3 kerugian dari terlalu perfeksionis. Semua orang pasti mendambakan segala sesuatu yang dikerjakan berjalan secara lancar bahkan juga sempurna. Hal yang sama juga terjadi pada pekerjaan. Karena bisa dibilang apabila pekerjaan berhasil diselesaikan dengan secara sempurna pastinya akan memberikan sebuah kepuasaan tersendiri. Sesuatu yang akan sulit dirasakan oleh mereka yang menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna. Dari hal tersebutlah yang kemudian melahirkan salah satu sifat yang terkenal yakni perfeksionis. Yakni keinginan untuk melihat segala sesuatu yang dikerjakan menghasilkan sesuatu yang sempurna atau berada di titik tertinggi dari nilai idealisme yang dianut. Dimana mereka yang perfeksionis ini tentunya akan berusaha untuk mencapai nilai sempurna yang mereka inginkan pada banyak hal. Hal tersebut tentunya akan memancing berbagai hal positif untuk bisa datang. Mulai dari mampu meningkatkan nilai etos bekerja, merasa tidak puas dan terus berusaha untuk memperbaiki diri. Sebuah kombinasi yang tentunya akan terus menghasilkan berbagai hasil pekerjaan yang memuaskan. Namun nyatanya sifat perfeksionis bukan hanya memiliki sisi positif yang dimiliki namun juga memiliki sifat negative. Terutama bagi mereka yang memiliki sifat terlalu perfeksionis. Pastinya akan selalu mengandalkan berbagai cara untuk bisa mendapatkan nilai sempurna yang diinginkan. Namun nyatanya ada beberapa kerugian yang bisa dirasakan oleh mereka yang memiliki sifat terlalu perfeksionis seperti berikut ini:
sponsor: kezia skin expert.
- Kurang Menghargai Kegagalan
Tidak bisa dipungkiri bahwa sifat perfeksionis akan membuat seseorang ingin terus menghasilkan sesuatu yang sempurna. Dimana hal ini tidak menutup kemungkinan malah bisa menjadi bumerang yang menyerang dirinya sendiri. Hal tersebut tidak lepas karena sifat perfeksionis akan membatasi diri kita sendiri. Yaitu membatasi untuk diri hanya ingin mengerjakan sesuatu yang menghasilkan hasil yang luar biasa. Dan lebih memilih untuk memandang sebelah mata pada hasil kerja maupun karya yang gagal. Padahal pada kenyataannya, karya yang gagal apabila diperbaiki dan direview masih bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Namun hal tersebut seringkali dilewatkan oleh mereka yang memiliki sifat terlalu perfeksionis. Dorongan untuk selalu menciptakan yang sempurna membuat mereka seringkali tidak terlalu menghargai kegagalan. Padahal seperti yang diketahui bahwa kegagalan juga adalah sebuah proses juga untuk meraih sesuatu. Karena sebuah kesuksesan yang sebesar apapun tentunya tidak akan terjadi tanpa ada ataupun tanpa melewati proses kegagalan terlebih dahulu. Sesuatu yang seringkali dilewatkan oleh mereka yang bersifat terlalu perfeksionis. Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnnya bahwa banyak sekali sesuatu yang sukses berangkat dari kegagalan yang diperbaiki. Yang dalam arti kata lain maka sebenarnya sebuah kegagalan tidak perlu diterima dengan pandangan negatif. Karena pada kenyataannya, hal yang negatif masih bisa diolah dengan sedemikian rupa untuk bisa menghasilkan sesuatu yang lebih berguna. Karena kegagalan seringkali memberikan lebih banyak pembelajaran daripada sebuah kesuksesan.
- Enggan Memperbaiki Ide Kurang Sempurna
Banyak yang beranggapan bahwa segala karya yang baik dihasilkan dari sebuah ide yang baik. Bahkan seringkali berasal dari ide yang luar biasa. Tentu hal ini memang benar adanya. Namun bukan berarti bahwa ide yang buruk juga tidak mampu diolah untuk menjadi sesuatu yang baik bahkan luar biasa. Dimana hal tersebutlah yang selama ini membatasi mereka yang memiliki sifat terlalu perfeksionis. Bahwa mereka hanya ingin menangani ide-ide yang hanya terlihat baik saja sedangkan seperti alergi dengan ide-ide yang terlihat buruk. Padahal ide buruk sama sekali tidak menutup kemungkinan untuk menjadi karya yang baik bahkan unik. Asalkan kita peka dan tidak enggan untuk memutar otak bagaiman untuk mengubah ide buruk tersebut menjadi sesuatu yang tidak terlupakan. Tentunya keahlian dalam mengolah ide yang buruk membutuhkan keahlian . keahlian yang tentunya hanya bisa diraih dengan cara melakukan latihan terus menerus. Sesuatu yang tentunya tidak akan mungkin bisa diraih dalam semalam. Sehingga mindset bahwa segala sesuatu baik pekerjaan maupun karya hanya bisa dilahirkan melalui ide yang sempurna sepertinya harus segera diubah. Karena segala sesuatu bisa diolah menjadi sedemikian rupa tergantung keahlian yang dimiliki.
- Kurang Menghargai Proses
Segala sesuatu yang berhasi diraih tentunya tidak datang begitu saja. Karena hal tersebut tentunya membutuhkan waktu dan proses yang seringkali tidak sebentar. Sesuatu yang biasanya sulit dilakukan oleh mereka yang memiliki sifat terlalu perfeksionis. Karena biasanya seringkali, mereka yang terlalu perfeksionis ini akan lebih memfokuskan pada hasil bukan pada proses yang mesti dilalui. Apalagi bagi mereka yang terlalu perfeksionis ini akan selalu memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap segala sesuatu. Sehingga membuat segala sesuatunya harus berjalan sesuai dengan keinginan maupun ekpektasi yang mereka harapkan. Padahal seringkali dunia tidak bekerja dengan cara seperti itu. Karena yang paling sering terjadi adalah berbagai kesalahan yang kemudian diakumulasikan menjadi sesuatu yang benar. Bukan tepat atau benar dalam sekali waktu begitu saja. Padahal proses yang dilalui tersebutlah yang sangat memegang peranan penting. Karena dari proses tersebutlah yang kemudian membentuk jati diri seseorang. Tentunya ke arah yang lebih baik dan juga positif. Karena lebih menghargai proses tentunya lebih baik daripada hanya mementingkan hasil.
Sebenarnya memiliki kadar positif dalam kadar tertentu sah-sah saja bahkan dibutuhkan. Namun tentunya segala sesuatu yang berlebihan akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik pula. Tidak terkecuali dalam hal perfeksionis.