Sering merasakan nyeri dan sakit di bahu, hati-hati bisa saja ada penyakit serius yang mengintai. sakit pada bahu biasanya terjadi akibat terlalu mengangkat beban yang terlalu berat, atau salah postur. Bahkan ada sumber yang menyebut bahwa rasa sakit atau nyeri pada bahu bisa juga diindikasikan sebagai salah satu gejala penyakit mematikan yaitu penyakit jantung. Apa benar demikian bahwa sering sakit bahu pertanda penyakit jantung? Bagaiaman keterkaitan antara penyakit jantung dan nyeri bahu serta apakah dapat diatasi?
Keterkaitan sakit bahu dengan penyakit jantung telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti University of Utah School of Medicine yang tertuang dalam Journal of Occupational dan Environmental Medicine dimana melibatkan sekitar 1226 pekerja pabrik. Para sukarelawan tersebut dilakukan tes kesehatan dan diminta untuk mengisi kuesioner.
Pada akhir penelitian tersebut ditemukan ada 36 peserta yang mengaku mengalami sakit pada bagian bahu yang cukup parah. Para pekerja tersebut kemudian diteliti bahwa rentan mengalami risiko 4.6 kali lipat lebih tinggi mengalami penyakit jantung. Selain gangguan pada jantung, mereka juga berisiko mengalami tekanan darah tinggi, diabetes mellitus dan kolesterol tinggi.
Sementara keterkaitan antara sakit bahu yang bisa menjadi pertanda seseorang mengalami penyakit pada jantung itu sangat berkaitan. Gangguan yang dialami pada bahu para pekerja kemungkinan besar akibat terganggunya aliran darah. Jika aliran darah tidak berjalan normal, maka akan mengganggu fungsi jantung dan pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit baru seperti strok, jantung koroner, gagal jantung hingga serangan jantung mendadak.
Jika dikatakan bahwa nyeri atau sakit yang terjadi pada bahu bisa menyebabkan penyakit jantung juga tidak semuanya benar. Sebab rasa sakit yang dirasakan pada bahu juga bukan pertanda penyakit serius seperti jantung. Ada beberapa kondisi medis yang bisa menimbulkan sakit bahu seperti trauma yang terjadi pada tulang bahu, osteoarthritis atau pengapuran sendi bahu, rematik bahu, atau bisa akibat tendon sedang mengalami peradangan.
Jadi, seperti apa gejala seragan jantung mendadak?
Serangan jantung memang bisa terjadi secara mendadak dan tibatiba meskipun sebelumnya tubuh terlihat bugar dan sehat. Serangan jantung ini dikenal dengan istilah Silent Heart Attack. Menurut penelitian Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC), pasien yang meninggal akibat serangan jantung diakibatkan oleh serangan jantung mendadak hampir 45%, meskipun sebelumnya tidak ada gejala yang tampak. Pada penelitian tersebut menyebut ada 20-30 persen serangan jantung terjadi secara mendadak dan sering dialami oleh wanita atau orang dengan riwayat diabetes meskiput tak menutup kemungkinan semua orang bisa mengalami. Dan pada penelitian menunjukkan bahwa peluang serangan jantung mendadak antara pria dan wanita hampir sama.
Faktor yang bisa menyebabka serangan jantung umumnya ditemukan pada mereka si perokok aktif, memiliki riwayat sakit jantung, faktor usia, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, hipertensi, kegemukan atau kurangnya aktivitas fisik. Jika seragan jantung tak terdeteksi gejalanya justru bisa menimbulkan gagal jantung.
Selain sakit pada bahu, gejala yang lazim ada pada serangan jantung diantaranya keringat dingin, sakit pada dada, kelelahan yang ekstrim. Bahkan sebagian besar orang hanya mengalami flu atau kelelahan biasa padahal hal tersebut adalah seranga jantung mendadak. Contoh gejala paling umum yaitu nafas terengah-engah, kelelahan tanpa sebab, rasa tidak nyaman pada tenggorokan, rahang serta leher. Namun ada juga pasien yang mengalami sakit lambung. Menurut dokter ahli kardiologi dari Cleveland Clinic menyebut jika pasien serangan jantung seharusnya mengalami gangguan atau sakit ringan pada area dada sebelah kiri dan bukan sakit dada di bagian tengah. Meskipun ada juga pasien yang merasakan nyeri dada dibagian tengah.
Bagaimana cara mendeteksi serangan jantung mendadak dan pencegahannya?
Untuk dapat mendeteksi serangan jantung mendadak, bisa dengan melakukan pemeriksaan medis rutin atau melakukan electrocardiogram (ECG). Alat ini akan membantu memonitor ritma serta detak jantung juga echocardiography yang mampu melihat fungsi kerja jantung apakah dapat bekerja dengan baik atau tidak. Sayangnya pemeriksaan tersebut hanya dianjurkan pada pasien yang membutuhkan.
Jadi, alangkah baiknya bagi kita semua melakukan pola hidup yang sehat sehingga mencegah terjadinya gejala ringan ataupun berat terkait sakit jantung. Paling utama adalah berusaha menjadi orang yang giat mencegah dan menurunkan risiko penyakit jantung. Beberapa langkah paling penting dianataranya melakukan kontrol ke dokter jantung, melakukan pemeriksaan jika dianjurkan, mengatur pola makan serta mengubah gaya hidup lebih sehat.
Apa yang harus dilakukan jika terjadi nyeri bahu?
Sementara terkait penyakit jantung akibat sakit bahu, perlu diketahui jika hampir sebagian besar kondisi medis yang telah disebutkan bisa akibat pergerakan bahu yang terlalu kuat akibat aktivitas fisik yang sangat berat. Maka sangat disarankan bagi Anda yang merasakan nyeri atau sakit pada bahu untuk memeriksakan diri pada dokter sehingga dapat diketahui kondisi kesehatan. Jadi semakin dini pemeriksaan tersebut dilakukan maka semakit cepat pula dokter dapat mendiaknosa jika ada penyakit serius yang ada. Sedangkan gejala sakit bahu akibat penyakit jantung bisa dirasakan pada bagian tubuh lain misalnya nyeri dada, sulit bernafas, atau lebih cecap lelah. Jadi jika tanda-tanda seperti ini mulai muncul, maka pemeriksaan ke dokter jauh lebih baik.