereka. Perbedaan orang sukses dengan orang gagal dalam hal kondisi akhir, semua orang pasti mengetahuinya. Namun yang jarang mereka ketahui adalah perbedaan pandangan hidup orang sukses dengan pandangan hidup orang gagal. Salah satunya terkait tentang pandangan ketika menjumpai permasalahan baik dalam kehidupan, pekerjaan, maupun bersosialisasi di masyarakat.
Orang yang meraih kesuksesan pasti mengalami kondisi hidup yang menyenangkan, penuh kebermaknaan, tercukupi segala kebutuhannya, serta mendapat penghargaan yang tinggi dari orang lain. Berbeda dengan orang yang mengalami kegagalan pada hidupnya ia pasti tidak akan merasakan kehidupan yang menyenangkan, kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, tidak merasakan kebermaknaan dalam hidup, dan pasti dipandang sebelah mata oleh orang lain. Sejatinya perbedaan-perbedaan ini tidak hanya terjadi pada kondisi akhir saja, namun proses keduanya meraih kesuksesan atau meraih kegagalan juga terdapat perbedaan yang signifikan.
Contoh yang paling sederhana adalah ketika kedua type orang ini memandang permasalahan. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dan bisa anda lihat sendiri, antara lain:
- Orang sukses akan melihat masalah sebagai tantangan, orang gagal akan melihat masalah sebagai hambatan
Dalam mengadapi suatu permasalahan, orang sukses akan melihat permasalahan tersebut sebagai suatu tantangan. Semakin besar permasalahan yang dihadapi maka semakin tertantang ia untuk memecahkannya. Karena bagi orang sukses, ia tidak tahan apabila hidupnya datar-datar saja. Ia akan cenderung bosan apabila suatu bidang yang ia kerjakan tidak memberikan tantangan yang cukup membuat ia merasa puas ketika mampu menyelesaikan tantangan tersebut. Oleh karena itu, tidak jarang orang yang telah berhasil dalam satu bidang, ia akan melepaskan jabatannya dan memilih meniti karir dari awal di bidang lain. Hal ini ketika ia merasa sudah mencapai puncak dari suatu keahlian di bidang tertentu. Atau dengan kata lain bidang tersebut sudah tidak bisa memberikan tantangan yang cukup bagi kepuasan dirinya, ia akan memilih meninggalkan bidang tersebut dan mencoba untuk mempelajari bidang lain.
Hal ini berbeda dengan orang gagal yang memandang masalah merupakan hambatan bagi hidupnya. Karena ia memandang maslaah sebagai hambatan maka kata-kata yang keluar dari mulutnya hanyalah berupa keluhan. Ia tidak ingin ada masalah pada bidang yang ia kerjakan. Ia ingin segala sesuatunya tetap dan tidak mengalami perubahan. Dampaknya tentu saja ia tidak akan berkembang secara pemikiran maupun kemampuan. Padahal dunia ini selalu dinamis dan berubah seiring perkembangan jaman.
- Orang sukses akan melihat apa yang harus ditingkatkan untuk mengatasi permasalahan, orang gagal akan melihat apa yang tidak dimiliki saat menghadapi permasalahan
Orang yang sukses ketika memandang suatu permasalahan dan tidak bisa ia selesaikan karena keterbatasan sumber daya yang ia miliki, maka yang ia lihat adalah bagaimana cara meningkatkan sumber daya yang ia miliki sehingga ia akan mampu mengatasi masalah tersebut. Kemampuan apa yang perlu ia tingkatkan, berapa besaran modal dana yang perlu ia siapkan, seberapa banyak waktu yang harus ia korbankan. Semua itulah yang ia pikirkan disaat menghadapi permasalahan. Oleh karena itu semakin banyak ia menghadapi permasalahan semakin meningkat pula kualitas pemikiran maupun kemampuannya.
Hal ini berbeda dengan orang yang gagal, ia hanya akan berfokus pada sumber daya yang tidak ia miliki dan menjadikan hal tersebut sebagai alasan mengapa ia tidak mampu mengatasi permasalahan tersebut. Dengan demikian ia akan menyalahkan keadaan dibandingkan dengan ketidakmampuannya saat ia mengalami kegagalan. Dampaknya ia tidak akan pernah tergerak untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas dirinya sendiri.
- Orang sukses akan megambil resiko, sedangkan orang gagal akan menghindari resiko
Tidak ada kesuksesan tanpa resiko yang membayang. Pepatah tersebut rupanya memang benar adanya. Keberadaan resiko pada jalan kesuksesan merupakan suatu keniscayaan. Orang yang ingin meraih kesuksesan maka ia harus mau menghadapi resiko yang membayang. Contoh nya saja, orang yang sukses menjalankan bisnis berupa kedai makanan. Sebelum ia meraih kesuksesan, tentu ia telah menghadapi resiko yang membayang ketika pertama kali ia memutuskan untuk resign dari pekerjaan lamanya dan mulai untuk membuka kedai. Banyak sekali bayangan resiko di balik keputusannya, misalnya saja kedainya sepi pembeli, bukannya untung tapi malah merugi, modal habis dan tidak ada pemasukan setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Orang gagal pasti akan ciut nyalinya ketika membayangkan berbagai resiko-resiko atas keputusan membuka bisnis kedai makanan. Namun orang sukses, ia akan selalu optimis dalam melangkahkan kaki diantara banyaknya duri-duri resiko yang bertebaran di sepanjang jalan bisnisnya. Ia akan berhati-hati dalam melangkah agar tidak terkena duri. Namun bila ia terkena duri resiko, bukannya mundur, ia akan mengobati kakinya dan terus melangka hingga mencapai puncak kesuksesan.